Title : I Love ‘Noona’
Author : Jungna
Genre : Family, Romance
Length : Oneshoot | Rating : PG-13
Main Cast : Song Min Ho (Mino Winner), Song Ji Hyo, Lee Nara
(OC), Song Joong Ki
Support cast : Winner (all members)
Disclaimer : Seluruh cast selebriti murni milik Tuhan YME,
keluarganya, agensinya dan diri mereka sendiri, saya cuma pinjem namanya aja.
Sedangkan cast OC dan alur cerita murni milik saya sendiri^^
Mohon berikan kritik dan sarannya setelah selesai membaca FF
gaje ini, terima kasih :D
Author POV
Kki jom burijima neo ttaeme
nan maeilmaeil buranhae
Oneuldo bireo bireo ttan sarami neol chae gaji anke
Neon hangsang wae ireoke opparaneun sarami manheo
Chinhadan malman hagon wae dareun seolmyeongi eobseo
Eonni mannandamyeonseo jeonhwagineun wae kkeojyeoisse
Oneuldo bireo bireo ttan sarami neol chae gaji anke
Neon hangsang wae ireoke opparaneun sarami manheo
Chinhadan malman hagon wae dareun seolmyeongi eobseo
Eonni mannandamyeonseo jeonhwagineun wae kkeojyeoisse
Utgyeo jeongmal hwaneun wae
nega naeneun geonde
……
……
Sekelompok Boy Group bernama WINNER sedang menyanyikan
salah satu lagu mereka berjudul “Don't Flirt” didepan ribuan fansnya dalam
sebuah mini concert disebuah gedung di Seoul Korea Selatan. Ribuan fans
bersorak dan melambaikan tangan mereka mengikuti alunan musik , tak terkecuali
dua orang gadis yang berdiri tepat di depan salah satu sisi panggung. Dua orang
gadis berambut panjang tergerai mengenakan jaket hitam dan tas punggung
asyik menggerakkan tangan dan badan
mereka mengikuti irama lagu yang sedang dialunkan, namun tidak seperti fans
lain yang datang, mereka mengenakan masker hitam serta kacamata hias dan
mengenakan topi yang menutupi sebagian wajah mereka, membuat beberapa fans yang
berdiri didekat mereka merasa aneh dengan penampilan mereka, namun karena
mereka juga mengenakan bando bertuliskan ‘MINO’ dan juga menggenggam lighstick
yang sama dengan fans lainnya maka mengurangi kecurigaan dari fans lain yang
berada didekat mereka.
Author
end
Mino
POV
Kini
waktunya aku yang tampil solo menyanyikan lagu “I’m Him”, tampil sendiri diatas
panggung membuatku sangat gugup namun juga merasa bahagia karena aku bisa
bergerak sesuka hati di panggung yang luas ini hanya untuk diriku sendiri. Kulihat
ribuan fans yang menyorakkan namaku ketika aku baru memasuki panggung.
geulae naega gyaeda geulae
naega gyaeda imma
geulae naega gyaeda geulae naega gyaeda imma (wol!)
geulae naega seda geulae daeseda imma
geulae naega seda geulae dae seda imma
What’s up gyaega yaeda du son ollyeo mullon gadeu
daiaboda tantanhan salm mwodeun gane sangsang isang
geulae naega gyaeda geulae naega gyaeda imma (wol!)
geulae naega seda geulae daeseda imma
geulae naega seda geulae dae seda imma
What’s up gyaega yaeda du son ollyeo mullon gadeu
daiaboda tantanhan salm mwodeun gane sangsang isang
aku
mulai berjalan mengelilingi setiap sisi panggung sambil mengalunkan lagu rap
ini.
Sampailah
aku pada sisi kanan panggung dan kulihat 2 orang gadis mengenakan bando namaku
namun penampilan mereka cukup aneh dibanding fans lain yang datang, mereka
mengenakan masker, kacamata dan topi yang menutupi sebagian wajah mereka
membuatku tidak bisa melihat wajah mereka.
Sebenarnya
aku sudah memperhatikan mereka sejak aku dan member lain menyanyikan lagu
kedua, namun aku tidak bisa mendekat kearah mereka karena aku harus mengikuti
pergerakan member lain. Kini karena aku tampil solo maka aku bisa mendekat ke
arah mereka. Kulihat salah satu dari mereka terlihat terkejut dan menghentikan
gerakannya sejenak sambil tetap memandangku, entah kenapa aku seperti mengenal
gadis ini. Selang beberapa detik akhirnya aku tersadar jika aku harus berjalan
ke sisi panggung yang lainnya, maka terpaksa aku menjauh dari tempat berdiri
dua gadis aneh tadi dan menyelesaikan stage soloku ini.
Mino
POV end
Author
POV
Satu
jam kemudian….
Mini concert
Winner telah berakhir, ribuan fans yang datang menonton satu per satu mulai
keluar meninggalkan gedung tidak terkecuali 2 orang gadis aneh tadi. Mereka
berdua berjalan menuju sebuah lorong yang sepi kemudian keduanya melepas
masker, topi, bando dan kaca mata yang mereka kenakan.
“yah unnie!
ini sangat melelahkan, kenapa kita harus selalu menonton Winner dengan
penampilan seperti tadi, rasanya sangat tidak nyaman” protes salah satu gadis
berambut hitam panjang pada gadis dihadapannya yang berambut coklat panjang
sebahu.
“ah
diamlah, kenapa kau selalu protes?” jawab gadis berambut coklat dengan nada
keras
“Ji
Hyo unnie, kenapa kau tidak terang-terangan saja pada Minho kalau kau selalu
menonton stage dan konser Winner, kenapa harus selalu menyamar seperti tadi?”
Ternyata
gadis berambut coklat tadi bernama Ji Hyo.
Ji
Hyo menghela nafasnya sedikit kesal dengan perkataan gadis dihadapannya.
“ah
Lee Nara, bukankah aku sudah pernah mengatakan alasannya padamu, aku tidak
ingin Minho menjadi manja padaku jika dia tahu noonanya ternyata selalu menontonnya”
ucap Ji Hyo pada gadis berambut hitam yang dipanggilnya dengan nama Lee Nara.
“tapi
mau sampai kapan, Mino selalu berpikir jika unnie tidak pernah
memperhatikannya, lama kelamaan dia bisa menjadi semakin menjauh darimu unnie”
“aku
tahu, tapi aku masih butuh waktu lagi, sampai aku yakin dongsaeng bungsuku Song
Minho telah menjadi dewasa dan tidak kekanak-kanakan lagi”
“unnie___”
“sudahlah! jika kau terus protes maka aku tidak akan
merestuimu menjadi adik iparku, ini!__ berikan pada Minho, aku akan menunggumu
diparkiran” ucap Ji Hyo sambil mengeluarkan sebuah kotak coklat dari tas
punggungnya dan memberikannya pada Nara.
“baiklah,
tunggu aku sebentar” Nara menerima kotak coklat itu kemudian berjalan pergi
menuju ruang make up Winner.
Author
POV end
Nara
POV
Aku
sungguh tidak mengerti jalan pikiran Ji Hyo unnie, kenapa dia selalu menyamar
hanya untuk menonton penampilan adik kandungnya sendiri, bahkan adik kesayangannya
itu tidak pernah menyadari jika satu-satunya noona-nya ternyata selalu menontonnya.
Tapi
aku juga bisa mengerti sedikit tentang pemikiran Ji Hyo unnie, sejak kedua
orang tuanya meninggal mau tidak mau dia harus berperan sebagai pengganti ayah
dan ibu untuk kedua adik laki-lakinya Song Joong Ki oppa dan Song Min Ho atau
sekarang lebih dikenal dengan nama Mino sejak dia berhasil bergabung dan debut
bersama grup Winner.
Ji
Hyo unnie berusaha untuk mendidik kedua adiknya dengan baik meski dia sangat
sibuk dengan semua jadwal keartisannya. Ji Hyo unnie tidak terlalu khawatir
pada Joong Ki oppa karena pria itu tumbuh menjadi pria baik, sopan dan dewasa,
tapi Ji Hyo unnie selalu khawatir pada adik bungsunya Mino yang memang manja
dan kadang-kadang terlalu kekanak-kanakan. Karena itulah Ji Hyo unnie berusaha
sebisa mungkin tidak menunjukkan kasih sayang berlebihnya pada Minho agar
adiknya itu tidak manja lagi.
Tanpa
kusadari langkah kakiku berhenti karena telah sampai didepan pintu ruang make
up Winner.
Aku
mengetuk kemudian membuka pintu itu dan memasuki ruangan yang cukup luas itu. Kuedarkan
pandanganku hingga menemukan sosok Minho yang sedang duduk disudut ruangan
dengan wajah lelah dan sedikit mengantuk mungkin. Aku melangkah mendekatinya,
sepertinya dia sedang mengecek ponselnya, mungkin menunggu telepon Ji Hyo unnie
atau Joong Ki oppa.
“Song
Min Ho-ah” ucapku sambil menepuk pelan bahunya.
Nara
POV end
Mino
POV
“Song
Min Ho-ah” kurasakan sebuah sentuhan dibahuku bersamaan dengan suara seorang
gadis yang memanggilku, aku menengok dan aku langsung tersenyum senang
mendapati gadis dihadapanku sekarang, dia adalah Lee Nara noona, teman dari
noona dan hyung-ku.
“Nara
noona, kapan kau datang?” tanyaku padanya
“em
sudah cukup lama kurasa” jawabnya dengan senyum khasnya, lalu aku mengamati
jaket yang ia kenakan, jaket itu terasa mirip dengan jaket yang dikenakan 2
orang gadis aneh tadi di konser.
“jaket
itu, noona___mungkinkah noona tadi yang mengenakan masker dan topi didepan
panggung?” pertanyaanku membuatnya terkejut, terbukti dia membulatkan kedua
matanya dan salah tingkah.
“em
itu__ bagaimana kau bisa tahu?” tanyanya gugup, wajahnya saat ini sungguh lucu
membuatku ingin memandanginya terus.
“tadi
saat aku stage solo aku mengamati 2 gadis aneh dan salah satunya memakai jaket
ini” ucapku sambil menunjuk jaket yang dikenakan Nara noona.
“benarkah?
Jadi tadi kau sengaja mendekat ke arah kami?”
“iya,
lalu siapa gadis satunya yang bersamamu noona?”
Nara
noona diam tak langsung menjawab pertanyaanku, dia seperti sedang berpikir.
“em,
dia temanku” ucapnya
“teman?
lalu kenapa kalian berpenampilan aneh sampai harus mengenakan masker?”
“itu,
em kami punya alasan yang tidak bisa kuberi tahu he he he” jawabnya sambil
tertawa kecil
“ini
untukmu, penampilanmu tadi sangat bagus, kau harus terus berlatih untuk selalu
tampil terbaik” ucapnya sambil menyodorkan sebuah kotak coklat padaku.
“ah
terima kasih noona, kau tidak perlu repot seperti ini, kau datang menontonku
saja aku sudah senang, tidak seperti noonaku Song Ji Hyo yang sok sibuk” aku
menerima kotak coklat pemberian Nara noona.
“hey
kenapa kau berkata seperti itu, Ji Hyo unnie sebenarnya sangat menyayangimu,
dia hanya belum punya waktu untuk menonton penampilanmu”
“benarkah?
Lalu kenapa dia tidak menelepon atau hanya sekedar mengirimiku pesan?
Menjengkelkan”
Mino
POV end
Nara
POV
Minho
sepertinya sangat mengharapkan Ji Hyo unnie datang, ah benar juga kata Minho
kenapa Ji Hyo unnie tidak mengiriminya pesan? Kasihan Minho.
Aku
menepuk-nepuk bahunya pelan mencoba memberinya semangat.
“mungkin
Ji Hyo unnie sangat sibuk, kau tahu kan jadwalnya akhir-akhir ini sangat padat,
jangan berpikiran buruk pada kakakmu sendiri”
“iya
noona” ucapnya singkat
“aku
tidak bisa lama-lama karena temanku sedang menungguku diluar, aku pulang dulu
ya Min Ho-ah” pamitku padanya sambil memberikan senyumanku padanya.
“owh,
baiklah noona hati-hati, terima kasih coklatnya”
“sama-sama,
sampai jumpa lagi”
Mino
mennganggukkan kepalanya sambil melambaikan tangan kanannya, akupun membalas
lambaian tangannya.
Akupun
melangkah keluar ruangan, saat aku akan membuka pintu aku mendapati sosok Seung
Yoon leader dari Winner yang baru masuk ke ruangan, kami saling berpandangan sejenak
dan melempar senyum, setelah itu aku langsung keluar.
Nara
POV end
Author
POV
Seung
Yoon mendekati Mino, “Nara noona membawa coklat lagi?”
“iya,
apa kau mau?” ucap Mino sambil membuka kotak coklat pemberian Nara.
Seung
Yoon mengambil salah satu coklat dan memakannya.
“kulihat
tadi kau tersenyum pada Nara noona, apa kau menyukainya?” ucap Mino menyelidik.
“yah
apa kau cemburu, aku hanya bersikap ramah padanya”
“benarkah?”
“tentu
saja, Min Ho hyung apa kau menyukai Nara noona?”
“kenapa
bertanya seperti itu?”
“kulihat
wajahmu selalu berseri-seri setiap kali Nara noona datang berkunjung”
“kau
ini sok tahu”
“aku
hanya tidak ingin kau terluka, Nara noona 6 tahun lebih tua darimu hyung, dan
mungkin saja dia sudah mempunyai kekasih”
“ah
Seung Yoon, kau benar-benar sok tahu” ucap Mino kesal
“maaf”
jawab Seung Yoon menciut.
Drrrrt….drrrrt…….
ponsel Mino berdering, melihat nama yang tertera Minopun langsung mengangkat
ponselnya.
“yoeboseyo Joong Ki hyung” sapa Mino antusias
“yoeboseyo uri dongsaeng” jawab suara pria
disebrang
“apa hyung sedang istirahat?”
“iya, bagaimana konsermu hari ini? Berjalan lancar
kan?”
“tentu saja, apa hyung baik-baik saja”
“iya aku baik-baik saja, kau harus jaga
kesehatanmu Min Ho-ah”
“hem tentu aku akan menjaga kesehatanku”
“apa tadi Nara datang?”
“iya tadi Nara noona mengunjungiku setelah
konser, dia bahkan memberiku sekotak coklat seperti biasanya” ucap Mino
antusias
“kau sepertinya senang sekali”
“tentu saja, Nara noona sangat baik padaku”
“aku tahu, kau juga harus bersikap baik
padanya”
“tentu saja hyung”
“apa Ji Hyo noona sudah menghubungimu?”
“menghubungi apanya, satu pesanpun dia tidak
mengirimkannya, aku rasa dia lupa kalau hari ini aku ada konser”
“mungkin noona sedang sangat sibuk, kau tahu
kan kalau noona sedang syuting Running Man seharian full dia tidak bisa
dihubungi”
“yang aku tahu hari ini dia tidak ada syuting
Running Man”
“bagaimana kau tahu?”
“em, beberapa hari lalu ketika aku pulang ke
rumah tidak sengaja aku melihat jadwalnya”
“mungkin saja dia punya jadwal lain hari ini,
nanti kau yang menghubunginya saja ya”
“ah tidak mau, kenapa harus aku yang menghubungi
noona duluan, seharusnya kan dia yang menghubungiku memberiku semangat”
“kau harus belajar bersikap dewasa, kita hanya
tinggal bertiga tanpa orang tua jadi kita harus menjaga hubungan persaudaraan
kita dengan baik, Ji Hyo noona sebenarnya sangat menyayangimu hanya saja
terkadang dia malas untuk menunjukkannya padamu, setiap akhir pekan kau harus
tetap pulang ke rumah agar bertemu noona, apa kau mengerti”
“ya ya ya, baiklah baiklah hyung akan
kulakukan”
“baguslah, kalau begitu sudah dulu ya, jaga
dirimu”
“iya, hyung juga jaga kesehatanmu”
“oke”
Tutt…tutt…
Mino dan Joong Ki sama-sama menutup sambungan telepon mereka.
Beberapa
hari kemudian….
Mino
pulang kerumah Song family dan sedang makan malam bersama Song Ji Hyo.
“apa
Nara noona tidak kesini? Biasanya akhir pekan dia datang kesini” ucap Mino
sambil menyantap makanannya.
“tidak,
Nara sedang mengunjungi Joong Ki ke camp militer, semalam Joong Ki telepon dan
bilang kalau dia demam, jadi tadi siang Nara kesana”
“Joong
Ki hyung demam? Apa sekarang dia sudah baikan?”
“iya,
tadi sore Nara menelepon katanya Joong Ki sudah baikan”
“kenapa
Nara noona datang kesana, bukankah seharusnya noona saja yang kesana atau bisa
juga menyuruh manajer Joong Ki hyung kesana”
“kau
ini kenapa, Nara dan Joong Ki itu sudah berteman dekat sejak SMA dan sekarang
mereka juga____” Ji Hyo menggantungkan kata-katanya.
“juga
apa?” tanya Mino penasaran akan kelanjutan kata-kata noonanya.
“em___
maksudku mereka juga pernah berjanji untuk tetap saling bertemu meski Joong Ki
sedang wamil, begitu”
“benarkah,
apa mereka tidak lebih dari sekedar teman?”
“memangnya
kenapa, apa kau cemburu? Kau tidak menyukai Nara kan?”
“tidak,
tentu saja tidak” ucap Mino gugup
“baguslah,
kuharap kau memang tidak menyukai Nara lebih dari teman”
“memangnya
kenapa?”
“karena
tidak boleh”
“iya,
tapi kenapa?”
“em
karena Nara itu 6 tahun lebih tua darimu”
“tapi
dia cantik”
“kau
ini! Kalau kubilang tidak boleh ya tidak boleh!” ucap Ji Hyo kesal sambil
memukul jidat Mino dengan sumpit yang dipegangnya.
“yah
noona sakit!!” keluh Mino mengusap-usap dahinya.
“makanya
patuhi kata-kataku, jika tidak aku akan memukulmu lebih keras”
“yah
noona, aku ini dongsaengmu sendiri, kau tidak boleh menyiksaku, kau sama sekali
tidak punya sisi feminim, pantas saja sampai sekarang kau belum menikah,
hubunganmu dengan Gary hyung saja tidak jelas”
“KAU
BILANG APA!!!” ucap Ji Hyo dengan kemarahan yang sudah memuncak dan bersiap
memukul Mino.
Mino
yang melihat ekspresi noonanya langsung menciut.
“maaf,
maaf, aku keceplosan bicara, maafkan aku noona” ucap Mino memohon.
Ji
Hyo akhirnya menghela nafasnya dan kembali memakan makanannya.
Sesaat
terasa sepi karena tidak ada pembicaraan lagi antara Mino dan Ji Hyo. Hingga
akhirnya Mino berpikir untuk memulai pembicaraan kembali.
“apa
noona marah?” ucap Mino takut-takut
“tidak,
sudah lupakan saja, habiskan makananmu”
“nonaa…”
“apa?”
“minggu
depan Winner ada stage special di inkigayo”
“owh,
kalau begitu kau harus latihan dengan baik”
“hanya
itu?”
“lalu
apa lagi?”
“apa
noona tidak akan menontonku?”
“em
minggu depan sepertinya ada syuting Running Man, jadi tidak bisa”
“noona
selalu tidak bisa, padahal Nara noona saja sering datang berkunjung dan
menontonku” ucap Mino dengan mengerucutkan bibirnya.
Ji
Hyo memandang wajah kesal Mino dengan rasa bersalah, tapi dia tidak bisa
mengatakan yang sebenarnya.
“bukankah
Nara saja sudah cukup, kau suka kalau Nara datang mengunjungimu kan?”
“memang
aku sangat senang ketika Nara noona datang, tapi aku juga ingin sesekali noona
datang, orang lain mengira hubungan kita tidak terlalu dekat karena noona tidak
pernah datang berkunjung seperti keluarga member lainnya, aku iri dengan
mereka, jika saja Joong Ki hyung tidak sedang wamil mungkin dia akan datang sesering
mungkin”
“maafkan
noona” ucap Ji Hyo lirih. Mino memandang wajah Ji Hyo yang seperti
menyembunyikan sesuatu.
“apa ada
sesuatu yang noona sembunyikan dariku?”
“tidak
ada, kau sok tahu sekali”
“benarkah?”
“benar,
memang tidak ada”
Author
POV end
Satu
minggu kemudian di ruang tunggu inkigayo…
Mino
POV
“ini,
makanlah..aaaa” ucap Nara noona sambil menyodorkan sepotong sushi ke mulutku,
tanpa pikir panjang akupun langsung melahap suapan sushi dari Nara noona.
Hatiku rasanya sangat gembira, meskipun Ji Hyo noona tidak datang, tapi dengan
kedatangan Nara noona rasanya ini sudah cukup, aku benar-benar merasa cukup dan
tak ingin meminta apapun ketika Nara noona ada bersamaku. Aku tidak tahu apakah
perasaanku ini bisa disebut ‘cinta’ ataukah ini hanya kekagumanku saja pada
Nara noona, yang jelas setiap ada dia disampingku hatiku selalu merasa gembira
dan juga berdebar-debar, dan aku juga selalu ingin terlihat baik dimatanya.
“noona
bolehkah aku memakan sushinya juga?” tanya Taehyun yang tiba-tiba mencomot
sepotong sushi dari kotak yang dipegang Nara noona.
“yah
Taehyun-ah, ini semua untukku, kau harusnya meminta ijin padaku” tegurku pada
si magnae kurus ini.
“apa
gunanya, kau tidak akan memberikannya padaku, lagi pula bukankah yang membawa
ini adalah Nara noona, iya kan noona”
“iya,
kau bisa ikut memakan ini jika kau mau, jika masih kurang nanti aku bisa
belikan lagi” ucap Nara yang dengan senyumannya mempersilahkan Taehyun ikut
memakan sushinya.
“yah
noona!!” aku mencoba protes tapi hanya ditanggapi Nara noona dengan senyum
menawannya.
Sesaat
kemudian Seung Yoon si leader yang umurnya lebih muda setahun dariku mendekati
kami.
“Nara
noona, bisakah aku bicara denganmu” ucap Seung Yoon yang membuatku terkejut.
“tentu
saja, ayo!” jawab Nara noona yang langsung berdiri dan mengajak Seung Yoon
keluar ruangan.
Aku
terbengong melihat keduanya, kenapa Seung Yoon mau bicara pada Nara noona? Dan
apa yang ingin dia bicarakan, dan juga kenapa Nara noona langsung mengiyakan
permintaan Seung Yoon.
Aaaahhhhh…..aku
tidak mungkin cemburu pada Seung Yoon kan? Dia tidak mungkin menyukai gadis
yang aku sukai kan?
Aku
jadi teringat perkataannya beberapa waktu lalu, dia berkata dia takut aku
terluka karena mungkin Nara noona sudah punya kekasih. Owh!! Apa mungkin Seung
Yoon dan Nara noona…… ah tidak! tidak! Tidak mungkin mereka berkencan, setahuku
mereka hanya bertemu dan saling mengenal karena Nara noona sering datang
mengunjungiku. Tidak mungkin jika Seung Yoon menusukku dari belakang.
“tidak
mungkin___tidak mungkin” ucapku menggeleng-gelengkan kepalaku.
“kau
kenapa hyung? Apa yang tidak mungkin?” ucapan Taehyun menyadarkan lamunanku
“ah
owh itu, em tidak apa-apa”
“benarkah,
hyung sepertinya sedang memikirkan sesuatu, apa karena Seung Yoon hyung pergi
bicara dengan Nara noona?”
Aku
memandang Taehyun lekat, mungkinkah Taehyun tahu sesuatu, dia kan sangat dekat
dengan Seung Yoon karena mereka seumuran.
“em
Taehyun-ah, apa kau tahu sesuatu tentang mereka?” tanyaku yang membuat Taehyun
langsung menoleh memandangku.
“mereka?
Maksudmu Seung Yoon hyung dan Nara noona?”
Aku
menganggukkan kepalaku menanggapi pertanyaan Taehyun.
“em
sebenarnya aku juga tidak tahu, tapi Seung Yoon hyung pernah berkata padaku
kalau dia dan Nara noona punya suatu rahasia, rahasia yang harus dirahasiakan darimu”
Aku
mengerutkan kedua alisku karena terkejut, “dariku?”
“iya
darimu Minho hyung”
“rahasia
apa?”
“aku
tidak tahu, Seung Yoon hyung tidak mau mengatakannya padaku, dia bilang
semuanya akan terungkap pada waktunya”
“apa
maksudnya? Rahasia mereka bukan berkencan kan? Seung Yoon dan Nara noona tidak
mungkin berkencan kan? Seung Yoon bilang Nara noona jauh lebih tua dariku, lalu
jika dengan Seung Yoon bukankah jauh lebih tua lagi karena Seung Yoon lebih
muda dariku?” ucapku panik sambil mengguncang-guncangkan tubuh kurus Taehyun.
“hyung!!
Kau tidak apa-apa kan?” ucap Taehyun sambil berusaha melepaskan cekraman kedua
tanganku pada bahunya.
Aku
hanya terdiam tak menjawab, pikiranku sekarang sudah tidak jernih lagi, yang
aku butuhkan sekarang hanya penjelasan dari Seung Yoon maupun Nara noona.
Mino
POV end
Author
POV
Seung
Yoon dan Nara pergi ke tangga darurat untuk saling bicara.
“ada
apa Seung Yoon-shi?” tanya Nara pada pria dihadapannya.
“noona,
sampai kapan kita menutupi semuanya dari Minho hyung? Akhir-akhir ini Minho
jadi lebih sering terlihat murung, aku ingin sekali mengatakan yang sebenarnya
padanya, tapi aku takut Ji Hyo noona akan marah padaku” ucap Seung Yoon.
“tenanglah,
Ji Hyo unnie akan mengatakan semuanya jika saatnya tiba, aku juga sama
sepertimu, tapi aku percaya Ji Hyo unnie akan melakukan yang terbaik untuk
Minho” ucap Nara tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Seung Yoon.
Seung
Yoon pun menghela nafasnya dan tersenyum.
“baiklah,
aku juga percaya pada Ji Hyo noona”
“ya
sudah, ayo kita segera kembali, aku takut Minho berpikir tidak-tidak tentang
kita”
“he
he he benar juga, Minho hyung bisa saja berpikiran aneh-aneh tentang kita, ayo”
Keduanyapun
langsung beranjak pergi.
Tidak
lama kemudian Seung Yoon telah berada di ruang tunggu Winner sedang Nara menuju
tempat studio inkigayo untuk menonton penampilan Winner.
“ayo
semuanya bersiap, kita akan segera tampil” ucap Seung Yoon pada semua member
Winner termasuk Mino yang masih berdiam diri dengan segala pikiran diotaknya.
Seung
Yoon yang melihat Mino tak beranjak dari tempat duduknya langsung mendekati
Mino.
“hyung!!
Kau tidak apa-apa kan?” tanya Seung Yoon menyadarkan Mino dari lamunannya.
Mino
tersadar dari lamunannya dan menatap Seung Yoon.
“kau
tidak apa-apa kan hyung” ucap Seung Yoon kembali.
“owh,
em, yah, aku tidak apa-apa” jawab Mino berusaha menetralkan pikirannya.
“ya
sudah ayo kita menuju backstage sekarang”
Mino
mengangguk namun sesaat kemudian dia mengedarkan pandangannya mencari sosok
Nara.
“Nara
noona, Nara noona dimana Seung Yoon-ah” tanya Mino
“Nara
noona sudah di studio, dia bilang mau menonton dikursi penonton”
“owh
begitu”
Beberapa
menit kemudian para member Winner telah bersiap dibackstage Inkigayo dan
melakukan interview singkat dengan MC Inkigayo sebelum mereka naik ke atas
panggung untuk menampilkan lagu Empty dan Don’t Flirt.
Author
POV end
Mino
POV
Setelah
melalui hari yang cukup melelahkan, akhirnya aku dan para member bisa pulang ke
dorm untuk istirahat. Saat ini aku duduk didepan tv bersama Seung Hoon hyung
dan Jin Woo hyung menonton drama tengah malam. Aku jadi teringat kejadian tadi
sore ketika Seung Yoon menemui Nara noona dan rasa penasaranku muncul kembali.
“Seung
Yoon dimana hyung?” tanyaku pada kedua member yang lebih tua dariku ini,
merekapun bersamaan menoleh kearahku.
“mungkin
dikamarnya” jawab Jin Woo hyung.
Akupun
beranjak dari tempat dudukku dan melangkah pergi.
“kau
mau kemana?” tanya Seung Hoon hyung menghentikan langkahku.
“menemui
Seung Yoon, ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya”
“apa
tentang kejadian tadi sore?” tanya Seung Hoon hyung yang membuatku menoleh
kepadanya.
“apa
hyung tahu sesuatu?” tanyaku penasaran
“aku
tidak tahu apa-apa, aku hanya merasa ada sesuatu diantara Seung Yoon dan Nara
noona, bagaimana menurutmu hyung?” ucap Seung Hoon hyung yang bertanya pada Jin
Woo hyung, pandanganku juga beralih pada member tertua kami ini berharap dia
memberikan sedikit petunjuk.
“em,
kurasa memang begitu, lebih baik kau memang tanyakan saja pada Seung Yoon”
jawab Jin Woo hyung yang ditanggapi anggukan oleh Seung Hoon hyung.
Akupun
melangkah pergi menuju kamar Seung Yoon.
Aku
mengetuk kamar Seung Yoon dua kali lalu membuka pintunya, ternyata Taehyun juga
ada disini.
“ada
apa hyung?” tanya Seung Yoon padaku
“aku
ingin bicara sebentar denganmu” ucapku sambil memandang ke arah Taehyun yang
langsung beranjak berdiri.
“kalau
begitu aku keluar dulu hyung” ucap Taehyun yang ditanggapi anggukan olehku dan
Seung Yoon.
Taehyun
pun pergi keluar dari kamar Seung Yoon, aku kemudian duduk disamping Seung Yoon
yang telah duduk ditepi ranjangnya.
“ada
apa hyung, sepertinya serius” tanya Seung Yoon memandang wajahku.
“em,
itu___aku__ em” aku bingung harus memulai darimana, bagaimanapun aku merasa
takut jika jawaban Seung Yoon adalah hal yang kupikirkan.
“ada
apa, kenapa hyung bingung seperti itu, katakan saja, apa hyung butuh sesuatu
dariku?” ucap Seung Yoon menepuk bahuku pelan.
“em,
aku ingin bertanya soal___” ah bagaimana jika Seung Yoon benar-benar berkencan
dengan Nara noona.
“soal
apa, katakan saja hyung, aku akan menjawabnya”
“tadi__
tadi sore kenapa kau bicara berdua dengan Nara noona?” tanyaku akhirnya
memberanikan diri
“owh
itu, ada sesuatu yang harus kutanyakan padanya” jawab Seung Yoon tersenyum
“soal
apa, kenapa harus pergi berdua?”
“hyung,
apa kau cemburu? Kau tidak berpikir yang tidak-tidak tentang aku dan Nara noona
kan?”
“cemburu?
Apa maksudmu? Memangnya kau punya hubungan dengan Nara noona? kenapa aku harus
cemburu?”
“he
he he, santai saja hyung, aku tahu kau menyukai Nara noona, tenanglah, aku tidak
punya hubungan apa-apa dengan Nara noona”
“sungguh?”
“sungguh,
kau bisa pegang kata-kataku” ucap Seung Yoon sambil mengacungkan dua jari
tangan kirinya. Sesaat aku menelisik wajah Seung Yoon dan aku memang tidak
merasakan adanya kebohongan dari kata-katanya.
“baiklah
aku percaya padamu”
Mino
POV end
Author
POV
Mino
dan Nara sedang makan siang bersama disebuah restaurant.
“noona,
ini untukmu” ucap Mino memberikan sebuah gelang tali pada Nara.
“kenapa
kau memberikan ini padaku?” tanya Nara sembari menerima gelang dari Mino.
“kemarin
lusa aku ada acara di Jepang dan saat aku bersama teman-temanku jalan-jalan,
aku menemukan penjual gelang dan kupikir ini cocok untuk kuberikan sebagai
oleh-oleh untuk Nara noona”
“wah
terima kasih Minho-ah, kau sangat manis”
“aku
manis? Kupikir aku ini tampan bukan manis” canda Mino yang membuat Nara tak
bisa menahan tawanya.
“kau
narcis sekali, tidak beda jauh dengan hyungmu” ucap Nara.
“Joong
Ki hyung? Lalu menurut noona siapa yang lebih tampan? Aku atau Joong Ki hyung?”
“kenapa
kau melemparkan pertanyaan seperti itu, jika aku menjawab Joong Ki oppa lebih
tampan maka kau pasti sedih, begitu juga jika aku bilang kau lebih tampan maka
Joong Ki oppa juga mungkin akan marah, jadi aku akan bilang bahwa kalian
sama-sama tampan”
“woah
noona kau benar-benar bersikap adil, baiklah tidak apa-apa aku mengerti”
Nara
tersenyum mendengar ucapan Mino, “oh iya Minho-ah, kau memberiku oleh-oleh
gelang lalu kau memberi Ji Hyo unnie apa?”
“ah
Ji Hyo noona, aku membeli sesuatu juga untuknya tapi kurasa aku belum bisa
memberikannya”
“kenapa?”
“noona
tahu sendiri kan kalau Ji Hyo noona itu super sibuk sampai tidak sempat
meneleponku walau hanya semenit” ucap Mino menunduk lemas.
Nara
memegang tangan kanan Mino yang tergeletak diatas meja, membuat siempunya
terkejut.
“Minho-ah,
apapun yang terjadi kau hanya perlu meyakini satu hal yaitu bahwa noonamu Ji
Hyo sangat sayang padamu bahkan lebih dari yang kau tahu, percayalah padaku”
“kenapa
noona berkata seperti itu? Apa ada sesuatu yang tidak kutahu?”
Nara
terdiam mendengar pertanyaan Mino.
“noona!
Ada apa? Kenapa kau diam?”
Nara
melepas pegangan tangannya pada Mino dan mencoba tersenyum, “tidak apa-apa,
jika waktunya tiba kau pasti akan mengerti Minho-ah”
“kau
aneh noona”
“tidak
ada yang aneh, em aku harus kembali ketempat kerjaku, kau mau sekalian ku antar
pulang?”
“tidak
usah, aku bisa naik taksi saja noona”
“baiklah,
kalau begitu aku pergi dulu ya”
“iya,
hati-hati noona”
“oke”
Nara
pun langsung pergi meninggalkan Mino.
Sesampainya
diluar restaurant, ponsel Nara berdering dan gadis itupun langsung mengangkat
ponselnya sambil berjala menuju mobilnya.
“halo oppa…” sapa Nara pada sang penelepon
“apa kau sudah makan siang?” tanya si penelepon
yang ternyata adalah Song Joong Ki.
“iya sudah, aku habis makan siang bersama
Minho, apa oppa sudah makan?”
“iya aku sudah makan, kau makan bersama Minho?
Kenapa akhir-akhir ini kau sering keluar berdua dengannya?”
“yah apa oppa cemburu? Hey dia itu adikmu oppa,
wajar jika aku pergi bersamanya, kami hanya sekedar makan dan ngobrol,
sepertinya dia merindukan Ji Hyo unnie”
SKIP….
Beberapa
hari kemudian…
@
rumah Song family
Ji
Hyo sedang mencuci piring dan peralatan makan lainnya didapur. Pintu depan
terbuka tanda ada orang yang masuk kedalam rumah. “aku pulaaaang!!” ucap sebuah
suara pria yang ternyata adalah Mino.
Ji
Hyo yang mendengar suara kedatangan Mino, langsung membereskan cuciannya dan
bergegas menemui adik bungsunya itu.
“kau
pulang Minho-ah, apa kau tidak ada jadwal hari ini?” ucap Ji Hyo senang
“hari
ini hanya ada jadwal latihan di YG, jadi setelah latihan selesai para member
diperbolehkan pulang” ucap Mino yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang
tengah.
“apa
kau sudah makan, sebaiknya kau ke kamarmu dan ganti baju dulu”
“aku
sudah makan tadi bersama member lain, baiklah aku ganti baju dulu” Mino pun
berdiri dan melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya.
Sesaat
setelah Mino menuju lantai 2, tiba-tiba Ji Hyo teringat sesuatu dan langsung
menyusul Mino.
Mino
sampai didepan kamarnya, tapi dia
mengurungkan niatnya masuk kemarnya karena dia baru saja melihat Nara yang baru
keluar dari sebuah kamar dan kamar itu adalah kamar Song Joong Ki. Mino dan
Nara berdiri terdiam karena sama-sama terkejut dengan pertemuan itu.
“Nara
noona… kau___kau__kenapa keluar dari kamar Joong Ki hyung?” tanya Mino dengan
tangan kanannya yang menunjuk ke pintu kamar Joong Ki.
“owh
em aku___aku__ tadi____”
“Nara
tadi kusuruh menaruh baju Joong Ki yang baru ku setrika” Ji Hyo datang tepat
waktu dan langsung memotong perkataan Nara.
“owh
begitu, kenapa noona sembarangan menyuruh Nara noona melakukan tugasmu!” ucap
Mino sedikit kesal pada Ji Hyo
“biarkan
saja, lagi pula Nara tidak keberatan weeee” jawab Ji Hyo menjulurkan lidahnya
“aishhhh!!
Nara noona kau jangan mau disuruh-suruh Ji Hyo noona”
“tidak
apa-apa, itu hanya hal kecil lagi pula kalian sudah seperti keluargaku sendiri”
jawab Nara
“Nara
noona… kau memang benar-benar gadis baik”
“sudahlah,
ayo Nara kita kebawah” ajak Ji Hyo yang langsung menggandeng tangan Nara turun
ke lantai 1.
Mino
pun akhirnya melangkah memasuki kamarnya untuk berganti baju.
Sesampainya
di lantai 1, Nara langsung mengambil tasnya yang ada didapur.
“unnie,
sebaiknya aku pulang sekarang ya” pamit Nara pada Ji Hyo
“baiklah,
tadi aku takut sekali karena Mino memergokimu keluar dari kamar Joong Ki” ucap
Ji Hyo sambil mengelus-elus dadanya
“aku
juga, tadi aku bingung mau menjawab apa, untungnya unnie datang dan
menyelamatkanku, terima kasih unnie”
“tidak
masalah, kita harus merahasiakan ini sampai Joong Ki pulang dan menjelaskan
pada Minho”
“tapi
unnie… apa memang harus begitu, apa yang dipikirkan Joong Ki oppa dan unnie itu
benar bahwa Minho menyukaiku lebih dari sekedar teman?”
“ah
aku juga sebenarnya berharap itu tidak benar, tapi___aku sudah mengenal Minho
sejak lahir, aku tahu persis segala bentuk ekspresi wajahnya, termasuk tiap
kali dia bertemu denganmu ekspresinya bukalah ekspresi pria yang senang karena
bertemu dengan temannya tapi itu adalah ekspresi senang yang lebih daripada
itu, dan Joong Ki juga merasakan nada suara Minho yang berbeda setiap dia
menceritakan tentangmu, ah pokoknya kau tidak usah khawatir aku akan
mengurusnya” Ji Hyo menepuk-nepuk bahu Nara
“baiklah,
aku pulang dulu unnie sampai besok”
“iya,
hati-hati”
--------------------
Satu
bulan kemudian……
@
rumah Song family
“noonaaaa!
Jaket kulit hitam kesayanganku dimana?” tanya Mino pada Ji Hyo yang sedang
duduk santai didepan tv
“jaket
kulit hitam? Em dimana ya?” Ji Hyo bingung karena dia juga lupa menaruhya
dimana
“yah
noona ini pelupa sekali, aku mau memakainya sekarang aku ada janji dengan Seung
Yoon” ucap Mino kesal
“ah
tunggu…tunggu, sepertinya aku sudah mengambilnya dari loundry kemarin bersama
jaket Joong Ki yang dia titipkan pada manajernya ketika mengunjungi Joong Ki,
aha!! Kurasa jaketmu ikut aku taruh dilemari Joong Ki”
“yah
bagaimana bisa jaketku ikut dimasukkan kesana, ah noona benar-benar” Mino yang
kesal langsung melangkah menuju kamar Joong Ki.
Seperti
kejadian sebelumnya, ketika Mino telah melangkah ke lantai 2, Ji Hyo langsung
teringat sesuatu dan langsung menyusul Mino ke kamar Joong Ki.
Mino
masuk ke kamar Joong Ki dan langsung membuka lemari pakaian hyungnya mencari
jaketnya. Setelah beberapa saat dia mencari akhirnya Mino menemukan jaketnya
dan langsung mengeluarkannya dari lemari kemudian bergegas memakainya. Saat
sedang memakai jaketnya, tiba-tiba mata Mino menemukan sesuatu di meja komputer
Joong Ki.
Mino
langsung melangkah menuju meja komputer itu dan mengambil salah satu kertas
yang bertumpuk di meja komputer Joong Ki.
Tepat
saat itu Ji Hyo telah ada dibelang Mino dan terkejut karena Mino telah
menemukan sesuatu yang tidak seharusnya ditemukan Mino saat ini.
Mino
meneliti kertas itu lalu membacanya yang ternyata adalah undangan pernikahan,
dan di undangan itu tertulis nama ‘SONG JOONG KI & LEE NARA’.
Mino
terlalu tekejut hingga dia tidak bisa mengeluarkan kata-katanya.
Ji
Hyo yang mengerti perasaan dongsaengnya langsung memegang lengan Mino,
“Minho-ah itu__ em sebenarnya Joong Ki akan mengatakannya sendiri padamu besok
ketika dia libur, aku juga sebenarnya___”
“kenapa?
___kenapa hyung dan noona menyembunyikan ini dariku, bahkan Nara noona juga
tidak mengatakan apapun, kalian___kalian bersengkokol dibelakangku kan? Kenapa?
Bagaimana bisa kalian menyembunyikannya dariku? Apa Joong Ki hyung dan Nara
noona sebenarnya telah berkencan lama dan aku tidak tahu? Jawab aku noona” ucap
Minho menahan amarahnya dengan mencengkeram kedua bahu Ji Hyo kuat.
“tidak,
bukan begitu Minho-ah, mereka baru berkencan 4 bulan yang lalu” jawab Ji Hyo
berusaha menenangkan amarah Mino.
“4
bulan? Lalu kenapa secepat ini akan menikah, apa noona tahu kalau aku__aku___”
“menyukai
Nara? Aku tahu Minho-ah, aku bisa merasakan kau menyukai Nara, tapi Joong Ki
sudah menyukai Nara sebelum kau Minho-ah, Joong Ki menyukai Nara sejak SMA tapi
Joong Ki tidak pernah punya keberanian menyatakannya karena takut kehilangan
Nara sebagai temannya, karena itu meski Nara juga menyukai Joong Ki, mereka
tetap hanya berhubungan sebatas teman dekat, hingga 4 bulan yang lalu orang tua
Nara akan menjodohkannya dengan seorang pria dari Busan tapi Nara tidak
menyukainya, lalu Nara pergi mengunjungi Joong Ki dan menyatakan perasaannya
pada Joong Ki dan dengan senang hati Joong Ki menerima Nara menjadi kekasihnya,
lalu sebulan yang lalu ketika ada jatah libur Joong Ki pergi ke rumah Nara dan
melamarnya, aku juga baru diberi tahu keesokan harinya, selain aku, Joong Ki
juga tahu kalau kau mulai menyukai Nara lebih dari teman karena itu dia
memintaku dan Nara untuk tidak mengatakan apa-apa padamu karena Joong Ki yang
akan mengatakannya sendiri padamu, Minho-ah maaf” Ji Hyo memeluk adik bungsunya
itu dengan erat.
Mino
hanya terdiam dan tak berkata apapun karena hatinya saat ini sungguh hancur.
Tidak
lama kemudian Mino melepas pelukan Ji Hyo dan pergi keluar, Ji Hyo mengejar
Mino namun tidak dihiraukan oleh adiknya itu. Mino pergi dari rumah berlari
menyusuri jalan tanpa arah tujuan, tanpa menyerah Ji Hyo juga terus mengikuti
Mino.
Hingga
sampailah mereka di sebuah pertigaan jalan, tanpa melihat lampu jalan Mino
menyebrang jalan begitu saja dan tanda disadarinya sebuah mobil hampir menabraknya,
Ji Hyo yang berada tepat dibelakang Mino reflek berteriak “MINHO-AAAAH!!” lalu
mendorong tubuh Mino sekuat tenaga hingga Mino tersungkur ke tepi jalan, dan
akhirnya tubuh Ji Hyo yang tertabrak mobil.
.
.
.
.
.
.
1
bulan kemudian….
“noona!
Aaaaaa” ucap Mino menyodorkan sepotong kue pada Ji Hyo yang teduduk disebuah
kursi roda dan kaki kirinya masih terbalut perban bekas operasi karena tulang
kaki kirinya patah akibat kecelakaan yang menimpanya sebulan lalu saat
menyelamatkan Mino.
“kau
ini apa-apaan, aku bisa makan sendiri” tolak Ji Hyo
“hey
noona ayo makan saja, hari ini hari keberuntunganmu karena seorang Song Mino
Winner menyuapimu kue pernikahan, ayo makanlah”
“dasar
narcis!!” ucap Ji Hyo yang kemudian menyerah dan memakan suapan makanan dari
adik bungsunya.
Dari
belangkang mereka muncullah sepasang pengantin yang baru saja menikah sejam
yang lalu, mereka mendekati Ji Hyo dan Mino.
“unnie…kau
ingin aku ambilkan makanan lain?” ucap pengantin wanita
“tidak
usah Nara-ah, lihatlah Mino sudah mengambilkan banyak makanan bahkan
menyuapinya padaku, kau dan Joong Ki lebih baik menemui tamu-tamu yang lain”
“kami
sudah menemui mereka dari tadi, aaaah rasanya capek sekali” ucap pengantin pria
yang tak lain dan tak bukan adalah Song Joong Ki.
“apa
benar-benar melelahkan hyung?” tanya Mino
“iya
melelahkan tapi juga sangat membahagiakan, kau pasti akan merasakannya jika kau
menikah kelak” jawab Joong Ki tersenyum sambil menepuk bahu Mino
“aish
itu masih sangat lama hyung, aku mau konsen pada karir idolku lebih dulu,
kalian tahu kan Winner saat ini sedang naik daun dan kelak kami pasti bisa
seperti Big Bang sunbe atau mungkin melebihi mereka ha ha ha” ucap Mino percaya
diri yang ditanggapi tawa dari tiga orang dihadapannya
“Minho-ah….senang
sekali melihatmu tertawa bahagia seperti itu, meski kadang kau terlalu narcis
tapi aku percaya apa yang kau ucapkan tadi kelak bisa jadi kenyataan, dan Ji
Hyo unnie!.... mulai sekarang kau tidak perlu menyamar jika menonton stage
Minho!” ucap Nara menatap Ji Hyo.
“menyamar?
Ji Hyo noona? Kapan? Kenapa?” tanya Mino bingung atas ucapan Nara.
“apa
Seung Yoon belum memberitahumu soal Ji Hyo unnie?” tanya Nara menatap Mino
“Seung
Yoon? Dia tidak mengatakan apapun, memangnya apa yang terjadi, apa kalian punya
rahasia lagi yang tidak kutahu, kuharap itu bukan sesuatu yang menyakiti hatiku
lagi”
“jadi
kau belum tahu, unnie….bolehkah aku memberitahu Minho sekarang?” Nara menatap
Ji Hyo meminta persetujuan yang kemudian ditanggapi sebuah anggukan oleh Ji
Hyo.
“begini
Minho-ah, sebenarnya selama ini Ji Hyo unnie sering menonton stagemu bersama
Winner kecuali stagemu diluar negeri, bahkan ketika kau masih berjuang bersama
trainee lain di acara WIN, Ji Hyo unnie selalu menontonnya meski harus
streaming karena unnie berada di lokasi syuting, tapi Ji Hyo unnie selalu
menyamar ketika menontonmu, dia tidak mau kau tahu kalau unnie menontonmu
karena unnie berpikir jika kau mengetahuinya maka kau akan menjadi semakin
manja padanya, mungkin bagimu pemikiran Ji Hyo unnie tidak masuk akal tapi
unnie hanya berusaha mendidikmu menjadi seorang pria yang mandiri, Minho-ah kau
dan Joong Ki oppa sangat beruntung memiliki noona sebaik Ji Hyo unnie, dan aku
juga beruntung karena sekarang aku sudah jadi adik iparnya, Ji Hyo unnie
saranghae” Nara membungkan badannya untuk memeluk Ji Hyo.
Mendengar
penjelasan Nara, Mino langsung berlutut dihadapan Ji Hyo, menggenggam kedua
lutut noona-nya, kedua bola matanya sudah terdapat cairan bening yang beberapa
detik lagi akan jatuh membasahi pipi mulusnya.
“noona….benarkah
yang dikatakan Nara hyungsu (kakak ipar)?”
Ji
Hyo menganggukkan kepalanya, Nara perlahan melepas pelukannya untuk memberi
keleluasaan pada Ji Hyo.
“maafkan
noona karena tidak pernah mengatakannya padamu, noona sangat mencintaimu
Minho-ah, noona juga sangat bangga padamu” ucap Ji Hyo yang telah meneteskan
air matanya dengan senyuman yang diberikannya pada Mino, melihat Ji Hyo yang
menangis sontak Mino langsung memeluknya dengan erat.
“tidak,
noona tidak boleh minta maaf karena akulah yang harusnya minta maaf, maafkan
aku noona karena selalu berpikiran buruk pada noona, aku juga sangat
mencintaimu noona, I love you noona” Mino semakin mempererat pelukannya dan
kedua tangan Ji Hyo mengelus dan menepuk-nepuk punggung Mino yang mulai
menangis tersedu. Nara dan Joong Ki pun
ikut meneteskan air mata namun keduanya saling tersenyum karena semuanya
berakhir bahagia.
***The End***
Woaaaah
akhirnya aku bisa juga bikin FF dengan cast Mino Winner. FF ini aku buat terispirasi
setelah melihat penayangan SBS gayo daejun 2014 dimana Mino dan Song Ji Hyo
unnie jadi MC bersama Young Hwa, L, Baro dan Nickhun. Setelah lama cari
inspirasi akhirnya terbuatlah FF gaje ini. FF ini juga aku dedikasikan untuk
menyambut kepulangan Song Joong Ki oppa dari wamilnya bulan Mei 2015 mendatang.
So thanks banget buat para reader yang menyediakan waktunya buat baca FF ini :D
No comments:
Post a Comment