Author
: Jungna
Tittle : MY BOSS
SON’S
Category : Romance, Oneshoot
Length
: Oneshoot | Rating : PG-17
Cast :
Lee Joon
Han Yoon Ra (OC)
SJ Siwon (cameo)
Disclaimer :
annyeong readers, FF ini terinspirasi dari drama yang dibintangi Lee Joon yang
judulnya “Mr. Back”, jadi karakter Lee Joon di FF ini saya buat mirip dengan
karakter tokoh yang diperankan Lee Joon di drama tersebut yaitu seorang
anak pewaris hotel terbesar di Korea. Lee Joon murni milik dirinya
sendiri dan Tuhan YME, tapi cast OC dan alur cerita murni hasil pemikiran saya.
Oke happy
reading, awas typo dan mohon saran/kritiknya ^_^
-----------------------------------------------------
Author POV
Author POV
Incheon airport 13.30 KST
Terlihat seorang gadis berusia 29 tahun berambut pendek
seleher mengenakan dress lengan panjang berwarna krem sepanjang lutut dipadukan
celana panjang hitam dan sepatu high heel hitam dengan menjinjing tas didepan badannya,
sedang berdiri didepan pintu keluar airport menunggu kedatangan seseorang.
Setelah menunggu tidak lebih dari 30 menit, orang yang ditunggunya muncul dari
balik pintu keluar airport. Orang tersebut adalah seorang pria berusia 27 tahun
bertubuh tinggi atletis, rambut hitam lurus, hidung mancung dan berkulit putih
mulus mengenakan kaca mata hitam dengan mengenakan jaket hitam merah yang
dipadukan celana jins panjang dan sepatu kets dengan menggendong tas motif
harimau, mengenakan earphone yang bertengger dilehernya, berjalan membawa
kopernya keluar dari airport, pria tersebut mencari seseorang yang menjemputnya
dan berhentilah pandangannya pada seorang gadis
yang sedang menunggunya, pria
tersebut tampak mengeluh pelan menatap si gadis, namun dia langsung menghampiri gadis tersebut.
Melihat orang yang ditunggunya telah berdiri dihadapannya, gadis itupun
langsung membungkukkan sedikit badannya menunjukkan rasa hormatnya pada
sang pria dihadapannya, kemudian langsung mengambil alih koper yang dibawa sang
pria.
“kenapa kau yang
menjemput? Dimana sekretaris Ma?” tanya sang pria ketus, dengan tersenyum si
gadispun menjawab “sekretaris Ma sedang menemani Lee sajangnim rapat, jadi saya
yang menjemput tuan muda”
Mendengar jawaban dari si gadis, sang pria hanya
tersenyum sinis “kalau begitu kenapa kau
tidak menyuruh supir saja yang menjemput, kenapa harus kau?” dan dengan
tersenyum kembali si gadis berkata “mari
saya antar ke rumah, tuan muda Lee Joon” si gadis menarik koper yang telah
dipegangnya menuju mobil yang diparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
Si gadis membuka bagasi mobil dan berniat mengangkat koper untuk dimasukkan ke
dalam bagasi, namun koper tersebut langsung diambil alih oleh siempunya yang bernama Lee Joon, “kau pikir koper ini ringan? Han Yoo Ra!” ucap Lee Joon, si
gadis yang dipanggil Han Yoo Ra tersebut
hanya tersenyum menanggapi perkataan Lee Joon. Lee Joon mengangkat kopernya dan
memasukkannya ke dalam bagasi tidak lupa tas gendongya juga ia masukkan ke
dalam bagasi, kemudian Lee Joon dan Han Yoo Ra masuk ke dalam mobil dimana Han
Yoo Ra yang menyetir mobilnya menuju rumah tuan mudanya.
Sekitar 40 menit berlalu akhirnya mobil yang
ditumpangi Han Yoo Ra dan Lee Joon sampai di sebuah rumah mewah dengan halaman
yang luas (liat rumah Lee Joon di drama Mr. Back).
Yoo Ra
menghentikan mobilnya tepat di depan pintu utama rumah tersebut dimana para
pelayan rumah tersebut yang berjumlah 25 orang telah berdiri rapi didepan pintu
menanti kedatangan sang tuan muda. Yoo Ra dan Lee Joon keluar dari mobil, Yoo
Ra membuka bagasi disusul 2 pelayan pria yang mengambil koper dan tas Lee Joon
dibagasi. Lee Joon yang melihat koper dan tasnya telah dibawakan oleh
pelayannya langsung membalikkan badannya dari hadapan Yoo Ra untuk masuk ke
dalam rumah, namun baru dua langkah Yoo Ra langsung berkata pada Lee Joon “Lee sajangnim akan pulang lebih awal untuk
makan malam bersama tuan muda, jadi saya harap tuan muda tidak pergi keluar sampai
jam makan malam” mendengar perkataan Yoo Ra, Lee Joon menoleh dengan muka
juteknya dan menjawab “ara!! Aku juga
terlalu lelah untuk pergi keluar”. Yoo Ra tersenyum dengan jawaban yang
diberikan Lee Joon, kemudian Yoo Ra membungkukannya sedikit badannya
tanda hormatnya sebelum masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan
kediaman tuannya tersebut. Lee Joon yang memandang kepergian Yoo Ra hanya
tersenyum sinis kemudian langsung masuk ke dalam rumah untuk istirahat.
Jam 20.00 KST @ Lee house
Lee Joon telah duduk diruang makan bersama dengan
ayahnya yang bernama Lee Tae Baek pria berusia 60 tahun sang pemilik Kingdom
Group yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan terbesar di Korea, dan
selain pasangan ayah dan anak tersebut, sekretaris Ma pria berusia 48 tahun
yang adalah sekretaris kepercayaan keluarga Lee ikut duduk bersama menikmati
makan malam.
Author POV end
Lee Joon POV
Aku duduk makan malam bersama ayah dan juga
seketaris Ma di ruang makan rumahku yang kata orang-orang bagaikan istana. Namun
ada sesuatu yang sepertinya kurang di ruang makan ini, akupun menanyakannya
pada ayahku “dimana Han Yoo Ra, dia tidak
makan disini?” tanyaku dengan nada datar. Kulihat ayahku dan sekretaris Ma
langsung menoleh kearahku dan sekretaris Ma langsung memberikan jawaban “Yoo Ra-shi sedang lembur di hotel mengurusi
persiapan acara ulang tahun Choi corp yang akan diadakan di Kingdom hotel besok
siang, jadi dia tidak sempat untuk makan
malam bersama kita” mendengar penjelasan dari sekretaris Ma langsung membuatku
ingin bertanya kembali “kalau dia sibuk
kenapa dia pergi menjemputku di airport bukankah itu buang-buang waktu”
tanyaku sedikit sinis. Pletakkk ..... kurasakan sebuah sendok dipukulkan ke
kepalaku dan yang melakukannya tidak lain adalah ayahku sendiri. “yaakk!! kenapa kau selalu memanggilnya Han
Yoo Ra...Han Yoo Ra..! dia itu lebih tua 2 tahun darimu dan juga sekarang dia
adalah manajer perencanaan di Kingdom hotel jadi seharusnya kau memanggilnya
dengan sebutan yang lebih sopan dasar bodoh!! 10 tahun kau di Amerika ternyata
kau tidak berubah sedikitpun, masih tetap tidak peka dan bodoh” ucapan
ayahku itu sukses membuatku membulatkan mataku karena terkejut dengan ucapan
yang kasar menurutku.
“kenapa ayah
mengataiku bodoh, aku lulus S1 dengan predikat Cumlaude dari Columbia University,
aku juga berhasil mengelola Kingdom hotel yang berada di New York selama kurang lebih 4 tahun ini, apanya yang bodoh?”
jawabku pajang lebar karena aku tidak terima dikatai ‘bodoh’ oleh ayahku
sendiri. “tuan muda bukan bodoh dari segi kecerdasan otak, tapi bodoh dari segi
pemikiran” ucap sekertaris Ma sambil sedikit tertawa mengejekku, dan
ayahkupun ikut tertawa menanggapi ucapan sekretaris Ma dan itu membuatku kesal.
Lee Joon POV end
Author POV
Jam 21.30 KST @ Lee house
Lee Joon duduk disebuah bangku ditaman yang berada
di halaman depan rumahnya, terlihat dia seperti sedang menunggu seseorang.
Sekretaris Ma keluar dari rumah tuan Lee dan menuju mobilnya yang terparkir
dihalaman untuk pulang, namun dia melihat tuan mudanya sedang duduk sendirian
di bangku taman padahal cuacanya sangat dingin karena sedang musim dingin.
Sekretaris Ma langsung menghampiri tuan mudanya.
“tuan muda, apa
kau sedang menuggu seseorang datang?” tanya
sekretaris Ma pada Lee Joon. Lee Joon yang tidak menyadari kedatangan
sekretaris Ma langsung mendongakkan kepalanya terkejut, “aku tidak mengunggu orang, aku....hanya ingin duduk disini” ucap
Lee Joon. “udara sangat dingin diluar,
kalau tuan muda terlalu lama disini bisa membuat anda
sakit, dan jika benar anda
sedang menunggu seseorang kurasa orang itu tidak akan datang”
ucap sekretaris Ma yang kembali membuat Lee Joon terkejut.
“sudah kubilang
aku tidak menunggu orang, apa maksudmu berkata seperti itu?”
jawab Lee Joon menutupi keterkejutannya.
“baguslah jika
memang benar anda
tidak menuggu orang, tapi aku ingin memberitahu sesuatu pada tuan muda, jika
boleh”
“apa itu?”
tanya Lee Joon
“Han Yoo Ra
tidak lagi tinggal dirumah ini tuan muda”
ucap sekretaris Ma yang ketiga kalinya membuat Lee Joon terkejut.
“apa maksudmu,
Yoo Ra tidak tinggal disini? Sejak kapan?”
pertanyaan Lee Joon tersebut membuat sekretaris Ma tersenyum karena sukses
memancing Lee Joon.
“sejak tuan muda
pindah ke Amerika, Yoo Ra-shi juga tidak lagi tinggal dirumah ini, dia memilih
untuk tinggal di sebuah apartement sederhana yang jaraknya lumayan jauh dari
sini, setelah dia lulus dari universitas dan mulai bekerja di Kingdom hotel,
tuan Lee menyuruh Yoo Ra tinggal di apartement dekat hotel yang dibelikan
khusus untuk Yoo Ra, namun Yoo Ra hanya tinggal disana selama setahun, kemudian
dia memilih tinggal di salah satu bungalow yang ada di hotel sampai sekarang
karena dia tidak perlu jauh-jauh pulang ke apartement jika dia lembur”
jelas sekretaris Ma panjang lebar.
“untuk apa kau
menjelaskan semua itu padaku, aku tidak peduli dia mau tinggal dimana” ucap
Lee Joon dengan nada sinis yang dia buat-buat. Sekretaris Ma hanya tersenyum
menanggapi “itu hanya sebuah
pemberitahuan dariku, jika memang tuan muda tidak berkenan aku minta maaf,
kurasa aku harus pulang sekarang, sampai besok tuan muda”
Sekretaris Ma langsung membalikkan badannya dan
menuju mobilnya untuk pulang.
------------------------------------
2 minggu kemudian....
Keluarga Lee sedang makan malam bersama dengan
sekretaris Ma dan Han Yoo Ra.
“Yoo Ra-ah”
panggil tuan Lee pada Yoo Ra yang secara otomatis menghentikan kegiatan
makannya. “ne sajangnim” jawab Yoo Ra
“setelah kau
selesai makan datanglah ke ruang kerjaku, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan”
ucapan tuan Lee yang secara otomatis
membuat Lee Joon juga menghentikan kegiatan makannya dan memandang ke arah Yoo
Ra dan ayahnya.
“baiklah
sajangnim” ucap Yoo Ra yang kemudian memakan kembali
makanannya.
“dan kau
sekretaris Ma, setelah makan kau bisa langsung pulang agar kau bisa istirahat
karena besok kita akan ke Macau” titah tuan Lee pada
sekretaris Ma yang dijawab “iya”
dengan singkat oleh sekretaris Ma.
Author POV end
Lee Joon POV
Kulihat Han Yoo Ra telah menyelesaikan makan
malamnya dan beranjak menuju ruang kerja ayahku. Han Yoo Ra.... rasanya aku
muak melihatnya ada disekitar ayahku, aku membenci gadis itu tapi tidak
sungguh-sungguh membenci karena dengan bodohnya aku sering memperhatikannya
diam-diam. Han Yoo Ra, ketika dia berusia 15 tahun secara tidak sengaja dia
menolong ibuku yang pingsan ditengah jalan karena penyakit ginjalnya.
Mengetahui status Yoo Ra yang seorang yatim piatu dan sedang mencari pekerjaan
paruh waktu untuk membiayai sekolahnya maka ibuku berinisiatif memperkejakan
Yoo Ra sebagai perawat pribadinya, saat itulah ibuku mengajak Han Yoo Ra
tinggal dirumah kami dan meninggalkan panti asuhan yang telah merawatnya sejak
dia masih bayi hingga berusia 15 tahun.
Meski dipagi hari dia pergi kesekolah dan baru
pulang sore hari, namun dia bisa merawat ibuku dengan baik sehingga membuat ibu
dan ayahku menyayanginya seperti putri mereka sendiri. Ayahku bahkan sempat
menawarkan agar Yoo Ra menjadi anak angkatnya namun entah kenapa Yoo Ra tidak
mau dan memilih tetap berstatus sebagai perawat pribadi ibuku. Dengan wajah
yang lumayan cantik dan sikap baiknya tidak dipungkiri jika aku juga mulai
menyukainya meskipun dia lebih tua 2 tahun dariku, tapi aku tidak pernah berani
mengungkapkannya bahkan aku bisa dibilang lebih sering membuatnya kesal dengan
sikap nakalku ketika masih duduk dibangku sekolah dan perlu dicatat aku tidak
pernah memanggilnya dengan sebutan ‘noona’ sampai detik ini.
Beberapa bulan setelah Yoo Ra telah duduk di bangku
kuliah, ibuku meninggal karena penyakit ginjalnya ditambah kondisi jantungnya
yang membengkak. Ketika itu aku sangat terpuruk dan Yoo Ra lah yang selalu
memegang tanganku dan menguatkanku. Aku merasa sangat membutuhkan Yoo Ra
disisiku hingga aku meminta ayahku untuk tidak membiarkan Yoo Ra pergi dari
rumah kami. Semuanya terasa baik-baik saja hingga dua bulan setelah kematian
ibuku, aku merasa Yoo Ra lebih memperhatikan ayahku, mulai dari membangunkan
ayahku dipagi hari, menyiapkan pakaian kerja, menyiapkan sarapan, menyambut
ayah ketika pulang kerja dengan membawakan jas dan tas kerjanya ke kamar ayah
dan setelah itu menemani ayah menyantap makan malamnya. Tidak jarang pula aku
memergoki Yoo Ra yang sedang memijit bahu ayahku di ruang kerjanya, bahkan dia
sangat telaten merawat ayahku ketika sakit. Dengan semua perlakukan Yoo Ra pada
ayahku membuatku berpikir bahwa Yoo Ra mungkin ingin menjadi istri kedua
ayahku. Aku akui itu adalah pikiran yang picik, namun pikiran itu selalu
menghantuiku tiap kali aku melihat kebersamaan ayahku dengan Yoo Ra meskipun
aku tidak pernah melihat mereka melakukan hal-hal diluar batas. Karena itulah
aku lebih memilih bersikap ketus dan seenaknya pada Yoo Ra dan setelah aku
lulus SMA aku meminta ayahku untuk mengirimku kuliah di Columbia University dan
membantu cabang Kingdom hotel yang ada di New York. Selama 10 tahun aku tidak
pernah pulang ke Korea karena aku benci jika melihat Yoo Ra bersama dengan
ayahku, tapi keinginanku untuk tidak melihat Yoo Ra sia-sia karena tiap tahun
tepatnya setiap natal, ayahku dan Yoo Ra datang mengunjungiku di Amerika, dan
itu sungguh membuatku bertambah muak pada Yoo Ra karena dimataku dia seperti
gadis yang selalu mengekori kemanapun ayahku pergi.
Lee Joon POV end
Yoo Ra POV
Aku menemui tuan Lee diruang kerjanya karena tadi
beliau memintaku kesini, kulihat tuan Lee sedang duduk di tempat duduknya
dengan memegang sebuah album.
“Yoo Ra-ah,
duduklah” ucap tuan Lee, dan akupun langsung
duduk di tempat duduk depan meja kerjanya.
“ini, kau pilihlah
mana yang kau suka dan besok pergilah kebutiknya, aku sudah menghubungi
pemiliknya untuk membantumu” tuan Lee menyodorkan
album yang kini aku tahu itu bukan album melainkan sebuah katalog gaun pengantin. Aku menerima katalog
itu dengan bertanya pada tuan Lee “gaun pengantin? Siapa yang akan
menikah, kenapa saya yang harus memilihnya?”
“tentu saja kau
yang akan menikah Han Yoo Ra” jawaban tuan Lee
sontak membuatku membulatkan mataku dengan muka terkejut.
“ma...maksud
sajangnim, aku menikah? menikah dengan siapa? Saya tidak mengerti”
ucapku sedikit terbata.
“kau akan
menikah dengan seorang pria pilihanku”
“maksud
sajangnim, saya dijodohkan dengan seseorang? Dengan siapa, saya belum siap
untuk menikah, lagi pula saya____” belum selesai
aku bicara tuan Lee sudah lebih dulu memotong kata-kataku.
“pria itu adalah
pria terbaik yang kupilihkan untukmu, bukankah kau sudah menganggap aku sebagai
ayahmu?” aku hanya mengangguk menanggapi
pertanyaan dari tuan Lee.
“sebagai orang
yang sudah kau anggap sebagai ayah, maka aku berkewajiban untuk memilihkan pria
yang terbaik dan menikahkanmu dengannya, aku yakin kau tidak akan kecewa dengan
keputusanku ini, apa mungkin kau masih mengharapkan pernyataan cinta dari putra
bodohku Lee Joon?” aku mendongakkan kepalaku menatap
tuan Lee, yah atasanku ini memang
mengetahui perihal perasaanku pada putranya, dengan
lirih aku menjawab “tidak sajangnim, saya
tidak lagi mengharapkan tuan muda” jawabanku itu sangat tidak sesuai dengan
kata hatiku yang tidak bisa berbohong bahwa sejak 14 tahun lalu aku menyukai
Lee Joon putra dari atasanku ini, dan hingga detik ini perasaanku tidak
berubah, tapi aku tidak bisa mengatakan secara jujur pada tuan Lee karena takut
mengecewakannya.
Tuan Lee menghela nafasnya, “Yoo Ra-ah, aku tahu ini terlalu mendadak untukmu dan terkesan aku
memerintahmu seenaknya, tapi sungguh aku tidak bisa membiarkanmu terus
mengharapkan putraku yang tidak pernah peka terhadap perasaanmu padanya, umurku
semakin tua dan sudah mulai sakit-sakitan, aku juga tidak tahu berapa lama lagi
aku bisa hidup, karena itu anggaplah ini sebagai permintaan terahir dari
seorang ayah pada putrinya sebelum meninggal” penjelaan tuan Lee
benar-benar membuatku terkejut.
“sajangnim, anda
tidak boleh berkata seperti itu, anda masih kuat dan sehat, jangan berkata
tentang kematian, itu membuat saya sedih, jika memang sajangmin ingin saya
segera menikah saya akan melakukannya”
aku berharap jawabanku ini adalah keputusan yang tepat dan dapat menenangkan
perasaan pria yang sudah kuanggap sebagai ayah ini.
“syukurlah, Yoo
Ra-ah tolong jangan memanggilku sajangnim lagi ketika dirumah, sejak kau
bekerja di hotel kau jadi selalu memanggilku dengan sebutan ‘sajangnim’, kemana
panggilan ‘ahjushi’ yang dulu sering kau sebutkan? Aku merindukan sebutan itu
darimu”
“baiklah,
ahjushi.... saya tidak akan lagi menggunakan sebutan sajangmin ketika dirumah”
aku memaksakan senyumanku karena menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh
dari kedua mataku.
“terima kasih
Yoo Ra-ah, putriku....” ucap tuan Lee yang
kemudian berdiri dari tempat duduknya untuk memelukku yang masih duduk
dikursi, “ne ahjushi...” ucapku
sambil menerima pelukan dari tuan Lee, aku tidak peduli dengan siapa nantinya
aku akan menikah yang jelas harapanku hanyalah agar aku bisa membalas budi baik
tuan Lee dan mendiang nyonya Lee padaku, dan pernikahanku ini kurasa salah satu
jalan untuk membahagiakan tuan Lee.
Yoo Ra POV end
Author POV
Yoo Ra keluar dari ruang kerja tuan Lee dengan
membawa katalog gaun pengantin
yang diberikan tuan Lee. Baru beberapa langkah Yoo Ra melihat Lee Joon turun
dari lantai 2 dengan dandanan rapi seperti akan pergi kesuatu tempat.
“tuan muda, apa
kau mau pergi?” tanya Yoo Ra yang kini ada
dihadapan Lee Joon
“ne, aku mau ke
club, kenapa? Apa kau mau ikut? Kau bisa jadi supirku ketika nanti aku mabuk” jawab
Lee Joon dengan nada datar.
“iya saya akan
ikut” jawab Yoo Ra singkat yang kemudian
mengambil tas dan mantelnya di ruang makan.
Author POV end
Lee Joon POV
“kenapa tidak
memakai mobilku” tanyaku ketika aku dan Yoo Ra telah berada di
mobil Yoo Ra menuju sebuah club.
“saya lebih nyaman
menyetir mobil sendiri dari pada mobil tuan muda”
jawab Yoo Ra datar sambil konsentrasi menyetir.
Tidak sampai 20
menit kami sampai disebuah club elite di Seoul, yah semua orang tahu yang bisa
masuk ke club ini hanyalah orang-orang kalangan atas. Aku kesini sebenarnya
karena ingin menemui teman-temanku dan tidak bermaksud mengajak Yoo Ra, aku
benar-benar tidak mengerti kenapa dia mau saja ikut denganku kesini. Kami masuk
ke sebuah ruang VVIP dimana didalamnya telah berkumpul 5 orang pria dan 2 gadis
penghibur, aku menyalami kelima pria tersebut dan salah satu pria yang bernama
Choi Siwon anak dari pemilik Choi
Corp. langsung berdiri terkejut karena aku datang bersama
Yoo Ra.
“Yoo Ra-shi,
kenapa kau kesini?” tanya Siwon hyung sambil mendekati
Yoo Ra dan membimbing Yoo Ra untuk duduk disebelahnya, sedang aku yang tidak
suka dengan sikap sok ramah Siwon hyung pada Yoo Ra langsung duduk di ujung
sofa berhadapan dengan Yoo Raa.
“iya sunbae, aku
datang untuk menemani tuan muda Lee Joon karena mungkin dia akan pulang dengan
keadaan mabuk” ucap Yoo Ra yang telah duduk
disebelah Siwon hyung.
Aku mengambil sebotol soju yang langsung kuminum
dengan tetap memandang Yoo Ra.
Lee Joon POV end
Author POV
“Yoo Ra-shi
terima kasih karena waktu itu acara ulang tahun perusahaanku berjalan sukses”
ucap Siwon pada Yoo Ra.
“sama-sama
sunbae, tapi itu juga berkat semua pegawai Kingdom hotel yang sudah bekerja
keras mempersiapkannya, aku hanya merencanakan konsepnya saja”
jawab Yoo Ra merendah.
“kau ini selalu
saja merendah, em...apa Lee ahjushi sudah memberimu katalognya?”
tanya Siwon dengan posisi berbisik karena kepala Siwon sangat dekat dengan
telinga Yoo Ra, membuat Lee Joon yang orang-orang disekitar mereka tidak
mendengar ucapan Siwon dan berasumsi bahwa Siwon sedang menggoda Yoo Ra.
“katalog? Kenapa
sunbae bisa tahu?” jawab Yoo Ra terkejut namun dengan
nada rendah agar yang lain tidak mendengar.
“ha ha ha... apa
yang tidak kuketahui dari keluarga Lee, lalu apa kau sudah melihat dan
memilihnya?”
“tuan Lee baru
memberikannya tadi jadi aku belum sempat melihatnya”
ucap Yoo Ra
“sebenarnya kau
juga tidak perlu melihatnya, karena besok Jiwon pasti sudah menyiapkan gaun
mana yang pantas untukmu” ucap Siwon menanggapi
“Jiwon? maksud
sunbae Choi Jiwon-shi,
apa butik itu___”
“iya butik itu
adalah milik adikku Jiwon, Lee ahjushi menghubungi Jiwon seminggu yang lalu, lalu kau sudah tahu siapa
calon suamimu?”
“aku belum tahu”
Siwon mengernyitkan kedua alisnya, “kau belum tahu, tapi bersedia menikah?”
Yoo Ra hanya menganggukkan kepalanya, membuat Siwon
menggelengkan kepalanya pelan “kau tidak
mau menebak siapa calon suamimu itu?” ucap Siwon akhirnya
“entahlah, tapi
pria itu bukan Siwon sunbae kan?” tanya Yoo Ra
menghadap wajah Siwon yang dari tadi memandangnya, sedang Siwon langsung
tersenyum mendengar pertanyaan Yoo Ra.
“apa kau berharap
akulah orangnya?” tanya Siwon menggoda
“a..anio, tidak
mungkin, subae kan sudah bertunangan dengan putri dari pemilik Daehan group”
jawab Yoo Ra menjauhkan kepalanya dari kepala Siwon.
Author POV end
Lee Joon
Sebenarnya apa yang sedang dibicarakan oleh Siwon
hyung dan Yoo Ra? Aku tahu hubungan mereka cukup dekat karena Siwon hyung
adalah senior Yoo Ra saat di universitas, tapi kenapa dari tadi mereka
berbicara dengan berbisik dengan posisi saling berdekatan seperti itu, apa
memang Siwon hyung sedang menggoda Yoo Ra? Bukankah dia sudah betunangan.
Aku sungguh kesal dengan pemandangan dihadapanku
itu, dan dengan sengaja aku menarik salah satu gadis club yang sedang
bergelayutan pada salah satu temanku untuk duduk di pangkuanku. Aku ingin tahu
bagaimana reaksi Yoo Ra.
Lee Joon POV end
Yoo Ra POV
Lee Joon menarik salah satu gadis club dan
mendudukkannya dipangkuannya, aku sungguh benci harus melihat itu. Gadis itu meraba-raba dada bidang Lee
Joon yang memakai kemeja hitam dan menciumi leher Lee Joon. Dadaku rasanya
sesak melihatnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menutup kedua mataku dan
menarik tubuhku untuk berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu tidak lupa aku meraih tasku,
aku tahu orang itu adalah Siwon sunbae. Dan benar saja setelah keluar dari
ruangan, Siwon sunbae melepaskan tangannya dari mataku.
“kau tidak
pantas melihat pemandangan seperti tadi, kajja sebaiknya aku antar kau pulang” ucap
Siwon sunbae.
“gwenchana
sunbae, kalau aku pulang sekarang bagaimana dengan tuan muda Lee Joon, kami
kesini menggunakan mobilku”
“Yoo Ra-shi, apa
kau masih menyukai si bodoh itu?” tanya Siwon
sunbae menyelidik
Yoo Raa POV end
Lee Joon POV
Kulihat Siwon hyung yang menutup mata Yoo Ra dan
menariknya keluar, aku yang sebenarnya risih dengan kelakuan gadis club murahan
ini langsung menyingkirkannya dari pangkuanku dan beranjak keluar tak
menghiraukan panggilan teman-temanku.
“Yoo Ra-shi, apa
kau masih menyukai si bodoh itu?” ucap Siwon
hyung pada Yoo Ra
siapa yang dia maksud dengan ‘si bodoh’ apa itu aku,
atau ayahku? Atau siapa?
Aku diam berdiri ikut menanti jawaban Yoo Ra.
“sunbae....aku.....”
ucap Yoo Ra ragu-ragu
“sudahlah, ayo
kita pulang saja” ucap Siwon hyung dan menarik
tangan Yoo Ra untuk pergi, tanpa berpikir lagi aku menghentikannya.
“yak, Siwon
hyung, kau mau bawa Han Yoo Ra kemana?”
tanyaku menghentikan langkah Siwon hyung dan Yoo Ra.
“aku mengajaknya
pulang karena mungkin kau akan sibuk dengan gadis itu, Yoo Ra-shi berikan kunci
mobilmu pada Lee Joon, biar dia pulang sendiri”
ucap Siwon hyung membuatku sedikit geram tapi aku menahan amarahku mengingat
hubungan dekatku dengannya selama ini.
“tidak usah, aku
akan pulang sekarang dengan Han Yoo Ra, jadi hyung pulang saja sendiri”
akupun menarik tangan Yoo Ra dan pergi meninggalkan Siwon hyung.
Lee Joon POV end
Author POV
Yoo Ra menghentikan mobilnya yang telah sampai di
depan pintu masuk rumah Lee Joon. Lee Joon melepaskan sabuk pengamannya dan
akan membuka pintu mobil namun diurungkannya.
“kau tidak
menginap?” tanya Lee Joon pada Yoo Ra
“tidak, ada
sesuatu yang harus saya kerjakan”
jawab Yoo Ra
“maksudmu
menelepon Siwon hyung dan bilang bahwa kau sudah sampai rumah?”
ucap Lee Joon sinis.
Yoo Ra menghela nafasnya kemudian berucap “tuan muda, saya lelah dan tidak ingin
berdebat dengan tuan muda sekarang”
“salah siapa kau
ikut denganku ke club?” ucap Lee Joon masih
dengan nada sinisnya.
Yoo Ra terdiam dan memandang wajah Lee Joon, lalu
menemukan bekas lipstik dileher Lee Joon. Yoo Ra langsung mengambil tissu dan
menghapus noda lipstik itu dari leher Lee Joon, membuat wajah keduanya berjarak
cukup dekat.
“tuan muda harus
membersihkan noda ini dulu sebelum masuk, jika tuan Lee melihatnya maka tuan
muda bisa di___ mmpph” ucapan Yoo Ra
terpotong karena sekarang bibirnya telah dikecup oleh Lee Joon, tepatnya itu
adalah sebuah ciuman.
Lee Joon mencium bibir Yoo Ra lembut namun lama
kelamaan berusaha memasukkan lidahnya agar dapat mencium Yoo Ra lebih dalam, tangan Lee Joon juga perlahan mengusap-usap punggung
dan pinggang Yoo Ra. Yoo Ra yang terkejut dengan
tindakan Lee Joon hanya diam tak membalas ciuman Lee Joon padahal jantungnya
saat ini berdebar tidak karuan dan ingin perlakukan lebih dari Lee Joon karena ini adalah ciuman pertamanya,
tapi akal sehatnya masih waras dan mendorong tubuh Lee Joon dengan kedua
tangannya. Lee Joon yang merasakan penolakan dari Yoo Ra akhirnya melepas
ciumannya.
“kau benar-benar
tidak ahli berciuman, pantas saja kau belum berkencan sampai sekarang”
ucap Lee Joon mengejek.
Ucapan Lee Joon benar-benar membuat dada Yoo Ra yang
tadi dag dig dug tidak karuan dalam sekejap menjadi sesak karena tersinggung
dengan ucapan Lee Joon. Yoo Ra menahan air matanya yang sudah muncul di kantong
matanya dan menghembuskan nafasnya pelan.
“tuan muda,
cepatlah masuk kedalam rumah, saya ingin segera pulang”
sekuat tenaga Yoo Ra menyetabilkan nada
suaranya agar airmatanya tidak mengalir.
Lee Joon akhirnya membuka pintu mobil untuk keluar,
dia sempat menoleh sejenak ke arah Yoo Ra dan melihat kedua mata Yoo Ra yang
hampir menangis, hati Lee Joon sedikit merasa bersalah namun gengsinya membuat dia tidak
mengatakan sepatah katapun, keluar begitu saja dari mobil Yoo Ra dan ia menutup
kembali pintu mobil.
Mendengar pintu mobil yang telah ditutup, Yoo Ra
langsung melajukan mobilnya tanpa
menengok kearah Lee Joon yang masih berdiri memandangi kepergian Yoo Ra.
Author POV end
07.00 KST @ Lee house
Lee Joon POV
Yoo Ra datang bersama sekretaris Ma dan ikut sarapan
bersamaku dan ayah, mataku tidak berhenti memandangi Yoo Ra, entah kenapa aku
masih merasa bersalah dengan tindakan dan ucapanku semalam padanya. Namun
kulihat sikap Yoo Ra biasa saja padaku.
“Yoo Ra-ah,
selama aku dan sekretaris Ma di Macau kau bisa kan menginap disini, aku
khawatir anak bodoh ini kluyuran tengah malam dan berbuat sesuatu yang buruk”
ucap ayahku pada Yoo Ra yang membuatku menoleh ke arah ayahku dengan muka
kesal.
“baiklah,
ahjushi” jawab Yoo Ra singkat, namun sebutan ‘ahjushi’ yang
diucapkan Yoo Ra membuatku sedikit terkejut, karena berbarapa tahun ini Yoo Ra
tidak pernah lagi memanggil ayahku dengan sebutan ahjushi.
“dan jangan lupa
nanti siang kau pergi ke tempat yang kemarin aku ceritakan, apa kau sudah
mempunyai pilihan?” ucap ayahku yang tidak aku pahami
maksudnya.
“sebenarnya saya
baru melihat katalog yang diberikan ahjushi tadi pagi jadi saya belum punya
pilihan” Yoo Ra menanggapi ucapan ayahku.
“hemm, tidak
apa-apa, nanti juga Jiwon-shi akan membantumu memilihkan yang terbaik, kalau
kau butuh teman kau minta saja Siwon untuk menemanimu”
kalimat ayahku kali ini membuatku melebarkan kedua mataku karena penyebutan
nama ‘Siwon’, sebenarnya Yoo Ra disuruh pergi kemana, kenapa Siwon yang disuruh
menemani.
“saya rasa
biar saya sendiri saja karena takutnya Siwon sunbae sibuk” jawaban Yoo Ra
membuatku lega.
“anio, harus ada
pria yang menemanimu agar ada pendapat dari sudut pandang pria terhadap gaun
yang nanti kau pilih” ayahku kembali
berkata-kata yang membuatku sungguh tidak mengerti.
“baiklah, nanti
saya akan menghubungi Siwon sunbae” jawaban Yoo Ra
kali ini benar-benar membuatku tambah geram, sebenarnya apa yang sedang mereka
bicarakan, tapi jika aku bertanya nanti mereka kira aku memperhatikan Yoo Ra,
jadi kupilih diam saja tak menanggapi meski aku penasaran setengah mati.
Lee Joon POV end
20.00 KST Lee House
Author POV
Lee Joon dan Yoo Ra telah menyelesaikan makan malam
mereka. Yoo Ra membantu 2 orang pelayan
merapikan alat-alat makan dan membawanya ke dapur untuk dicuci, sedang Lee Joon
duduk diam dan
terus memandangi Yoo Ra. Setelah menyelesaikan urusan di dapur, Yoo Ra langsung
pergi ke kamarnya di lantai 2 tepatnya disebelah kamar Lee Joon. Lee Joon yang
mengikuti Yoo Ra menuju kamarnya langsung menghentikan Yoo Ra yang akan masuk
kedalam kamarnya.
“Han Yoo Ra, aku
ingin bicara denganmu” ucap Lee Joon yang
tanpa permisi langsung menarik tangan Yoo Ra dan membawanya ke kamar Lee Joon.
Lee Joon menutup pintu kamarnya dan menguncinya.
“kenapa mengunci
pintunya?” tanya Yoo Ra heran
“agar kau
tidak melarikan diri sebelum kita selesai bicara” jawab Lee Joon datar
“memangnya tuan
muda mau bicara apa?”
“tadi siang...
kau disuruh ayahku pergi kemana?” tanya Lee Joon
yang penasaran
“aku pergi ke
butiknya Choi Jiwon-shi”
“maksudmu Jiwon
adiknya Siwon hyung?”
“ne”
“bukankah itu
butik gaun pengantin, untuk apa kau kesana?”
“tentu saja
membeli gaun pengantin”
“ga...gaun
pengantin? Siapa yang akan menikah?”
“saya”
Lee Joon terkejut setengah mati mendengar jawaban
Yoo Ra.
“kau...kau....
memangnya kau mau menikah dengan siapa? Apa dengan ayahku?”
Yoo Ra diam dan nampak kesal dengan pertanyaan Lee
Joon.
“tuan muda!
apakah benar yang dikatakan sekretaris Ma bahwa selama ini tuan muda mengira
saya ingin menjadi istri tuan Lee? Jika benar maka pikiran tuan muda
benar-benar picik” Yoo Ra kesal dan berniat keluar dari kamar Lee Joon,
namun Lee Joon langsung menahan Yoo Ra.
“jadi kau tidak
akan menikah dengan ayahku? Lalu kau akan menikah dengan siapa?”
“saya tidak
tahu?” Lee Joon membulatkan matanya dengan
jawaban Yoo Ra yang kembali mengejutkannya.
“tidak tahu? Lalu
kenapa kau mau menikah?”
“ini adalah
permintaan tuan Lee, sebagai seorang gadis yang sudah dianggap anak oleh tuan
Lee saya tidak mungkin menolak permintaan beliau yang sudah memilihkan pria
untuk
saya, tuan Lee sudah seperti ayah bagi saya, jadi saya tidak akan
mengecewakannya” ucap Yoo Ra menerangkan
“ya Han Yoo Ra
kau itu bodoh atau polos?”
“bukakah anda
yang lebih bodoh tuan muda?”
“apa?”
“kalau tuan muda
tidak bodoh maka tuan muda tidak mungkin berpikiran picik tentangku dan tuan
Lee” ucap Yoo Ra sambil membuang muka karena
kesal.
“Han Yoo Ra
kau__”
Lee Joon menarik tubuh Yoo Ra, memegang pingangnnya
dan mendekatkan wajahnya pada Yoo Ra. Hal itu membuat Yoo Ra menahan nafasnya
karena jantungnya berdebar-debar.
“tu—tuan
muda... apa yang kau lakukan” ucap Yoo Ra terbata
“yang kulakukan? Aku akan membuatmu tidak bisa menikah dengan pria pilihan ayahku yang
tidak jelas siapa itu”
Chu.....
Lee Joon mencium bibir Yoo Ra lembut, namun
Yoo Ra masih menutup mulutnya tak membalas ciuman Lee Joon.
“hen....ti...kan
tuan muda” ucap Yoo Ra setelah Lee Joon melepaskan
bibirnya.
Lee Joon tidak mengindahkan ucapan Yoo Ra dan malah menarik tubuh gadis itu dengan kasar ke ranjang dan tubuh Yoo Ra pun jatuh terlentang diatas ranjang, Lee Joon mendindihnya, mengunci kaki Yoo Ra dengan kedua kakinya sedang
kedua tangannya menahan pergerakan tangan Yoo Ra.
SKIP................
Author POV end
07.00 KST
Lee Joon POV
Tok....tok.....tok.....
“tuan muda... tuan muda....
bangun tuan muda!!” ucap pelayan Pyo, dia adalah kepala
pelayan dirumah ini. Mendengar suaranya aku perlahan membuka mataku dan
menggeliatkan tubuhku, namun ada sesuatu yang berat di lengan kananku, aku
menoleh dan ouh... aku ingat jika Yoo Ra tidur denganku tadi malam karena ‘sesuatu’ yang sudah kulakukan.
Dan dia masih tertidur pulas dimana kepalanya bersandar pada lengan kananku
dengan wajahnya yang seperti malaikat sungguh cantik.
Tok...tok...tok....
“tuan muda... tuan muda....
sudah siang” kudengar palayan Pyo kembali bersuara.
“iyaaa!! Aku sudah bangun!!” teriakku agar didengar olehnya dan segera pergi dari depan kamarku.
Tidak ada panggilan kembali dari pelayan Pyo dan menandakan dia sudah pergi.
Tapi teriakanku tadi ternyata membuat Yoo Ra terbangun. Kulihat dia membuka
kedua matanya pelan, mengusap-usapnya dengan tangan kanannya lalu menggeliatkan
pelan tubuhnya.
“arghhh” rintihnya seperti merasakan sakit.
Lee Joon POV end
Yoo Raa POV
“kenapa?” ucap sesorang, aku menoleh kekiri dan kulihat Lee Joon yang sedang
memandangku dengan posisi duduk dan menyandarkan punggungnya di dasbor ranjang. Aku ingat sekarang tentang apa yang terjadi semalam.
“Yoo Ra kau kenapa” ucap Lee Joon sambil memegang lengan kiriku dengan wajah yang seperti
menghawatirkanku.
“tidak apa-apa" jawabku mengalihkan pandanganku
darinya sambil memengang erat selimut untuk menutupi tubuhku.
“atas perlakukanku semalam, maafkan aku Han Yoo Ra”
Lee Joon memeluk tubuhku lembut dan mengecup keningku.
“tidak apa-apa tuan muda, saya
mau mandi sekarang, kita pasti akan terlambat datang ke hotel jika tidak
bergegas” ucapku sambil melepaskan pelukan Lee Joon.
“tuan muda? Dengan apa yang
sudah kulakukan semalam kau masih memanggilku tuan muda?” dia sedikit membentakku.
“lalu saya harus memanggil
apa?” jawabku polos.
Dia menghela nafasnya, “panggil
aku chagi, honey, baby, atau panggilan sayang lainnya”
“kenapa begitu?” pertanyaanku membuatnya terlihat kesal.
“ya Han Yoo Ra, apa kau tidak
mendengar apa yang kutakan semalam? Aku bilang aku menyukaimu, aku tidak ingin
kau menikah dengan pria tidak jelas itu dan aku ingin kau hanya menikah
denganku, karena itulah aku melakukan ‘nya’ padamu semalam” jelasnya yang membuatku tersenyum miris.
“tuan muda, meski tuan muda
semalam sudah mengambil ‘sesuatu’ dariku tapi aku akan tetap menikah dengan pria yang sudah
ditentukan oleh tuan Lee karena saya tidak mau mengecewakannya” jawabanku benar-benar membuatnya kesal, aku tahu itu tapi inilah
kenyataan yang harus dia hadapi.
Lee Joon mencengkeram kedua lenganku, “Han Yoo Ra kau__” ucapannya terpotong karena aku melepaskan
cengkramannya dengan keras. Aku beranjak dari ranjang menahan rasa sakitku dan segera memunguti pakaianku yang berceceran dilantai kamar. Aku keluar dari kamarnya dan melesat cepat untuk masuk kedalam
kamarku takut ada pelayan yang melihatku keluar dari kamar Lee Joon.
Yoo Ra POV end
Author POV
20.00 KST
Lee Joon dan Yoo Ra sedang makan malam dirumah dengan tanpa suara. Lee
Joon ingin mengatakan sesuatu pada Yoo Ra namun gadis itu selalu berusaha
menghindari pembicaraan dengan tuan mudanya.
Tuan Lee dan sekretaris Ma datang, Lee Joon dan Yoo Ra terkejut dengan
kedatangan tuan Lee yang tiba-tiba, langsung beranjak dari meja makan dan
memberi hormat pada tuan Lee.
“ayah kenapa sudah pulang
bukankah kata ayah di Macau sampai 3 hari” tanya Lee
Joon pada tuan Lee.
“apa kau tidak suka aku pulang
lebih cepat?” ucap tuan Lee.
“bu-bukan begitu, aku hanya
sedikit terkejut ayah pulang tiba-tiba”
“apa ada sesuatu yang sudah
kau lakukan sehingga kau terkejut?” tanya tuan Lee
dengan ekspresi menyelidik.
Lee Joon menelen salivanya, “melakukan
apa, aku tidak___”
“apa ahjushi dan sekretaris Ma
sudah makan?” ucap Yoo Ra memotong perkataan Lee Joon,
sehingga Lee Joon dapat menghembuskan nafasnya lega.
“kami sudah makan tadi di
pesawat, Yoo Ra-ah ikut aku ke kamar, dan kau sekretaris Ma boleh pulang
sekarang” ucap tuan Lee dan melangkah menuju kamarnya.
“baiklah saya pulang dulu” ucap sekretaris Ma memberi hormat dan kemudian pergi.
Yoo Ra melangkah mengikuti kepergian tuan Lee namun reflek Lee Joon
menahan tangan Yoo Ra. Yoo Ra menghentikan langkahnya dan memandang wajah Lee
Joon sejenak kemudian melepaskan tangannya dan kembali berjalan menuju kamar
tuan Lee.
@ kamar tuan Lee
“dudulah Yoo Ra-ah” titah tuan Lee menunjuk ke arah sofa dekat pintu kamar.
“ada apa ahjushi?” tanya Yoo Ra setelah duduk.
Tuan Lee ikut duduk di hadapan Yoo Ra, “Yoo Ra-ah, pernikahanmu akan dilakukan minggu depan, aku dan sekretaris
Ma sudah menyiapkan segalanya, kau tinggal mempersiapkan dirimu saja” jelas
tuan Lee yang membuat Yoo Ra terkejut dan mendongakkan kepalanya memandang
wajah tuan Lee.
“ke---napa secepat itu, saya
pikir itu masih beberapa bulan lagi” jawab Yoo Ra
pelan.
“memang tadinya aku rencanakan
akan dilakukan 3 bulan lagi, tapi tadi pagi aku mendapatkan informasi yang
mengejutkan dari seseorang, jadi aku langsung putuskan untuk mepercepat
pernikahanmu, lagi pula calon suamimu itu sepertinya ingin cepat-cepat menikahimu”
“a—apa, me---mangnya
sebenarnya siapa calon suami saya ahjushi?”
“kau akan mengetahuinya saat
hari pernikahanmu, yang jelas aku yakin kau tidak akan menolak ataupun
melarikan diri dari pria itu”
“ta—tapi ahjushi saya, em ada
sesuatu yang-----“
“sudahlah, jangan khawatirkan
apapun, tinggallah disini sampai hari pernikahanmu minggu depan, sekarang
pergilah tidur dikamarmu” ucap tuan Lee memotong
‘sesuatu’ yang akan dikatakan Yoo Ra.
“baiklah ahjushi, saya ke
kamar dulu, selamat malam” ucap Yoo Ra akhirnya yang
dibalas anggukan oleh tuan Lee. Gadis itupun keluar dari kamar tuan Lee dan
terkejut ketika menutup pintu kamar tuan Lee, ternyata Lee Joon sudah ada di hadapan Yoo Ra.
“pernikahanmu minggu depan?” tanya Lee Joon dengan nada menahan kekesalannya.
Yoo Ra hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Lee Joon, kemudian
melangkah pergi menuju kamarnya. Lee Joon tidak menahan kepergian Yoo Ra karena
dirasa percuma, dia memilih untuk masuk ke kamar ayahnya dengan mengetuk
pintunya lebih dulu.
“ayah” sapa Lee Joon pada ayahnya yang sedang duduk membaca sebuah buku.
“Lee Joon-ah, ada apa kau
kesini?” tanya tuan Lee sambil menaruh bukunya ke meja
disamping sofa.
“ayah, aku ingin bicara
tentang pernikahan Yoo Ra” ucap Lee Joon yang masih
berdiri.
“owh, duduklah” tuan Lee menyuruh Lee Joon duduk disampingnya.
“ayah, tolong batalkan
pernikahan Yoo Ra, aku----em---aku menyukainya ayah, maksudku aku mencintai Yoo
Ra, aku tidak mau dia menikah dengan pria lain dan kemarin aku juga sudah
me------“
“Lee Joon-ah, aku tidak bisa
membatalkan pernikahan Yoo Ra” ucap tuan Lee memotong perkataan Lee Joon.
“kenapa?”
“karena pria yang akan menikah
dengan Yoo Ra telah melakukan sesuatu yang membuatku terpaksa mempercepat
pernikahan mereka”
“melakukan sesuatu? Apa maksud
ayah” tanya Lee Joon dengan nada cemas.
Tuan Lee menghela nafasnya sejenak, “kau
akan mengetahui semuanya ketika hari pernikahan Yoo Ra tiba, oh iya sekretaris
Ma sudah menyiapkan tuxedo untu kau kenakan di pernikahan Yoo Ra, kuharap kau
tidak merusaknya, dan jangan kacaukan acara pernikahan Yoo Ra, ku mohon”
“ayah, aku----“
“Lee Joon-ah anakku, aku
mengerti perasaanmu tapi kau akan lebih menyesal kalau aku membatalkan
pernikahan Yoo Ra, tolong dengarkan ayah, anggaplah ini permintaan terakhir
ayah sebelum mati” tuan Lee memegang lembut kedua
tangan Lee Joon.
“ayah, kenapa ayah bicara
seperti itu, aku tidak bermaksud menyakiti ayah”
“kalau memang demikian makan
turutilah perkataan ayah, ku mohon Lee Joon-ah”
“ayah”
“mengertilah, ku mohon” ucap tuan Lee memeluk anak laki-laki satu-satunya itu.
Lee Joon menangis dalam pelukan ayahnya, sedangkan tuan Lee justru
tersenyum senang, entah apa maksud senyumannya itu.
Satu minggu kemudian......
Banyak orang telah berdatangan ke sebuah gereja untuk menyaksikan
pernikahan Yoo Ra. Lee Joon akhirnya datang bersama sekretaris Ma dengan
memakai tuxedo yang diberikan ayahnya, Lee Joon sebenarnya sedikit heran dengan
tuxedo berwarna putih yang ia kenakan karena terlihat seperti tuxedo mempelai
pria, namun dia tak menghiraukan keheranannya dan berjalan memasuki gereja
bersama sekretaris Ma. Sampai didalam gereja, Lee Joon terkejut melihat Siwon
dan keluarganya duduk dibangku paling depan di depan altar. Lee Joon pun
berjalan cepat untuk menghampiri Siwon. Siwon langsung berdiri dari bangku yang
ia duduki ketika melihat Lee Joon berdiri dihadapannya.
“hyung, kenapa kau disini, apa
mungkin kalau kau adalah___” ucap Lee Joon yang
langsung dipotong oleh Siwon, “kenapa,
apa aku tidak boleh menjadi pendamping mempelai pria?” ucapan Siwon membuat
Lee Joon terkejut karena dugaannya bahwa Siwon adalah mempelai pria adalah
salah.
“hyung--- pendamping mempelai
pria? Lalu--- lalu siapa mempelai prianya?” tanya Lee
Joon yang penasaran setengah mati. Mendengar pertanyaan Lee Joon sontak Siwon
memukul pelan lengan kekar Lee Joon.
“dasar bodoh, kau pikir disini
siapa yang memakai tuxedo seperti mempalai pria?” ucap
Siwon kesal karena Lee Joon belum menyadari situasi. Lee Joon pun mencerna
perkataan Siwon dan mengedarkan penglihatannya ke seisi gereja dan melihat
tidak ada satupun pria yang memakai tuxedo mempelai pria, kemudian dia
memandangi tuxedonya sendiri dan sontak membulatkan kedua matanya.
“hyung....hyung.... jadi
memepelai prianya adalah___”
“Tuan muda berdirilah disana,
karena mempelai wanita akan segera datang” ucap
sekertaris Ma memotong perkataan Lee Joon dan menunjuk altar untuk tempat
berdiri Lee Joon, disana juga sudah terlihat seorang pastur yang berdiri
ditengah altar. Lee Joon yang masih terkejut berdiri di depan altar menuruti
perkataan sekretaris Ma yang tersenyum dan menganggukan kepalanya pada Lee Joon
menandakan pembenaran atas tebakan Lee Joon bahwa Lee Joon lah sang mempelai
pria.
Diluar gereja, Yoo Ra yang telah berdandan cantik dengan mahkota bunga
dikepalanya mengenakan gaun pengantin yang dipilihnya bersama Siwon dan Jiwon
satu minggu lalu, serta memegang buket bunga mawar putih, turun dari sebuah
limusin putih bersama dengan tuan Lee. Tuan Lee menggenggam tangan kanan Yoo
Ra, kemudian melingkarkannya ke tangannya.
“Yoo Ra-ah, jangan khawatirkan
apapun, karena aku ada bersamamu” ucap tuan Lee
menenangkan Yoo Ra.
“ne ahjushi” ucap Yoo Ra dengan tersenyum, tuan Lee pun ikut tersenyum kemudian
menggandeng Yoo Ra memasuki gereja.
Pintu gereja terbuka, Lee Joon dan semua tamu undangan menoleh ke arah
pintu.
Yoo Ra memandang lurus kedepan melangkahkan kakinya bersama tuan Lee
melewati pintu, namun sedetik kemudian gadis itu menhentikan langkahnya,
jantungnya berpacu sangat cepat, pandangannya memandang lurus ke arah altar,
dan tubuhnya menegang. Yoo Ra melihat Lee Joon yang berdiri di altar, karena
tidak bisa mencerna apa yang dilihatnya sekarang, Yoo Ra memutuskan menoleh ke
arah tuan Lee dengan pandangan bertanya.
“ya benar, Lee Joon lah yang
akan menikah denganmu, sekarang kau percaya kata-kataku kan bahwa kau tidak
akan menolak atau melarikan diri dari pernikahan ini, Yoo Ra-ah putriku” ucap tuan Lee dengan senyumnya yang teduh.
“ahjushi...” air mata Yoo Ra mengalir dari kedua sudut matanya.
“mulai hari ini aku bukan lagi
ahjushimu tapi aku adalah ayahmu, ayah mertuamu, hapus air matamu ini dan
tersenyumlah” Tuan Lee menghapus air mata Yoo Ra dengan tangan kanannya. Yoo Ra pun
tersenyum dan menguatkan kaitan tangannya pada lengan tuan Lee. Yoo Ra dan tuan
Lee berjalan pelan menuju altar. Lee Joon memandangi pengantin wanitanya dengan
senyuman kemudian menerima tangan Yoo Ra yang diberikan tuan Lee.
“saranghae Han Yoo Ra” ucap Lee Joon tersenyum, “nado--- sarange Lee Joon-shi” jawab Yoo Ra dengan senyumannya juga.
“saranghae Han Yoo Ra” ucap Lee Joon tersenyum, “nado--- sarange Lee Joon-shi” jawab Yoo Ra dengan senyumannya juga.
---End----
Epilog
21.30 KST @ Kingdom Hotel
Lee Joon dan Yoo Ra sedang duduk berdampingan ditepi ranjang di salah
satu kamar VVIP Kingdom Hotel. Lee Joon menyentuh tangan Yoo Ra dan
menggenggamnya.
“aku memang bodoh,
bisa-bisanya aku tidak curiga sedikitpun pada ayah, andai saja tadi pria yang
dialtar bukan aku maka aku pasti tidak kuat harus melihatmu mengucap janji suci
dengan pria lain” ucap Lee Joon yang kini tangan
kanannya sedang membelai mesra pipi Yoo Raa.
“aku juga tidak curiga
sedikitpun pada ayahmu, berarti aku juga bodoh?” ucap
Yoo Raa tersenyum.
“tidak, kau tidak bodoh kau
itu pintar, aku yang bodoh honey karena mengabaikanmu belasan tahun, mianhae” Lee Joon mengecup bibir istriya pelan dan singkat.
“jangan meminta maaf lagi,
semua sudah berlalu yoebooooo” ucap Yoo Ra dengan
mencubit pelan pipi kanan Lee Joon. Lee Joon tersenyum menyeringai, Yoo Ra
mengerti arti seringaian Lee Joon yang kini telah menjadi suaminya itu.
"kau harus melakukannya pelan-pelan" ucap Yoo Ra menahan tubuh suaminya yang akan menciumnya.
"kenapa?" tanya Lee Joon heran
"agar 'dia' tidak terluka" ucap Yoo Ra menunjuk perutnya
melihat Yoo Ra menunjuk perutnya Lee Joon langsung mengusap pelan perut istrinya yang masih rata itu,
"maksudmu kau___"
Yoo Ra menganggukkan kepalanya, "kemarin aku menggunakan alat tes kehamilan dan hasilnya positif"
"benarkah? Yoo Ra honey i love you... very very love you" Lee Joon mengecup pelan kening gadis yang kini telah sah menjadi istrinya dan calon ibu dari anaknya.
"kau harus melakukannya pelan-pelan" ucap Yoo Ra menahan tubuh suaminya yang akan menciumnya.
"kenapa?" tanya Lee Joon heran
"agar 'dia' tidak terluka" ucap Yoo Ra menunjuk perutnya
melihat Yoo Ra menunjuk perutnya Lee Joon langsung mengusap pelan perut istrinya yang masih rata itu,
"maksudmu kau___"
Yoo Ra menganggukkan kepalanya, "kemarin aku menggunakan alat tes kehamilan dan hasilnya positif"
"benarkah? Yoo Ra honey i love you... very very love you" Lee Joon mengecup pelan kening gadis yang kini telah sah menjadi istrinya dan calon ibu dari anaknya.
---------------------------------------------------------