Title : LET’S NOT LOVE (PART 3
END)
Author
: Jungna
Genre
: Romance, drama
Length
: Chapter |
Rating : PG-16
Main
Cast :
Choi
Seung Hyun /
TOP Big Bang
Kwon
Ji Young / G-Dragon Big Bang
Kim
Mina (OC)
Supporting Cast :
- Big Bang members
- Shinee members
- Super Junior Siwon
Disclaimer
:
FF ini sudah pernah diterbitkan di https://bacafanfic.wordpress.com/?s=lets+not+love tapi biar aku merasa tenang maka aku terbitkan lagi diblog pribadi aku ini.
ceritanya terinspirasi dari lagu Big Bang yang berjudul "Let's Not Love" atau dalam bahasa koreanya "uri saranghaji marayo", karena lirik lagunya menyayat-nyayat hatiku maka bangkitlah inspirasi untuk membuat FF ini.
FF
ini murni hasil pemikiran author sendiri, sedang cast para Idol adalah milik
Tuhan YME, diri mereka sendiri, keluarganya dan Agensi.
Terima kasih untuk para pembaca yang sudah berkenan mampir keblog ini dan membaca semua part FF ini :D
Happy Reading ^_^
-------------------------------------------------------------------
@Grand Peace Palace-Kyunghee University
Shinee telah menyelesaikan stage mereka dan
kembali ke backstage.
“kerja bagus semuanya!” ucap Mina riang sembari
memberi air minum pada kelima member Shinee
“gomawo noona” ucap Minho
“kita keruang tunggu atau disini saja dulu?” ucap
Taemin
“acara sebentar lagi selesai, lebih baik kalian
disini saja, Exo dan yang lain juga disini” ucap Mina menunjuk pada beberapa
pengisi acara yang berada dibackstage
“noona, tolong ponselku” ucap Key
Mina langsung merogoh saku coat-nya dan memberikan
ponsel milik Key.
“Choi Jin oppa, aku ke toilet sebentar ya” ucap
Mina pada manajer Shinee yang lain
“ne, cepat kembali” ucap Choi Jin
“noona, sekalian belikan aku kopi kaleng” ucap
Minho
“baiklah”
Mina langsung pergi meninggalkan backstage.
.
.
Selesai urusannya di toilet, Mina langsung pergi
menuju vending machine untuk mengambil kopi kaleng pesanan Minho, namun dia
merasa ada seseorang yang mengikutinya.
Mina sengaja mempercepat langkahnya hingga sampai
ke depan vending machine dan berusaha mengambil kopi kaleng dengan cepat.
Saat kopi kaleng yang diinginkannya keluar dari
mesin, Mina langsung mencondongkan tubuhnya untuk mengambil kaleng tersebut
namun tiba-tiba seseorang membekap mulut Mina dengan sapu tangan bius.
Mina sempat memberikan perlawanan hingga kaleng
yang digenggamnya terlempar, namun dengan sigap orang tersebut memukul tengkuk
Mina hingga yoeja tersebut pingsan.
Orang tersebut langsung menggendong tubuh Mina dan
membawanya pergi.
.
.
GD telah sampai di parkiran Grand Peace Palace,
setelah menunjukkan identitasnya kepada security, namja tersebut langsung
bergegas masuk menuju ruang tunggu Shinee.
Di ruang tunggu Shinee....
“Choi Jin hyung, jadi dari tadi Mina noona belum
kembali?” ucap Minho panik
“ne, dia belum kembali” ucap Choi Jin
“ponselnya juga tidak aktif” sambung Key
menunjukkan panggilannya ke ponsel Mina yang tidak terhubung
“bagaimana ini, apa terjadi sesuatu?” ucap Onew
ikut panik
“tenang, kita cari dulu di toilet dan disekitar
vending machine” ucap Jonghyun
“noona, bisa tolong carikan Mina noona ditoilet
yoeja” ucap Key pada seorang hairstylist
“tentu” ucap si hairstylist yang langsung bergegas
keluar ruangan
“aku akan mencari ke vending machine” ucap Choi
Jin
“aku ikut hyung” ucap Minho yang langsung menyusul
kepergian hyung managernya
“Jinki hyung, coba kau hubungi Siwon hyung dan
tanyakan apa dia memasang aplikasi pelacak diponsel Mina noona” ucap Jonghyun
“baiklah” ucap Onew yang langsung mengambil
ponselnya dan menghubungi Siwon
GD sampai di depan ruang tunggu Shinee, dia
mengetuk pintu ruangan tersebut kemudian masuk kedalamnya.
GD melihat 4 member Shinee yang terlihat panik dan
sibuk dengan ponsel mereka.
“Jonghyun-shi___dimana Mina?” ucap GD sembari
menyentuh pelan bahu Jonghyun
Melihat kedatangan GD, Jonghyun dan semua orang
diruang tunggu tersebut langsung terkejut
“Mina noona__”
“Mina tidak ada ditoilet” ucap seorang hairstylist
yang baru saja masuk dan memotong ucapan Jonghyun
“opso!!” ucap Key terkejut
“ada apa ini?” ucap GD
“Siwon hyung memasang aplikasi pelacak diponsel
Mina noona dan dia sedang mencoba melacaknya” ucap Onew
“apa terjadi sesuatu pada Mina?” ucap GD panik
“ne, Mina noona tiba-tiba menghilang” ucap Key
“bagaimana bisa?” ucap GD menyentuh lengan Key
“tadi__selesai kami tampil, Mina noona ijin ke
toilet dan mengambil kopi kaleng untuk Minho, tapi sampai acara selesai dan
kami kembali kesini Mina noona tidak ada, ponselnya juga tidak aktif” jelas Key
pada GD
Choi Jin, Minho dan 2 orang manajer kembali ke
ruang tersebut.
“bagaimana hyung?” ucap Taemin menatap Minho
“kami sudah mencari Mina noona disekitar vanding
machine, tapi tidak ada, kami menemukan sebuah kaleng kopi dilantai seperti
bekas terlempar ke tembok” ucap Minho
“kami sudah meminta bantuan security untuk
melacaknya” sambung Gyeongtak
“ruang cctv ada dimana?” ucap GD
“sepertinya ada dilantai 2” ucap Choi Jin
“aku akan coba melihat kesana” ucap GD yang
langsung keluar dari ruangan tersebut
“apa dia boleh langsung melihat rekaman cctv-nya”
ucap Choi Jin sesaat setelah GD pergi
“GD sunbae adalah salah satu lulusan Kyunghee
university, jadi pasti mudah baginya meminta bantuan ke bagian cctv” ucap Key
.
.
.
Setelah secara singkat memberikan penjelasan pada
beberapa orang diruang cctv, akhirnya GD diperbolehkan melihat rekaman cctv di
sekitar vanding machine dan tempat parkir.
GD melihat dengan seksama dan melihat kejadian
saat Mina dibekap oleh sesorang dengan jaket hitam dan topi abu-abu serta
mengenakan masker hitam.
GD kemudian beralih ke cctv tempat parkir dan
dapat melihat rekaman orang yang membawa Mina memasuki sebuah mobil sedan
hitam.
“bisakah kau memperbesar gambarnya untuk melihat
nomor plat mobil tersebut”
“mobil ini parkir jauh dari kamera, lihatlah
angkanya tidak jelas” ucap seorang security
“sunbae bagaimana? Kau melihat sesuatu?” ucap Onew
yang tiba-tiba sudah ada diruangan tersebut
“ne, ada rekaman yang memperlihatkan Mina dibekap
dan dibawa pergi, tapi plat mobil orang tersebut tidak bisa terbaca”
“Siwon hyung tadi menghubungiku, karena ponsel
Mina noona tidak aktif maka aplikasi pelacak tidak dapat melacaknya, tapi Siwon
hyung sudah meminta bantuan rekan polisi untuk melacak ponsel Mina noona” ucap
Onew
“begitu, Onew-shi aku tadi sudah meminta copian
rekaman cctv-nya, kau tunggu sebentar dan ambil copiannya, aku akan pergi dan
menghubungi yang lain agar membantu mencari Mina” ucap GD
“baiklah” Onew menganggukkan kepalanya
GD langsung bergegas meninggalkan gedung tersebut.
Sambil menyetir GD menghubungi Top untuk meminta
nomor Siwon, GD menjelaskan tentang kejadian yang menimpa Mina dan meminta Top
untuk membantu mencarinya.
GD langsung menelepon Siwon.
“yeoboseyo” ucap Siwon mengangkat teleponnya
“yeoboseyo, hyung ini aku Ji Young, apa kau sudah
menemukan keberadaan Mina?” ucap GD
“oh Ji Young-ah, rekanku sedang mencoba
melacaknya, sebentar lagi selesai, kau dimana?” ucap Siwon
“aku baru keluar dari kawasan Kyunghee university,
apa mungkin orang yang menculik Mina adalah Lee Jiho?”
“ne, kemungkinan besar dia adalah tersangkanya,
aku mencoba menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif”
“apa hyung tahu dimana dia tinggal?”
“dari informanku sejak dia kembali ke Seoul dia
tinggal di hotel yang berbeda-beda, jadi tidak ada alamat pastinya, setelah
keberadaan Mina terlacak, aku akan menghubungimu”
“ne, gomawo hyung”
“ne”
GD menutup sambungan teleponnya.
.
.
.
.
Mina perlahan membuka kedua matanya, yoeja itu
mendesah pelan karena merasakan sakit ditengkuk lehernya. Mina menatap
kesekelilingnya dan menyadari jika dirinya terikat disebuah kursi dan berada
dalam sebuah gudang kosong dan terlihat gelap karena hanya ada satu lampu yang
menyala dalam gudang tersebut. Mina memicingkan matanya melihat ada sosok
bayangan orang yang berjalan mendekatinya.
Tap...tap...tap... orang tersebut mendekati Mina
kemudian berjongkok dihadapan Mina.
Orang tersebut melepas maskernya dan tersenyum
sinis pada yoeja yang terikat dihadapannya.
“anyeong Kim Mina” ucap orang tersebut
“Lee Ji Ho” ucap Mina lirih menahan rasa takutnya
“wae? Kau takut?” Jiho memegang kedua lengan Mina
“kenapa kau membawaku kesini?” ucap Mina berusaha
mengelak dari sentuhan Jiho
“untuk bernostalgia, bukankah tempat ini membuat
kita dejavu? Dulu kau juga kusekap disebuah gudang bukan, sayangnya gudang itu
sekarang sudah dimusnahkan, jadi aku mencari tempat yang mirip dan akhirnya
kutemukan tempat ini”
“apa kau akan menyiksaku lagi?”
“mungkin”
“apa sebenarnya yang kau inginkan Lee Ji Ho?”
“sudah kubilang aku merindukanmu dan ingin bermain
denganmu sebelum aku kembali ke Amerika”
“bermain? Memukuliku, menggoreskan pisau
ditubuhku, itukah yang kau maksud dengan bermain?” tanya Mina sinis
“emm...bagaimana jika ‘bermain’ yang kumaksud
adalah menidurimu? Apa kau masih virgin Kim Mina? Ah mengingat kau adalah yoeja
cingu dari seorang idol bernama GD, kurasa kau pasti sudah tidak virgin lagi
kan, jadi jika aku ingin ‘bermain’ sebentar denganmu tak masalahkan”
CUHHH..... Mina meludahi wajah Ji Ho dan menatap
jijik pada namja dihadapannya.
Ji Ho melap bekas ludahan Mina dengan lengan
jaketnya, kemudian menatap tajam Mina.
“beraninya kau meludahiku seperti ini, kau
menantangku HAH!!”
PLAKK!! ... Ji Ho menampar pipi Mina dengan keras
hingga sudut bibir gadis itu berdarah
“kau ingin aku mengulang siksaanku padamu dulu,
bukankah luka sayatanku dulu masih membekas dipaha dan lenganmu Kim Mina!” Ji
Ho mencengkeram erat kedua lengan Mina
“iya luka itu memang masih membekas, apa kau ingin
menambahnya lagi”
Ji Ho menghela nafasnya sejenak, “kenapa kau tidak
menghilangkannya?”
“karena luka itu mengingatkanku tentang kematian
orang tuaku”
“orang tuamu? Heh” Ji Ho tertawa mengejek
“mereka hanya orang yang memungutmu dari panti
asuhan dan tidak punya hubungan darah sama sekali denganmu, kau menganggap
mereka orang tua kandungmu hah?”
“ne, seumur hidupku yang kutahu mereka adalah
orang tuaku, wae? Kau bermasalah dengan hal itu? Apa kau membenci orang tuaku
hingga tega membunuh mereka?”
“yak KIM MINA!! Kau juga menuduhku membunuh orang
tuamu!”
“jika bukan kau lalu apa itu hanya sebuah
kecelakaan hah! Kau menculikku, menyekap dan menyiksaku, lalu kau bilang orang
tuaku kecelakaan dan meninggal”
“BUKAN AKU YANG MEMBUNUH MEREKA!!!” Ji Ho
membentak Mina dengan keras hingga yoeja tersebut sangat terkejut hingga
membuat nafas Mina tersengal
Ji Ho berjalan menjauh dari kursi Mina dan
menendang keras sebuah drum hingga menimbulkan sura gaduh dalam gudang
tersebut.
Namja itu berbalik dan kembali mendekati Mina.
“Kau ingin tahu cerita yang sebenarnya Kim Mina”
ucap Ji Ho yang kembali berjongkok dihadapan Mina
Mina hanya diam menatap namja dihadapannya.
“aku akui dulu aku menculik dan menyiksamu karena
aku ingin membalas dendam pada orang yang kau anggap ayahmu ‘Kim Won Shik’, aku
bahkan sudah menyusun rencana sejak beberapa tahun sebelumnya” ucap Ji Ho
menelisik raut wajah Mina
“maksudmu kau dulu sengaja mendekati Siwon oppa
dan juga diriku dalam rencana balas dendammu itu?” ucap Mina membalas tatapan
Ji Ho
“ne, aku berusaha mendekati Siwon dan berhasil
menjadi salah satu teman dekatnya, kemudian aku baru bisa mendekatimu juga,
waktu itu aku pikir bisa langsung menggunakanmu untuk balas dendam, geundae aku
menghentikan rencanaku tersebut sejenak”
“wae?” ucap Mina mulai penasaran
“karena kau yoeja diluar dugaanku, kupikir kau
adalah yoeja manja sama seperti para putri orang kaya pada umumnya, geundae
ternyata kau adalah yoeja yang sangat ramah, baik, dan ceria, kau membuat namja
brengsek sepertiku menaruh hati padamu, aku kehilangan akal sehatku karena
seorang Kim Mina, aku diam-diam mengikutimu dan akhirnya aku mengetahui fakta
bahwa kau bukan putri kandung Kim Won Shik, saat itu aku pikir akan lebih baik
jika aku bisa memisahkanmu dan orang tua angkatmu itu kemudian memilikimu, tapi
keinginan itu kutahan hingga kau lulus sekolah, ketika kau mulai masuk kuliah
aku berencana menyatakan cinta padamu, geundae__” Ji Ho menatap Mina dan
menggantungkan ucapannya
“geundae wae?”
“karena setiap hari aku mengikutimu dan memantau
gerak gerikmu aku mengetahui jika kau tertarik pada seorang namja di
universitas bernama ‘Choi Seung Hyun’, aku sangat kecewa dan patah hati
Mina-ah”
“apa karena itu kau menculikku?”
“anio, jika masalahnya adalah namja idol itu aku
bisa saja menyingkirkannya dan kembali mengejarmu, geundae waktu itu setelah
sekian lama akhirnya aku bisa bertemu dengan ayahmu Kim Won Shik, tadinya aku
berharap orang itu menunjukkan penyesalannya geundae dia bahkan sama sekali
merasa tak bersalah, karena itulah akhirnya aku putuskan menggunakanmu untuk
memancing Kim Won Shik”
“apa maksudmu sebenarnya, kenapa kau membenci uri
appa?”
“karena dia telah membunuh kedua orang tuaku”
“gotjimal!! Uri appa bukan orang seperti itu,
beliau ayah terbaik yang kukenal” ucap Mina tegas
“benar, benar jika dia adalah ayah yang baik
bagimu, tapi diluar itu dia adalah orang terjahat yang pernah kukenal”
“kau salah Lee Ji Ho, uri appa bukan orang jahat!”
“Hentikan membela orang itu Kim Mina!! Dia bahkan
bukan ayah kandungmu!”
“dia ayahku! Kim Won Shik adalah ayahku!” teriak
Mina, air matanya sudah terbendung dikedua matanya
“Kim Won Shik, orang itu dengan liciknya mengambil
perusahaan orang tuaku hingga membuat keluarga kami kehilangan semuanya, bahkan
rumahpun hilang dari tangan kami, ibuku langsung jatuh sakit hingga meninggal,
dan ayahku dengan egoisnya terjun bebas dari sebuah gedung dan meninggal
seketika, waktu itu umurku baru 14 tahun, aku harus mati-matian menghidupi
diriku sendiri agar bisa bertahan hidup dan membalas dendam pada Kim Won Shik,
hingga akhirnya aku bisa mendapat bea siswa dan masuk di SMA yang sama dengan
Choi Siwon keponakan dari ibu angkatmu Choi Mi Rae, sejak awal aku sudah
mempelajari silsilah keluarga Kim Won Shik dan menemukan Choi Siwon, aku
sengaja menjadi temannya dan setahun kemudian kau juga masuk di SMA kami, dan
akupun mulai mendekatimu, kau tidak ingat betapa aku sangat memperhatikanmu
dulu”
“balas dendammu sudah membutakan matamu Lee Ji Ho,
uri appa mungkin hanya melakukan pekerjaannya, beliau tidak tahu dampak yang
terjadi pada keluargamu”
“kau benar-benar yoeja yang sangat polos Mina-ah,
sudah kubilang tadi bahwa aku bertemu dengan ayah angkatmu itu, aku sengaja
mengungkit tentang kedua orang tuaku tanpa mengatakan bahwa aku adalah anak
dari pasangan yang perusahaannya telah direbut ayahmu, namun ayahmu itu
menjawab bahwa itu ‘sudah nasib’, aku sangat kesal dan benci pada ayahmu itu”
“lalu kau mengatur semuanya hingga uri bumonim
kecelakaan?”
“kecelakaan itu sungguh hanya kecelakaan Mina-ah!
Aku hanya merencanakan menyiksamu agar ayahmu datang dan berlutut padaku
meminta ampun, geundae diluar dugaanku mereka mendapat kecelakaan sebelum
menemuiku, itu sungguh hanya kecelakaan Mina-ah”
“lalu kenapa sekarang kau masih mengejarku dan
menculikku saat ini, wae? Apa kau ingin membunuhku?”
“sudah kubilang kau yoeja yang kusukai, tidak
mungkin aku membunuhmu, aku menculikmu sekarang untuk menceritakan ini semua,
sebelum aku benar-benar menghilang dari kehidupanmu”
“kau ingin melarikan diri setelah menyiksaku
lagi?”
“awalnya aku ingin menculikmu dan membawamu ke
Amerika agar bisa memilikimu sepenuhnya, geundae tanpa kuduga kau sudah
berkencan dengan seorang idol brengsek G
Dragon”
“dia bukan namja brengsek Lee Ji Ho, jaga ucapanmu
itu!!” Mina memelototkan kedua matanya
“lihatlah kau marah, kau pasti sangat menyukai
namjamu itu, seorang Kim Mina yang kukenal sebaik malaikat kenapa bisa jatuh
ditangan namja seperti GD, dia namja yang sudah sering berkencan, bahkan mantan
kekasihnya yang terahir masih sering dia temui, apa kau tau itu, pergaulannya
seperti apa kau pasti sudah tahu kan, Kim Mina__apa kau begitu menyukainya
seperti ini karena dia sudah berulang kali menidurimu?”
“LEE JI HO!! Sudah kubilang jaga ucapanu, Ji
Young-shi bukan namja seperti itu!”
“jadi maksudmu kalian belum pernah tidur bersama?
Maldo andwe” Ji Ho tersenyum mengejek
“bukankah dia adalah sahabat dan member satu grup
dengan namja yang kau sukai ‘Choi Seung Hyun’, lalu kenapa dia bisa merebutmu
dari Choi Seung Hyun? Bukankah itu berarti dia adalah namja yang menusuk
sabahatnya dari belakang?”
“Ji Young tidak merebutku! Kau tidak tahu apa-apa
tentang kami Lee Ji Ho! Jadi enyahkanlah cerita karangan dikepalamu itu!”
BRAK BRAK BRAK BRAK ... terdengar suara dobrakan
pintu
“LEE JI HO!! KELUARLAH! BEBASKAN MINA!!” ucap
seseorang dari arah pintu yang masih tertutup
“Siwon oppa!” ucap Mina
Lee Ji Ho tertawa sinis, “akhirnya sepupu
malaikatmu itu datang”
Lee Ji Ho langsung mengeluarkan sebuah suntikan
dari saku jaketnya, kemudian berdiri dibelakang kursi Mina dan mencengkeram
kepala yoeja tersebut dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya bersiap
mengarahkan suntikan tersebut pada Mina.
BRAAKKKK!
Akhirnya pintu gudang tersebut berhasil dibuka,
Siwon dan beberapa polisi langsung memasuki gudang tersebut, dibelakang mereka
GD dan Top terlihat ikut berlari masuk kedalam.
Setelah masuk mereka terkejut melihat Lee Ji Ho
bersiap mengarahkan sebuah suntikan pada Mina.
“LEE JI HO LEPASKAN MINA! KUMOHON!!” ucap Siwon
didampingi beberapa polisi yang sudah mengarahkan pistol pada Ji Ho
“suruh rekan polisimu itu menurunkan senjata
mereka! Atau aku akan menyuntikkan obat ini kepada sepupu cantikmu ini” ucap Ji
Ho
“Baiklah, tolong lepaskan Mina, Ji Ho-ah, kau
sudah pernah menyiksanya hingga dia mengalami trauma panjang, jangan melukainya
lagi jebal” ucap Siwon menahan air matanya melihat kondisi sepupu kesayangannya
“Lee Ji Ho!! Jika kau ingin menyakiti seseorang
biar aku yang menggantikan posisi Mina, jangan sakiti uri Mina” ucap GD
melangkah kedepan dan berdiri disamping Siwon diikuti Top dibelakangnya
Ji Ho sedikit terkejut dengan kedatangan GD dan
Top.
“woah daebak, kau lihat Mina-ah kedua namja yang
kau sukai datang, satunya namja yang kau sukai sejak masuk universitas dan
satunya lagi namja yang baru menjadi namja cingumu, chukae Mina-ah, kau yoeja
yang sangat beruntung”
“diamlah Lee Ji Ho! LEPASKAN MINA SEKARANG!” ucap
GD tegas
“ha ha ha___ sayang sekali aku sama sekali tidak
berniat melepaskan Mina, sebaliknya aku akan memilikinya! Kalian lihat suntikan
ditanganku ini? Obat ini adalah obat yang kubuat sejak beberapa tahun terahir
ini, obat ini mampu menghilangkan semua memori otak seseorang, setelah aku
menyuntikkan ini Mina akan melupakan kalian semua dan dia hanya akan melihatku
sehigga dia akan jadi milikku selamanya”
“kau mungkin bisa menghapus semua memorinya,
geundae kau tidak akan bisa merubah perasaan dalam hatinya, hatinya akan bisa
mengingat sebrengsek apa dirimu” ucap GD
“kau menantangku GD-shi__sekali aku menyuntikkan
obat ini kau tidak akan bisa menemukan penawarnya”
“apa yang kau inginkan Ji Ho-ah, akan kulakukan
apapun asal kau melepaskan Mina, kau ingin perusahaan keluargamu yang dulu
kembali? Ayahku akan mengurusnya dan memberikannya kembali padamu, kumohon
lepaskan sepupuku, jebal” Siwon tak kuasa menahan air matanya lagi
“jadi kau sudah tahu apa yang terjadi? Siwon-ah
meski keluargamu memberikan semua hartaku kembali kalian tidak akan bisa
mengembalikan kedua orang tua dan kehidupan damaiku yang dulu, awal aku
mengenal Mina aku berniat hanya mempermainkannya kemudian mencampakkannya,
geundae aku justru benar-benar jatuh cinta padanya, aku ingin memilikinya tapi
dia tidak pernah memiliki perasaan yang sama, bahkan dengan bodohnya supupumu
ini jatuh hati pada teman idolmu itu, aku yakin kehidupannya selama ini tidak
bahagia, dan sekarang Mina berkencan dengan namja disampingmu itu, aku
benar-benar kasihan pada uri Mina yang selalu jatuh pada namja yang aku yakini
tidak akan pernah bisa membahagiakannya”
“diamlah Lee Ji Ho, kau terlalu banyak bicara dari
tadi, jika kau memang seorang namja sejati lepaskan tanganmu dan lawan kami
satu per satu” ucap Top yang sudah tidak bisa menahan emosinya
“WOW lihatlah Mina-ah namja-namjamu itu terlihat
luar biasa”
Tanpa Ji Ho sadari GD telah melangkahkan kakinya
dengan cepat mendekatinya dan Mina
“BERHENTI GD-SHI!!” ucap Ji Ho saat GD telah
selangkah dihadapan Mina, Ji Ho melepas cengkraman tangan kanannya dari kepala
Mina dan mengambil sebuah pistol dari saku belakang celananya dan mengarahkan
kepada GD
“ANDWE!! Lee Ji Ho hentikan, jebal!!” teriak Mina
“selangkah lagi kau melangkah pistol ini akan
menembak kepalamu GD-shi” ucap Ji Ho
“aku tidak peduli, kau bisa menembakku asal kau
melepas Mina” ucap GD yang langsung menarik tangan kiri Ji Ho dan menjatuhkan
suntikan obatnya, secar reflek Ji Ho menembak GD
DORRR!!
Mina menutup matanya karena terkejut, Siwon, Top
dan semua polisi yang ada dalam gudang itu menatap tajam menahan nafas karena
terkejut.
BRRUKK.... GD jatuh terduduk dengan kedua tanganya
memegang kaki Mina.
Mina perlahan membuka kedua matanya takut,
seketika kedua matanya melihat luka tembak dibahu kiri GD yang mengeluarkan
banyak darah.
Sedang Ji Ho juga terkejut dengan apa yang baru
saja dia lakukan, namja tersebut mundur selangkah ke belakang dari kursi Mina,
para polisi pun langsung bergegas menangkap Ji Ho.
“JI YOUNG-SHI!! KWON JI YOUNG!!” Mina berteriak
histeris
“gwenchana Mina-ah” ucap GD lirih menahan sakit
dibahunya
Tim Dokter yang sudah bersiap diluar gudang
langsung berlari memasuki gudang setelah tanda panggilan dari Tim Polisi.
.
.
“Ji Young-shi bertahanlah kumohon!” ucap Mina
sambil menggenggam tangan kanan GD teramat erat dikarenakan GD tiba-tiba
kehilangan kesadarannya
“tenanglah agashi kami pasti akan
menyelamatkannya” ucap seorang perawat namja yang duduk disamping Mina dalam
ambulance yang akan membawa GD dan Mina ke rumah sakit terdekat
“tolong selamatkan uri Ji Young, kumohon”
“ne agashi” ucap si perawat
.
.
Sesampainya di rumah sakit GD langsung dibawa ke
UGD.
Mina ikut mengantar GD hingga masuk ke ruang UGD
dan kembali memohon pada dokter yang bertugas untuk menyelamatkan kekasihnya.
.
.
.
Satu jam kemudian ...
Top dan Siwon telah sampai di rumah sakit dan
duduk bersama Mina menunggu tim dokter menyelamatkan GD.
Top sedang menghubungi CEO-nya Yang Hyun Suk untuk
melaporkan kejadian yang baru menimpa sahabatnya.
“ne, aku akan menghubungimu setelah dokter selesai
memberi pertolongan pada Ji Young” ucap Top sebelum menutup sambungan
teleponnya.
“apa yang dikatakan Yang sajangnim?” ucap Siwon
“Beliau akan merahasiakan kejadian ini dari
public, sekarang beliau sedang menghubungi orang-orang terkait untuk menutupi
kejadian ini” jelas Top
“beliau akan mengeluarkan banyak uang untuk
kejadian ini, setelah keadaan stabil aku akan menemuinya secara pribadi”
“gwenchana, aku bisa mengurus masalah ini, kau
tidak perlu khawatir hyung” Top menepuk pelan bahu Siwon
“Mina-ah, kau yakin tidak ada luka lain ditubuhmu?
Hanya luka tamparan ini saja?” ucap Siwon pada Mina yang dari tadi hanya duduk
terdiam, bahkan segelas coklat hangat yang dibelikan Siwon dari kantin rumah
sakit belum sempat dia teguk
“ne oppa tidak ada luka lain” ucap Mina lirih
“luka itu sudah diobati oleh dokter kan?” ucap Top
menunjuk luka disudut bibir Mina
“ne, seorang perawat langsung mengobatiku setelah
mengantar GD masuk ke UGD”
“gwenchana Mina-ah, uri Ji Young bukan namja
lemah, dia akan segera bangun dan menggodamu lagi” ucap Top berusaha menghibur
Mina
Mina sedikit tersenyum mendengar ucapan Top,
“tetap saja aku khawatir, itu adalah luka tembak, bagaimana jika pelurunya
menembus organ vitalnya”
“jangan berpikiran buruk Mina-ah, Ji Young akan
baik-baik saja, percayalah” ucap Siwon merangkul bahu Mina dan menyandarkan
kepala yoeja tersebut ke bahunya
Seorang dokter tiba-tiba keluar dari UGD dan
mendekati ketiga orang tersebut.
“siapa yang menjadi wali pasien Kwon Ji Young?”
ucap dokter tersebut
“aku sonsengnim, bagaimana keadaanya?” ucap Top
yang dengan sigap langsung berdiri menghadap sang dokter
“untunglah pelurunya tidak mengenai organ
vitalnya, pelurunya berhasil kami keluarkan, kami akan memindahkannya ke ruang
perawatan, kalian bisa menunggunya disana”
Ucap dokter tersebut langsung membuat Top, Siwon
dan Mina bernafas lega
“lalu kapan dia akan sadar sonsengnim?” ucap Mina
yang sudah ikut berdiri bersama Siwon
“pasien akan segera siuman setelah efek
anestesinya hilang, mungkin sekitar 4-6 jam lagi” ucap sang dokter
“baiklah terima kasih sonsengnim” ucap Siwon
“ne, saya permisi dulu” sang dokter langsung
kembali masuk ke UGD
.
.
.
.
Keesokan harinya ....
Jam 9 pagi ....
GD membuka matanya perlahan, yang pertama dilihat olehnya adalah
sosok Top yang berdiri di samping ranjangnya sedang menelepon seseorang, lalu
perlahan GD menengok kearah kanan tubuhnya dimana ada sosok yoejanya Kim Mina
sedang tertidur dengan posisi kepalanya berada dipinggiran ranjang GD.
“owh kau sudah siuman?” ucap Top saat menyadari GD telah membuka
matanya dan sedang menatap ke arah Mina
“ne” ucap GD lirih
“aku akan memanggil dokter dulu” ucap Top
“andwe” ucap GD menghentikan langkah Top
“wae?”
“dia sedang tertidur, aku tidak mau membangunkannya” ucap GD
menunjuk ke arah Mina
Top menghela nafasnya kemudian duduk di kursi samping kiri ranjang
GD berhadapan dengan Mina yang masih tertidur
“semalam dia hampir menjadi gila karenamu” ucap Top
“mianhae hyung”
“minta maaf saja pada yoechin-mu”
“tolong pindahkan Mina ke sofa hyung, badannya bisa sakit jika
tidur seperti ini”
“jika dia bisa dipindahkan sejak semalam aku dan Siwon hyung pasti
sudah memindahkannya, lihatlah!” Top menunjuk kearah tangan Mina yang
menggenggam tangan kanan GD
dengan sangat erat
“dia sangat mengkhawatirkanmu” lanjut Top
“kau cemburu?” ucap GD dengan senyum jailnya
“ne, aku cemburu! Kau puas!” Top memasang muka kesalnya membuat GD
tersenyum senang
Tiba-tiba Mina menggerakkan kepalanya, Top langsung memberi kode GD
untuk menutup matanya kembali.
Mina bangun perlahan, kemudian mengecek keadaan GD yang ternyata
masih menutup matanya, pandangan Mina beralih pada Top yang sedang pura-pura
menatap GD khawatir
“dia masih belum siuman?” ucap Mina
“ne, tadi jam 7 dokter sudah kesini mengecek keadaannya tapi dia
belum sadar juga” ucap Top
“aku sepertinya tertidur pulas hingga tidak tahu ada dokter yang
datang” Mina mengusap kasar pipinya
“tentu kau tidur sangat pulas, kau juga tak tahu kalau ada pelayan
keluarga Choi kesini kan”
“nugu?”
“Song ahjuma, dia tadi datang mengantar baju ganti untukmu, sana
kau bersihkan dirimu dulu, kau terlihat sangat menyedihkan” ucap Top menunjuk
ke arah kamar mandi diruang rawat tersebut
Mina memandang sejenak ke arah GD, “baiklah”
Mina pun langsung mengambil sebuah paper bag yang ada di sofa,
kemudian masuk ke kamar mandi.
Setelah memastikan Mina masuk kedalam kamar mandi, GD kembali
membuka matanya.
“hyung, kau sudah menghubungi Yang sajangnim?”ucap GD
“sudah, beliau akan mengurus semuanya, Siwon hyung juga akan
mengurus masalah di kepolisian agar kejadian semalam tidak terekspos ke public,
tidak usah khawatir”
“bagaimana dengan orang tuaku?”
“aku juga sudah menghubungi mereka dan mengatakan keadaanmu tidak
parah, nanti siang mereka akan datang, dan aku juga sudah menghubungi member
lain tapi aku melarang mereka datang karena bisa menimbulkan keributan”
“gomawo hyung”
Top hanya tersenyum menanggapi ucapan terima kasih dari GD.
“Ji Young-ah, kau bilang ingin tahu perasaan Mina yang sesungguhnya
kan? Sebaiknya setelah Mina selesai membersihkan diri kau tetap pura-pura belum
siuman”
“ne, baiklah”
.
.
.
Mina keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya,
rambutnya masih sedikit basah.
“kau mau aku carikan
hairdryer ?” ucap Top
“tidak usah, nanti juga kering sendiri, Ji Young belum siuman
juga?” ucap Mina sembari duduk ke kursi disamping kanan ranjang GD
“belum”
“ottokhae?” Mina kembali menggenggam tangan kanan GD dengan wajah
cemas
“dia pasti akan segera sadar”
“geundae bukankah ini sudah 6 jam sejak operasi semalam, kenapa Ji
Young belum juga siuman?”
“apa kau mau menggunakan cara yang ada di drama-drama?” ucap Top
menatap Mina
“cara apa?”
“mengungkapkan isi hatimu yang sesungguhnya, kemudian cium dia”
Mina membulatkan kedua matanya atas ucapan Top
“dan aku harus
melakukan itu didepanmu?” ucap Mina
“anio, aku akan pergi sebentar, kau bisa bicara berdua dengannya,
semoga saat aku kembali kau sudah bisa membuat dia siuman” Top beranjak dari
duduknya dan mengambil jaketnya
“kau mau kemana?”
“aku akan ke YG sebentar, banyak hal yang harus diurus tentang
kejadian semalam”
“tolong sampaikan maafku pada Yang sajangnim, aku akan menemuinya
jika Ji Young sudah membaik”
“tidak usah, Yang sajangnim pasti mengerti kondisimu dan GD, beliau
sudah tahu kalian berkencan”
“benarkah? Lalu apa yang harus kulakukan?”
“yang harus kau lakukan hanyalah menjaga GD itu saja, aku pergi
dulu, sampai nanti” Top melambaikan tangannya kemudian keluar dari kamar rawat
GD
Setelah kepergian Top, Mina memandang wajah GD lekat, yoeja itu
mengusap-usap pelan tangan GD yang digenggamnya.
“Ji Young-shi__ireona__kenapa kau harus
melakukan hal bodoh seperti ini? Kau terluka karenaku, aku sangat takut terjadi
sesuatu padamu, apa yang harus kukatakan pada keluargamu jika kau seperti
ini__jebal ireona__”
GD mendengarkan setiap kata yang diucapkan
Mina dengan kedua matanya yang masih tertutup.
“apa yang harus kulakukan agar kau bangun? Kau
ingin aku memanggilmu oppa? Atau kau ingin kupanggil chagiya? __ aku akan
melakukannya asal kau bangun”
GD sangat senang mendengar ucapan Mina bahkan
ingin tersenyum namun dia menahannya.
“Ji Young-shi__kau ingat ketika aku datang
kerumahmu dan kau mabuk lalu tiba-tiba menciumku, sebenarnya saat itu jantungku
berdetak sangat kencang, aku bahkan merasa hampir sesak nafas menahan
kegugupanku karena kau tiba-tiba menciumku, saat itu entah kenapa aku tidak
bisa marah pada kelakukan kurang ajarmu itu, mungkinkah aku sudah mulai
menyukaiku saat itu?”
GD dan Mina sama-sama mengingat kejadian
ciuman pertama mereka beberapa bulan lalu.
“Ji Young-shi___kau bilang ingin mendengar
pernyataan cintaku padamu kan? Haruskah aku mengatakannya sekarang?”
Mina memandang wajah GD lekat, tangan kanannya
menyentuh lembuh pipi GD.
“Ji Young-shi choaheyo! Choahamnida! kau
mendengarnya? aku mengatakannya dengan tulus __ choaheyo Ji Young-shi”
Air mata Mina akhirnya lolos dari kedua
matanya.
“nado choaheyo Mina-shi” ucap GD dengan kedua
matanya yang tertutup
Mina terkejut dengan ucapan GD, yoeja tersebut
langsung mendekatkan wajahnya ke hadapan GD
GD perlahan membuka kedua matanya kemudian
tersenyum manis pada Mina
“kau sudah mengatakannya maka kau tidak boleh
menariknya kembali, mulai sekarang kau harus memanggilku chagiya” GD tersenyum
memandang reaksi Mina
“yah noe! Apa kau sudah siuman dari tadi tapi
diam saja agar aku mengucapkan kata-kata tadi?” ucap Mina dengan wajah kesalnya
“bisa dibilang begitu” GD kembali tersenyum
menanggapi reaksi kekesalan Mina
“noe jinjja!! Aku akan memanggil dokter dulu”
Mina berdiri dan melepas genggaman tangannya pada GD namun namja tersebut
justru langsung menarik tangan Mina hingga yoeja tersebut jatuh menimpa tubuh GD.
Wajah Mina dan GD hanya berjarak sekitar 5 cm.
“apa kau lupa sesuatu yang harus dilakukan
setelah menyatakan cinta?” ucap GD
“mwo?” Mina gugup harus berhadapan dengan GD
dengan posisi seperti itu
“kiss” ucap GD sebelum bibir namja tersebut
menyentuh bibir Mina
Ciuman sebatas kecupan dibibir namun tidak
sampai satu detik GD melupat bibir Mina dan menciumnya lebih dalam.
Mina yang awalnya terkejut hanya diam tak
merespon, namun ketika tangan kanan GD menekan tengkuk Mina maka yoeja tersebut
akhirnya membuka mulutnya dan membalas ciuman GD.
Dan merekapun akhirnya saling bercumbu.
KREKK....
Tanpa Mina dan GD sadari, ada 3 orang yang
masuk ke kamar rawat GD dan melihat keduanya sedang asik berciuman membuat ketiga
orang tersebut tecengang.
“omona!” ucap seorang ahjuma diantara 3 orang
yang datang tersebut.
Mendengar ucapan ahjuma tersebut GD dan Mina
langsung menghentikan aksi mereka dan menatap terkejut atas kedatangan ketiga
orang tersebut.
“omma! Appa! Noona!” ucap GD dengan wajah terkejut
Mina yang tak kalah
terkejut langsung berdiri tegak dan memberi hormat pada keluarga GD dengan
canggung karena merasa malu dengan apa yang baru saja dilihat oleh ketiga orang
terdekat GD tersebut.
“kami datang tergesa-gesa kesini karena khawatir kau belum siuman,
ternyata kau justru sedang asyik bercumbu, dan __” ucapan ibu GD terhenti dan
beliau menatap ke arah Mina
“kau dan Mina berkencan?!” lanjut ibu GD dengan wajah penasaran
“ne, Mina adalah kekasihku sekarang” ucap GD
Ibu, ayah dan Dami (kakak GD) menatap GD dan Mina dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang
baru saja dikatakan GD.
“Mina-ah bagaimana bisa kau berkencan dengan adikku ini? Dia pasti
yang merayumu kan” ucap noona GD yang bernama Kwon Dami
Mina hanya bisa tersenyum canggung menanggapi ucapan Dami.
“ne, aku yang merayunya, noona jangan mengganggunya” ucap GD
“omo! Omma, appa lihatlah Ji Young melindungi kekasihnya! Dengar
ya! aku tidak mungkin mengganggu Mina, sebaliknya aku ingin memberinya
peringatan untuk hati-hati padamu, aish bagaimana bisa yoeja baik-baik seperti
Mina berkencan denganmu” ucap Dami
“yah noona! Kau pikir aku bukan namja baik-baik” GD memasang wajah
kesal karena ucapan kakak perempuannya tersebut
“sudah-sudah, kalian hanya membuat Mina jadi canggung, lihatnya
wajahnya memerah seperti itu, kau juga Ji Young-ah harusnya bisa menjaga
sikapmu ditempat umum seperti ini” ucap ayah GD yang akhirnya bersuara
“joesonghamnida aboenim, oemoni, unnie” ucap Mina sambil
menundukkan kepalanya
“anio, kau tidak perlu minta maaf Mina-ah, kami tahu yang
memulainya pasti Ji Young, kau tidak bersalah” ucap ayah GD
“saya meminta maaf bukan hanya karena kejadian tadi, tapi saya juga
minta maaf karena menyebabkan Ji Young-shi terluka, saya akan bertanggung jawab
dan merawatnya sampai sembuh, sekali lagi joesonghamnida”
Ibu GD menghela nafasnya menatap Mina kemudian beliau melangkah
mendekati yoeja tersebut dan menyentuh bahu Mina lembut, “gwenchana Mina-ah,
Seunghyun sudah menceritakan semuanya, kami bisa mengerti situasinya, kami
memang sangat terkejut dan khawatir saat mendapat kabar Ji Young terluka,
geundae setelah mendengar apa yang sebenarnya terjadi kami merasa bangga karena
putra kami bisa melakukan tindakan heroik untuk melindungimu, jadi kau tidak perlu
merasa bersalah”
Mina tersenyum mendengar ucapan dari ibu GD, “ne omoeni”
“kalau begitu saya akan memanggil dokter dulu untuk memeriksa Ji
Young-shi” lanjut Mina “baiklah” ucap ibu GD
----------------------------------------------
1 Februari 2016
11.00 KST @Seoul Hospital
“jadi lukanya sudah benar-benar sembuh
sonsaengnim?” ucap Mina pada seorang dokter dihadapannya
“ne, luka bekas operasinya sudah kering,
kondisi tubuhnya juga bagus, Kwon Ji Young-shi tidak perlu kesini lagi, chukae
atas kesembuhannya” ucap sang dokter yang langsung menjulurkan tangan kanannya
untuk menjabat tangan GD
“gamshahamnida sonsaengnim” ucap GD sembari
menjabat tangan sang dokter dengan senyum cerahnya
12.30 KST @ restaurant
“leganya kau sudah sembuh Ji Young-shi, aku merasa
beban dipundakku sudah hilang” ucap Mina dengan senyum cerianya
“jadi aku ini beban untukmu?” ucap GD menatap
Mina
Mina menghilangkan senyum diwajahnya, “anio,
maksudku karena kau sudah sembuh jadi aku sudah tidak khawatir lagi padamu, aku
senang karena kau sudah sehat dan bisa menjalani aktivitasmu dengan lancar”
“jadi setelah ini kau akan jarang menemaniku
karena sudah tidak khawatir padaku”
“yah Ji Young-shi, ada apa denganmu? Kau marah
padaku?” Mina menyentuh tangan GD lembut
“kau mengingkari janjimu” ucap GD
Mina membulatkan kedua matanya terkejut atas
ucapan GD, “janji? Apa maksudmu?”
“saat dirumah sakit waktu itu kau bilang akan
memanggilku ‘chagiya’, geundae setelah aku sadar hingga hari ini aku belum
pernah mendengarmu memanggiku ‘chagiya’”
Mina menghela nafasnya, “jadi karena masalah
panggilan itu kau jadi sentimental seperti ini, apa itu sangat penting bagimu?”
“tentu, panggilan sayang seperti itu
menandakan bahwa kau adalah milikku dan aku adalah milikmu”
Mina kembali menghela nafasnya sejenak,
“geundae, apa panggilan sayang itu harus ‘chagiya’?”
“wae? Kau tidak menyukainya?”
“bukan begitu, hanya saja kau pasti sudah
sering menggunakan panggilan itu pada mantan-mantan kekasihmu” ucap Mina
sembari mengalihkan pandangannya dari GD
Mendengar ucapan Mina sontak GD tertawa, “ha
ha ha .... jadi karena alasan itu kau tidak memanggilku ‘chagiya’”
“apa ini lucu untukmu?” ucap Mina sedikit
kesal atas respon GD
“tentu ini lucu, kau seperti sedang
menunjukkan kecemburuanmu pada mantan kekasihku”
“aku tidak cemburu, aku hanya___”
“kau ingin panggilan yang berbeda dari mantan
kekasihku” GD menebak ucapan yang akan dikatakan Mina
“......” Mina hanya mengangguk menanggapi
ucapan GD
GD pun tersenyum melihat tingkah Mina yang
sedikit kekanak-kanakan
“baiklah, jadi kau ingin aku memanggilmu apa
Kim Mina-shi?”
“entahlah” Mina memutar bola matanya seakan
juga mencari ide
“em bagaimana jika ‘sweetheart’?”
“....” Mina menggelengkan kepalanya
“sweety?”
“....” Mina menggelengkan kepalanya kembali
“my girl?”
“....” Mina menggelengkan kepalanya lagi
“lovely?”
Mina menghela nafasnya, “apa harus panggilan
dalam bahasa Inggris?” yoeja tersebut menunjukan kekesalannya pada GD
“mianhae Mina-shi” GD menggenggam tangan kanan
Mina
Keduanya terdiam sejenak
Setelah berpikir sejenak akhirnya GD bersuara,
“baiklah bagaimana jika panggilanku untukmu adalah ‘imja’?” *)
Mendengar ucapan GD, Mina langsung diam
menatap namja dihadapannya
“kau menyukainya? Imja?” GD menatap lekat Mina
Rona merah langsung terlihat dikedua pipi
Mina, “em ne aku menyukainya”
GD kembali tertawa kecil, “lalu kau akan
memanggilku apa? Imja?”
Mina ikut tertawa karena panggilan dari GD
“em untuk Ji Young-shi bagaimana jika aku
memanggilmu ‘Bunny’?”
“itu terdengar cute, tapi tidak” ucap GD
“bagaimana dengan ‘Boo’?
“em karena kau memanggilmu dengan sebutan
sayang ala jaman joseon, seharusnya kau juga memanggilku dengan sebutan dalam
bahasa Korea saja”
“Korea? Jika itu dijaman joseon apa aku harus
memanggilmu ‘chona’ (panggilan pada
seorang raja di jaman joseon)”
“heish aku bukan raja, pikirkan panggilan
lain”
“lalu apa? ‘Nari’?”
“......” GD menggelengkan kepalanya
“em ‘Gun’”
“shireo” ucap GD
“Baolgull?”
“em__terdengar beda dari yang lain, geundae
bagaimana dengan kata selain itu?” ucap GD dengan aegyonya pada Mina
“kata lain? Dalam bahasa Korea panggilan
sayang untuk namja ada ‘oppa’ ‘chagiya’, ‘baolgull’, ‘sobang’, dan ___
‘yeobo’?”
“ne choahe” ucap GD
“ne?” Mina menatap GD dengan tatapan bingung
“ ‘yeobo’, aku menyukai panggilan itu”
“mwo? Tapi itu panggilan untuk orang yang
sudah menikah” Mina mencoba protes pada GD
“anio, itu bisa juga digunakan untuk pasangan
yang belum menikah, jadi mulai sekarang panggil aku ‘yeobo’”
Mina menatap tak percaya pada ucapan GD
“yeo__bo” Mina mengucapkannya dengan terbata
karena masih merasa tidak setuju dengan panggilan tersebut
“ne, ucapkan lebih natural imja” ucap GD
dengan senyumannya
Mina menatap GD, “baiklah, yeobo”
“i like it, gomawo imja” GD tersenyum pada
Mina
Melihat senyum GD, Mina pun ikut tersenyum
“ne yeobo” ucap Mina akhirnya membuat keduanya
tertawa bahagia
----------------------------------------------
17 Februari 2016 @Olympic Hall Park – Seoul
(Gaon Chart Award 2016)
@ruang tunggu Big Bang
“hyung! Mina noona tidak datang?” ucap Seungri
pada GD yang sedang make up disebelahnya
“kemarin dia bilang akan datang karena Suju
sunbae juga datang, geundae hari ini dia belum menghubungiku” jawab GD sembari
melihat ke ponselnya
“kalian tidak sedang bertengkar lagi kan?”
ucap Top yang tiba-tiba sudah ada ditengah-tengah leader-magnae tersebut
GD menghela nafas dengan senyum dibibirnya,
“hyung khawatir sekali jika kami bertengkar? mungkin karena dia sibuk jadi
belum sempat menghubungiku”
“yah aku hanya khawatir saja” ucap Top
GD mengambil ponselnya kemudian mendial nomor
Mina
“aku akan menelponnya” ucap GD pada Top
sembari menunjukkan ponselnya
@restaurant
Drttt....drttt....drtttt....
Mina menatap layar ponselnya yang tertera nama
‘yoebo’ kemudian mengangkat panggilan tersebut
“yoeboseyo” ucap Mina sembari menatap seorang
yoeja yang duduk dihadapannya
“imja, kau dimana?” ucap GD diseberang telepon
“aku ada janji makan malam dengan temanku,
sepertinya aku tidak bisa datang, mianhae”
Yoeja dihadapan Mina terus menatap dan
mendengar percakapan Mina dan GD
“teman? Namja atau yoeja?” ucap GD
“yoeja”
“baiklah, kalau begitu nanti kita bertemu dirumahku saja”
“ne”
“sampai nanti”
“ne” ucap Mina yang langsung menutup sambungan
teleponnya
“apa itu Ji Young?” ucap seorang yoeja dalam
bahasa Jepang kepada Mina
“...” Mina menganggukkan kepalanya
@ruang tunggu Big Bang
“jadi Mina tidak datang kesini?” ucap Top
“ne, geundae aku merasa ada yang aneh dengan
suara Mina” ucap GD
“aneh? Wae?” ucap Seungri
“entahlah, aku hanya merasa Mina tidak seperti
biasanya” ucap GD menatap ponselnya
@restaurant
(percakapan berikut ceritanya diucapkan dalam bahasa Jepang)
“kenapa Kiko-san tiba-tiba meminta bertemu?”
ucap Mina menatap yoeja dihadapannya yang ternyata adalah Kiko Mitzuhara mantan
kekasih GD
“bukankah seharusnya Mina-san yang terlebih
dahulu menghubungiku dan memberitahukan semuanya” ucap Kiko menatap datar pada
Mina
“memberitahukan bahwa sekarang aku dan Ji
Young berkencan?”
“ya”
“Kiko-san marah?” ucap Mina
“aku tidak marah hanya merasa heran saja”
“heran?”
“aku heran kenapa Ji Young bisa berkencan
denganmu, yang kutahu Mina-san bukanlah style Ji Young”
“kenapa seperti itu?”
Kiko menghela nafasnya, “Mina-san__sudah
berapa kali kau tidur dengannya?”
“apa maksud Kiko-san?” Mina menatap terkejut
atas pertanyaan Kiko
Kiko tersenyum tipis namun lebih terlihat
sebagai senyuman mengejek
“Mina-san sudah lama mengenal Ji Young, tidak
mungkin Mina-san tidak tahu bagaimana kebiasaan Ji Young dalam berhubungan
dengan yoeja, jadi apa Mina-san bisa memuaskan hasratnya melebihiku?”
Mina menatap terkejut sekaligus menahan
amarahnya pada Kiko
“kenapa Kiko-san bicara sefulgar itu, Ji Young
yang kutahu tidak seburuk itu”
“jadi maksud Mina-san kalian belum pernah
melakukannya? Bukankah kalian sudah beberapa kali menginap bersama? Tidak
mungkin jika kalian hanya mengobrol semalaman kan?”
“jika memang kami hanya mengobrol apa itu
aneh?”
“tentu saja itu aneh, kalian adalah dua orang
dewasa, jadi jika tidak terjadi apa-apa itu terasa aneh”
“sebenarnya apa maksud Kiko-san bertemu denganku,
apa Kiko-san ingin memintaku putus dari Ji Young?”
“aku tidak perlu meminta hal seperti itu,
cepat atau lambat kalian pasti putus dan Ji Young akan kembali padaku, Mina-san
pasti tahu berapa lama kami berkencan dan bagaimana kami berkencan selama ini,
kami sudah beberapa kali putus tapi akhirnya kami akan kembali lagi, bukankah
Mina-san juga melihat apa yang kami lakukan diclub waktu itu saat Mina-san
tiba-tiba datang dan membuat Ji Young pergi begitu saja meninggalkanku untuk
mengejarmu, andai waktu itu Mina-san tidak datang mungkin saat ini kami sudah
kembali berkencan”
Mina menghela nafasnya sejenak, “terserah apa
yang Kiko-san pikirkan tentangku dan Ji Young, geundae aku tidak akan
melepasnya kecuali dia yang lebih dulu melepasku” ucap Mina
“apa Mina-san pikir Ji Young benar-benar mencintaimu
dan sudah melupakanku?” ucap Kiko “aku percaya pada Ji Young, jika tidak ada lagi
yang ingin Kiko-san bicarakan, aku permisi dulu”
“okay, see you nekt time Mina-san” ucap Kiko
menatap Mina
Mina langsung beranjak dari tempat duduknya
kemudian pergi meninggalkan Kiko
Jam 01.30 KST
GD sampai dirumahnya, namun dia tidak melihat
ada sepatu maupun tanda-tanda keberadaan Mina dirumahnya.
GD menuju kamarnya, namun Mina juga tidak ada
disana.
GD merasa ada yang tidak beres kemudian dia
menelepon Mina
Drrtt...drrttt...drrtt...
“yoeboseyo” ucap Mina mengangkat telepon dari GD
“imja, kau dimana?” ucap GD
“aku dirumah”
“apa tadi kau terlalu lama menungguku dan
akhirnya pulang?”
“anio, aku tidak kerumahmu”
“wae?”
“aku hanya merasa lelah, jadi setelah dari restaurant aku langsung pulang
ke appartementku”
“kau sakit?” ucap GD khawatir
“anio, gwenchana aku hanya butuh istirahat”
“kau benar-benar tidak apa-apa kan? Tidak
terjadi sesuatu padamu kan?” ucap GD curiga
“ne, tidak usah khawatir yeobo” ucap Mina berusaha menenagkan GD
“baiklah, tidurlah, aku akan meneleponmu lagi
besok” ucap GD merasa sedikit tenang
“kau juga istirahatlah”
“ne, goodnight imja”
“goodnight yeobo”
GD menutup sambungan teleponnya kemudian
merebahkan dirinya ketempat tidur, namun dirinya masih merasa ada sesuatu yang
terjadi pada Mina.
GD menatap layar ponselnya yang terpampang
foto Mina, beberapa detik kemudian GD mencari sebuah kontak telepon dan
menghubunginya.
Drrtt...drrtt...drrt...
“yoeboseyo” ucap seorang namja diseberang telepon dengan suara serak
seperti baru saja terbangun dari tidur lelapanya
“yoeboseyo, Onew-ah ini aku Ji Young” ucap GD
Mendengar nama ‘Ji Young’, namja diseberang
telepon yang tak lain adalah Onew langsung terbangun dan menatap layar
ponselnya terkejut kemudian kembali menempelkan ke telinganya
“ne sunbae, ada apa?”
“maaf membangunkanmu, aku ingin menanyakan
tentang Mina”
“Mina noona?”
“ne, em tadi siapa yang terahir bersama Mina?”
ucap GD
“tadi sore Mina noona bersama kami berlima, kami latihan dance di SM,
setelah itu aku meminta Mina noona menemaniku membeli baju ke Mall, apa terjadi
sesuatu dengan Mina noona?” ucap Onew
“anio, apa setelah belanja kau dan Mina
langsung pulang?”
“setelah selesai belanja kami berniat langsung pulang ke dorm untuk
menonton Gaon Chart bersama, geundae dia tiba-tiba menerima telepon, Mina noona
bilang dia harus bertemu seseorang jadi dia pergi lebih dulu dan akhirnya aku
pulang sendiri”
“bertemu seseorang? Apa kau tahu dia yoeja
atau namja?”
“Mina noona bilang dia seorang yoeja, geundae aku merasa Mina noona seperti
terkejut saat menerima telepon dari orang itu, raut muka Mina noona yang
tadinya ceria tiba-tiba terlihat seperti gelisah, aku tidak sempat menanyakan
lebih karena Mina noona langsung pergi”
“begitu, baiklah Onew-ah terima kasih, maaf
sudah mengganggu tidurmu”
“gwenchana sunbae, tidak usah sungkan padaku”
“baiklah, selamat malam”
“selamat malam sunbae”
GD kemudian menutup sambungan teleponnya dan
kembali merasa khawatir terhadap Mina.
---------------------------------
18 Februari 2016
13.30 KST @cafe
“maaf mengganggu jadwalmu Yongbae-shi” ucap
Mina setelah meneguk jus jeruk pesanannya
“gwenchana noona, hari ini jadwalku tidak
terlalu padat, geundae kenapa kau ingin bertemu berdua denganku?” ucap Yongbae
alias Taeyang
“aku ingin membicarakan sesuatu tentang Ji
Young, tadinya aku berniat menghubungi Seung Hyun geundae aku takut Ji Young
akan cemburu jika kami bertemu hanya berdua, dan setelah kupikir lebih baik aku
menemuimu”
“apa noona dan Ji Young sedang bertengkar?”
ucap Taeyang dengan wajah penasaran
“anio, geundae kemarin aku bertemu seseorang
dan membuatku merasa tidak tenang”
“seseorang, nugu?”
“Kiko” ucap Mina menatap Taeyang
Taeyang membulatkan kedua matanya mendengar nama
‘Kiko’ dari mulut Mina
“Kiko mantan kekasih Ji Young?” ucap Taeyang
memastikan
“....” Mina menganggukkan kepalanya sebagai
jawaban pertanyaan Taeyang
Taeyang menghela nafasnya dan menatap khawatir
pada Mina
“apa dia mengatakan sesuatu yang membuat Mina
noona tersinggung?”
“ne, setelah pertemuanku kemarin dengannya
perasaanku menjadi tidak tenang, aku jadi bertanya-tanya sejauh apa hubungan
mereka dahulu, seberapa sering mereka pergi berkencan, seberapa sering Kiko
menginap dirumah Ji Young, seberapa dekat Kiko dengan keluarga Ji Young,
seberapa dekat Ji Young dengan keluarga Kiko, pertanyaan-pertanyaan seperti itu
muncul begitu saja dikepalaku”
“apa noona jadi meragukan perasaan Ji Young
padamu?” tanya Taeyang hati-hati
“menurutmu apa Ji Young benar-benar
menyukaiku? Apa aku benar-benar bukan sekedar pelarian Ji Young?”
“noona, sebenarnya saat tahu kalian berkencan
aku juga merasa ragu dengan perasaan Ji Young, aku takut Mina noona terluka,
aku juga takut Ji Young terluka, geundae setelah kejadian penculikan noona, aku
jadi yakin bahwa Ji Young benar-benar menyukai noona” ucap Taeyang terus terang
“begitu, lalu apa kau tahu seperti apa
hubungan Ji Young dan Kiko dulu?”
Taeyang diam sejenak memikirkan jawaban apa
yang harus dia ungkapkan pada yoeja dihadapannya
“jika yang noona maksud adalah tentang
sentuhan fisik, sebagai orang yang sudah dewasa pasti noona bisa tahu sudah
sejauh apa hubungan mereka”
“....” Mina terdiam mendengar ucapan Taeyang
“geundae jika noona ingin tahu seserius apa
hubungan mereka___” Taeyang menggantungkan ucapannya
“apa Ji Young berniat menikahi Kiko?”
“yang kutahu Ji Young memang pernah memikirkan
soal pernikahan, geundae sepertinya Kiko belum siap dengan pernikahan, makanya
hubungan mereka begitu-begitu saja, mereka juga sudah beberapa kali putus lalu
kembali lagi hingga akhirnya Ji Young memutuskan untuk benar-benar putus dan
tidak berkencan lagi dengan Kiko”
“apa Ji Young sudah benar-benar melupakan
Kiko?”
“mengenai itu aku tidak tahu noona, kau bisa
menanyakannya pada Ji Young”
“aku tidak tahu bagaimana caranya bertanya
padanya, aku takut dia akan salah paham lagi”
“noona, percayalah bahwa Ji Young benar-benar
menyukaimu, dia ingin membuka lembaran baru kehidupannya dengan Mina noona, jangan
biarkan masa lalu kalian menjadi halangan, aku sangat bersyukur karena Ji Young
sekarang memiliki yoeja seperti Mina noona, aku bahkan berharap kalian bisa
bersama hingga ke jenjang pernikahan” ucap Taeyang diakhiri sebuah senyuman
tulus darinya
Mendengar ucapan Taeyang, Minapun ikut
tersenyum
“gomawo Yongbae-shi, sekarang aku menjadi
lebih tenang, kau benar tidak seharusnya aku meragukan Ji Young hanya karena
masa lalunya”
“jalani saja hubungan kalian seperti air yang
mengalir, yang harus kalian jalani adalah masa sekarang dan masa yang akan
datang, jangan terus melihat kebelakang, aku selalu mendoakan kebahagiaan
kalian”
“jongmal gomawo Yongbae-shi, aku rasa
menemuimu adalah ide terbaikku” ucap Mina dengan tawa riangnya
“tidak usah sungkan noona, kapanpun kau ingin
bertukar pikiran kau bisa menghubungiku”
“ne, aku pasti akan sering menghubungimu,
kuharap Hyorin unnie tidak akan cemburu he he he”
“dia bukan tipe pencemburu, noona tenang saja”
“kalian adalah pasangan serasi” ucap Mina
dengan mengacungkan kedua jempol tangannya
“gomawo” ucap Taeyang tersenyum pada Mina
--------------------------------
19 Februari 2016
@GD’s house
“jadi apa alasanmu tidak menghubungiku selama
2 hari?” ucap GD sembari memangku dagunya dengan tangan kanannya dan memandangi
Mina yang sedang sibuk memasak
“tentu saja karena aku sibuk” ucap Mina
“kau sibuk tapi masih bisa makan malam dengan
orang lain, bahkan tidak datang memberiku selamat” GD mengerucutkan bibirnya
membuat Mina tersenyum geli
“aigoooo yeobo-ku cemburu? Sudah kubilang
kalau teman yang makan malam bersamaku adalah yoeja, dan aku juga sudah bilang
padamu kalau aku merasa lelah jadi tidak datang menemuimu, mianhae yeobo” ucap
Mina menatap GD penuh aegyo
GD langsung beranjak dari duduknya dan
berjalan mendekati Mina,
“temanmu itu nuguya? Boleh kutahu namanya?”
ucap GD yang langsung membuat Mina menelan ludahnya
“em aku selesaikan dulu masakannya, setelah
makan malam kita bicarakan lagi oke” ucap Mina akhirnya
“baiklah” ucap GD menganggukkan kepalanya
.
.
.
.
.
“jadi, siapa temanmu itu?” ucap GD setelah
menyelesaikan makan malamnya
Mina terdiam sejenak menatap GD, “em aku akan
membereskan ini dulu”
Mina beranjak dari duduknya kemudian
membereskan piring, mangkok dan peralatan makan untuk dicuci.
GD menatap penuh curiga pada kekasihnya
tersebut, namun dia menahan diri untuk menegur Mina dan kemudian membantu Mina
untuk mencuci peralatan makan.
“biar aku saja yang mencucinya, kau menonton
tv saja” ucap Mina
“kau sudah repot-repot memasak, jadi biarkan
aku yang mencucinya” ucap GD sembari mulai mencuci piring
“aku tidak repot, itu hanya masakan seadanya,
aku tidak pandai memasak jadi aku cuma bisa memberimu makanan seperti tadi”
“masakanmu tadi enak, apa kau pernah berpikir
untuk les memasak?”
“tentu, hanya saja aku belum punya waktu”
“kalau begitu setelah menikah luangkan waktumu
untuk les memasak”
Mina langsung terkejut mendengar ucapan GD
tentang ‘menikah’
“me__nikah?” ucap Mina menatap GD
“ne, apa kau tidak mau menikah? Apa kau ingin
kita hanya berkencan seperti ini selamanya?” ucap GD membalas tatapan Mina
“geundae kita baru saja berkencan, aku
terkejut karena kau tiba-tiba bicara tentang pernikahan”
“bukankah setiap pasangan kekasih pasti ingin
menuju ke pernikahan, bagiku itu sesuatu yang wajar dibahas oleh pasangan
kekasih, apa kau tidak mau menikah?”
“aku tentu saja ingin menikah, geundae___”
“geundae wae?” GD menatap intens pada Mina
“apa kau juga sering membicarakan tentang
pernikahan dengan mantan kekasihmu?”
“kenapa kau jadi mengungkit tentang mantan
kekasih? Ucapanku tadi hanya ucapan biasa, kenapa kau jadi seserius ini”
“ucapan biasa? Jadi benar jika kau juga sering
bicara tentang menikah dengan mantan-mantan kekasihmu?”
“ya Kim Mina! Sebenarnya apa yang sedang
mengganggu pikiranmu, kenapa kau mengaitkan ucapanku dengan masa laluku?” ucap
GD mulai terbawa emosi
Mina juga menatap GD kesal, “aku tidak
bermaksud mengungkit tentang masa lalumu, geundae tadi kau tiba-tiba berucap
tentang ‘menikah’ dan kau bilang itu hanya ucapan biasa, bagiku itu bukan
sekedar ucapan biasa, bagiku itu adalah sebuah kata yang sakral, kau bisa
mengucapkan itu secara biasa jika kita adalah pasangan yang memang akan segera
menikah”
“maksudmu kau ingin aku melamarmu lebih dulu
baru aku bisa mengatakan tentang ‘menikah’?”
Mina diam sejenak memikirkan jawaban yang akan
dia ucapkan, “aku tidak ingin bertengkar, lebih baik aku pulang sekarang”
Mina berbegas mengambil tas dan coat-nya yang
tergeletak disofa ruang tengah.
“kau menghindari pertanyaanku tadi?” ucap GD
mengikuti langkah Mina ke ruang tengah
“kita bicarakan ini lain waktu, aku tidak mau
kita bertengkar”
“aku juga tidak mau bertengkar, aku hanya
mengucapkan kata-kata biasa tapi kau tiba-tiba seperti ini, aku tidak mengerti
jalan pikiranmu”
“kita baru berkencan, tentu kau belum mengerti
jalan pikiranku, aku juga belum mengerti jalan pikiranmu, mianhae aku mungkin
terlalu sentimental, istirahatlah, aku akan pulang” Mina melangkah menuju pintu
depan, namun GD langsung menahan lengan Mina
“kau belum mengatakan tentang teman yang makan
malam denganmu, kau juga tidak menjawab pertanyaanku tadi tentang lamaran”
“Ji Young-shi__” ucap Mina lemah “jebal
biarkan aku pulang dan menenangkan pikiranku, kita bicarakan lagi besok jika
aku sudah menjernihkan pikiranku” lanjut Mina
“aku ingin menyelesaikan ini sekarang agar aku
bisa tidur dengan tenang, sekarang kau tinggal jawab pertanyaanku, pertama
siapa teman yang makan malam denganmu tempo hari?”
Melihat tatapan serius dari GD membuat Mina
hanya bisa menghela nafasnya, “baik, akan aku jawab, yang makan malam denganku
tempo hari adalah Kiko” Mina menatap lekat GD untuk memastikan bagaimana reaksi
kekasihnya tersebut
“Ki__ko?” GD menatap Mina terkejut
“ne, Kiko mantan kekasihmu, aku sudah menjawab
pertanyaanmu, apa aku bisa pergi sekarang?”
GD masih terus menatap Mina, “anio, masih ada
pertanyaanku yang tadi belum kau jawab”
“mengenai lamaran?” ucap Mina
“ne”
“jawabanku adalah iya, kau harus melamarku
lebih dulu, baru setelah itu kau bisa bicara tentang ‘menikah’ sesuka hatimu,
kau sudah puas dengan jawabanku?”
GD kembali menatap terkejut atas jawaban Mina
Mina menatap GD dengan frustasi, yoeja
tersebut hanya bisa menghela nafasnya
“em Ji Young-shi aku tidak bermaksud memintamu
melamarku, kita baru berkencan jadi masih butuh waktu bagi kita untuk saling
memahami satu sama lain, aku belum pernah berkencan sebelumnya jadi aku tidak
berpengalaman tentang apa saja yang wajar dibicarakan oleh pasangan kekasih,
tadi saat kau mengucapkan kata ‘menikah’ dengan entengnya, aku merasa
benar-benar terkejut, aku harap kau bisa memahami pikiranku ini, dan tentang
Kiko, kita tidak perlu membahasnya karena aku sudah menganggap dia adalah
bagian masa lalumu yang tidak penting untuk kita bahas, sekarang biarkan aku
pulang”
“.....” GD diam menatap Mina
“mianhae, kau pasti kecewa dengan pikiran
kolotku ini, istirahatlah kita bertemu lagi besok”
Mina melepas tangan GD dari lengannya secara
halus, kemudian beranjak pergi meninggalkan kekasihnya tersebut.
.
.
.
.
.
Sesampainya Mina di appartementnya, yoeja
tersebut langsung masuk kedalam kamarnya dan mendudukan dirinya disamping
ranjang. Air matanya sudah mengalir sedari tadi, bahkan saat baru masuk kedalam
taksi untuk pulang dirinya sudah menangis.
Mina tiba-tiba teringat salah satu perkataan
Kiko tempo hari : “cepat atau lambat
kalian pasti putus dan Ji Young akan kembali padaku”
“apa aku memang tidak pantas untuk bersama Ji
Young?” ucapnya lirih menahan persaaan terluka dalam hatinya.
.
.
GD di dalam rumahnya juga hanya terdiam,
merenungi semua perkataan Mina.
-------------------------------------------
20 Februari 2016
“jadi benar Kiko menemui Mina?” ucap GD pada
namja dihadapannya
“ne, Mina meminta bertemu denganku sehari
setelah pertemuannya dengan Kiko” ucap seorang namja yang tak lain adalah
Taeyang
“apa yang Mina katakan padamu?” ucap GD dengan
wajah penasaran
“Mina tidak mengatakan apa saja yang telah dia
bicarakan dengan Kiko, yang kutahu bahwa Kiko sepertinya membicarakan sesuatu
yang menyinggung hati Mina sehingga waktu itu dia tidak jadi datang untuk
menemuimu, dan juga...” Taeyang menggantungkan kata-katanya
“juga apa?”
“waktu itu Mina menanyakan padaku tentang
hubunganmu dengan Kiko, sepertinya dia sempat ragu dengan keseriusanmu pada
Mina, aku mengatakan padanya kalo Kiko sudah menjadi masa lalu bagimu dan
menyarankan Mina untuk menjalani hubungan kalian apa adanya”
“aku mengerti sekarang, gomawo Yongbae” ucap
GD
“ne”
------------------------------------
25 Februari 2016
“noona belum menghubungi GD sunbae?” ucap Key
pada Mina yang duduk dihadapannya
Minho, Onew, Taemin dan Jonghyun juga langsung
menatap Mina untuk mengetahui jawaban noona mereka
“belum, aku tidak berani menghubunginya lebih
dulu” ucap Mina lemah
“apa GD sunbae tidak menghubungi noona?” ucap
Minho
“anio, mungkin dia sibuk, mungkin juga dia
marah padaku, ahhhh aku sungguh bodoh, aku menyesal bersikap seperti waktu itu,
aku rasa kami akan segera berakhir” Mina menutupi wajahnya dengan kedua telapak
tangannya
“anio noona, GD sunbae sepertinya serius
padamu, tidak mungkin dia akan mengakhiri hubungan kalian semudah itu” ucap
Onew menenangkan noona-nya
“GD sunbae pasti juga butuh waktu untuk
menenangkan diri” ucap Jonghyun menyambung ucapan Onew
“noona, tidak ada salahnya jika kau yang
menghubungi lebih dulu, kirimkan saja pesan padanya bertanya apa dia sudah
makan, dia sedang dimana, cobalah pertanyaan sederhana saja” ucap Key
memberikan saran
“menatap nomornya diponselku saja aku sudah
gugup, aku tidak bisa melakukannya” Mina menggeleng-gelengkan kepalanya
“aish jika noona tidak bisa maka biar aku
saja” ucap Minho sembari mengambil ponsel Mina yang tergeletak dimeja
“yah Minho-ah apa yang kau lakukan?” Mina
terkejut dan berusaha meraih ponselnya namun kedua tangannya ditahan oleh Key
dan Jonghyun
“aku harus mengetik apa ya?” ucap Minho
bersiap mengirim pesan pada nomor GD
“kau dimana” ucap Onew
“oke, noe odiga? Send... oke sudah kukirim”
ucap Minho meletakkan kembali ponsel Mina setelah mengirim pesan tersebut
Mina membulatkan kedua matanya, “kau
benar-benar mengirimnya!” ucapnya mengecek ponselnya
“tentu saja, noona pikir aku pura-pura” ucap
Minho
“yah kalian ini___”
Drrt .... drrt .... drrt .... tiba-tiba ponsel
Mina bergetar dan tertera nama GD yang meneleponnya
Mina dan kelima member Shine serempak saling
memandang satu sama lain
“noona jawablah teleponnya” ucap Jonghyun
menunjuk ponsel Mina
Mina menatap ponselnya sejenak kemudian
perlahan jarinya menekan tombol ‘jawab’
“yoboseyo” ucap Mina
“aku didepan gedung SM, keluarlah” ucap GD
“ne?” Mina sangat terkejut dengan ucapan GD
“cepatlah, sebelum fans diluar melihat
mobilku” GD kemudian menutup sambungan teleponnya
“yah Ji Young-shi....” ucap Mina menatap
panggilan teleponnya telah terhenti
“noona wae?”ucap Taemin
“Ji Young ada depan gedung SM, aku kesana
dulu” ucap Mina yang langsung melesat meninggalkan kelima member Shinee
“benarkah GD sunbae datang ke SM?” ucap Minho
menatap member lain yang juga merasa tidak percaya jika GD benar-benar datang
.
.
.
.
.
Mina berjalan keluar gedung SM dan melihat
sebuah mobil sedan hitam milik GD berhenti di pinggir jalan depan gedung SM.
Mina perlahan mendekati mobil tersebut
kemudian mengetuk kaca pintu mobil tersebut.
GD yang berada dalam mobil langsung menurunkan
kaca mobilnya dan menatap Mina.
“Ji Young-shi” ucap Mina pelan
GD mengambil sebuah amplop coklat di kursi
sebelah kemudinya, “ini, datanglah bersama member Shinee” ucap GD memberikan
amplop tersebut pada Mina
“igeo mwoya?” Mina membuka dan mengintip isi
amplop tersebut yang ternyata adalah tiket konser Big Bang Made Tour Final in
Seoul, melihat tiket tersebut Mina menatap GD tanpa kata-kata
“aku akan menunggumu, jadi datanglah”
“....” Mina hanya menganggukkan kepalanya
sebagai jawaban
Melihat anggukan Mina maka GD pun langsung
menaikkan kembali kaca mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya perlahan
meninggalkan Mina yang masih terdiam.
.
.
.
.
“noona harus datang, kami juga akan datang”
ucap Jonghyun
“ini suatu kehormatan bisa diundang ke konser
Big Bang” ucap Taemin
“noona akan datang kan?” ucap Onew menyentuh
pelan bahu Mina
“kenapa dia memberikan tiket ini, apa yang
akan dia katakan? Apa dia akan memutuskanku?” ucap Mina menatap tiket
ditangannya
Kelima member Shinee serempak menghela nafas
mereka melihat Mina yang mulai melantur.
“noona! Jangan seperti ini, bersikaplah
optimis!” ucap Key
“noona, GD sunbae memberikan ini pasti karena
dia ingin kau datang memberinya dukungan, bukan untuk mengakhiri hubungan
kalian, yakinlah” ucap Jonghyun
“kalian berpikir seperti itu?” ucap Mina
menatap member Shinee yang sudah seperti adiknya sendiri
“NE!!” ucap kelima member Shinee bersamaan
“gomawo, baiklah aku akan datang bersama
kalian” ucap Mina dengan senyum dibibirnya
“OK!!” ucap kelima member Shinee yang langsung
saling ber-high five.
----------------------------------------
Minggu, 6 Maret 2016 >>> Big Bang
Made Tour Final in Seoul Day – 3
@Olympic Gymnastics Arena Seoul
“GD hyung!! Mina noona sudah datang” ucap
Daesung dengan semangat
“benarkah?” ucap GD
“ne, Jinki baru mengirimiku pesan kalau mereka
sudah ada di bagian kursi VIP”
“baguslah” GD tersenyum senang mendengar
ucapan Daesung, begitu juga Top dan member lain yang ikut senang atas
kedatangan Mina.
.
.
.
Konser Big Bang berlangsung dengan semarak dan
sukses.
Setelah memberikan salam perpisahan, kelima
member Big Bang langsung menuju ruang ganti.
Begitu juga dengan Mina dan kelima adiknya
(Shinee) berjalan menuju ruang ganti Big Bang.
.
.
.
“annyeong!!” ucap Mina saat memasuki ruang
ganti Big Bang diikuti kelima member Shinee dibelakangnya
“woah noona annyeong!!” ucap Seungri girang
dan langsung mendekati Mina
“Mina noona! Silahkan!” ucap Daesung yang
memberikan jalan untuk Mina menuju tempat duduk GD. Semua orang diruang tunggu
tersebut memusatkan perhatian mereka pada pasangan tersebut.
“chukae” ucap Mina memberikan sebuket bunga
pada GD yang telah berdiri menantinya
“ne gomawo” GD menerima buket buka tersebut
Chupp.... Mina tiba-tiba mengecup bibir GD
sekilas yang langsung membuat GD terkejut, begitu juga dengan semua orang yang
melihat kearah mereka.
“bogoshipo” ucap Mina
GD langsung tertawa kecil menanggapi ucapan
manis dari Mina.
“Kim manager, bolehkah aku membawa Ji Young
pulang lebih dulu?” ucap Mina pada Kim Boram (manager Big Bang)
“tentu saja, kalian boleh pergi” ucap manajer
Kim tanpa ragu
.
.
.
.
“sudah larut malam seperti ini kau mau
membawaku kemana?” ucap GD setelah masuk kedalam mobil yang dibawa Mina
“kesuatu tempat dimana kita bisa bicara dengan
tenang” ucap Mina sambil melajukan mobilnya
“kau meminjam mobil Siwon hyung?” ucap GD
“anio, ini mobilku” ucap Mina dengan
senyumannya, sedang GD terkejut dengan pengakuan Mina
“jinjja, kau tidak pernah bilang kau membeli
mobil” ucap GD
“aku tidak bilang aku membelinya”
“maksudmu?” GD menatap heran pada Mina
“sebenarnya tahun lalu sebelum Siwon oppa
wamil dia membelikanku mobil ini, geundae aku merasa ini terlalu berlebihan
jadi aku biarkan mobil ini disimpan dirumah orang tua Siwon oppa, aku
menggunakannya jika keadaan penting saja”
“jika aku yang membelikannya apa kau juga akan
menolaknya?” ucap GD
“aish kau mau membelikanku mobil? Tidak usah,
gunakan saja uangmu untuk hal yang lebih berguna” ucap Mina
“hemm sudah kuduga, geundae kau bilang akan
ketempat yang tenang untuk bicara berdua, apa kau akan membawaku ke hotel?”
ucap GD menggoda yoeja disebelahnya
“pikiranmu pendek sekali, bukan hotel yang
kutuju tapi suatu tempat yang sudah kupesan”
“baiklah kita lihat seperti apa tempat itu”
.
.
.
Tak berselang lama mobil yang dikendarai Mina
berhenti diparkiran gedung ‘Daehan Cinema’
GD menatap gedung dihadapannya dengan tatapan
heran
“kau mau mengajakku menonton?” ucap GD sembari
melepas sabuk pengamannya
“anio, aku akan mengajakmu ke atap gedung ini,
ada sebuah restaurant disana, kajja” ucap Mina yang langsung membuka pintu
mobilnya
Dengan patuh GD pun mengikuti arah kepergian
Mina.
Tak berselang lama mereka sudah berada
dilantai 8 dan dihadapkan dengan indahnya ‘Sky Rose Garden’
“woah sepertinya aku pernah mendengar tentang
restaurant ini tapi belum kesini langsung, kau menyewa tempat ini?” ucap GD
“ne, Siwon oppa merekomendasikan tempat ini”
ucap Mina yang langsung menggandeng lengan GD dan berjalan menuju sebuah tempat
yang sudah disiapkan ditengah-tengah restaurant.
“Siwon hyung lagi...jangan-jangan sebenarnya
yang menyewa tempat ini juga Siwon hyung” ucap GD
“begitulah he he he...” Mina tertawa kecil
yang langsung membuat GD ikut tertawa
“sudah kuduga kau tidak mungkin melakukan hal
seperti ini sendirian” cibir GD
“tapi tempat ini romantis kan?” ucap Mina
“ne”
Obrolan mereka terhenti saat dua orang
waitress mengantarkan makanan dan minuman kemeja mereka.
“nikmatilah makanannya, kuharap ini sesuai
seleramu” ucap Mina mempersilahkan GD makan
“gomawo ... imja...” ucap GD dengan senyuman
manisnya
Mina pun langsung tersenyum karena mendengar
sebutan ‘imja’ kembali dari GD.
.
.
.
“Ji Young-shi ada yang ingin aku katakan
padamu” ucap Mina setelah mereka menyelesaikan santapan makan malam mereka
“aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu”
ucap GD menatap lekat yoeja dihadapannya
“aku minta maaf atas sikapmu sewaktu dirumahmu
waktu itu, tidak seharusnya aku berpikir sekolot itu, jongmal mianhae” ucap Mina
menyentuh telapak tangan GD
GD pun langsung menggenggam uluran tangan Mina
tersebut
“gwenchana, setelah kepergianmu aku
merenunginya dan aku bisa memahami jalan pikiranmu” ucap GD menenangkan Mina
“aku sempat berpikir bahwa mungkin kau akan
segera memutuskan hubungan kita, geundae sekarang aku sudah mengambil
keputusan, aku tidak ingin putus darimu, aku tidak ingin kau pergi dariku” Mina
menatap namja dihadapannya dengan tatapan serius
“Mina-ah__”
“menikahlah denganku Kwon Ji Young-shi” ucap
Mina memotong ucapan GD
“Mina-ah kau___” ucap GD menggantung karena
terkejut dengan pernyataan Mina
“aku Kim Mina umur 29 tahun, pekerjaanku
sebagai manajer group Shinee, aku tinggal diappartement milik sepupuku, orang
tua yang merawatku telah meninggal dan orang tua kandungku entah siapa, kau
Kwon Ji Young apakah mau menerimaku menjadi istrimu?” ucap Mina menatap GD
penuh keseriusan
GD terdiam sejenak menatap kedua mata Mina
“Mina__Kim Mina__aku menolaknya” ucap GD
Mina terkejut sekaligus terluka atas ucapan GD
“araso___” ucap Mina menundukkan kepalanya
Mina menarik tautan tangannya dengan tangan
GD, namun namja tersebut menarik kembali kedua tangan Mina
“aku belum selesai bicara” ucap GD
Mina menegakkan kepalanya kembali menatap GD
“kau__tidak seharusnya menyatakannya lebih
dulu, aku yang seharusnya menyatakannya karena aku adalah namja, Kim Mina aku
menolak pernyataanmu tadi, dan sekarang aku yang akan melakukannya” GD melepas
tautan tangannya dengan Mina dan mengambil sebuah kotak kecil disaku jaketnya
GD membuka kotak berarna merah marun tersebut
dan ternyata berisi sepasang cincin.
“Kim Mina jadilah istriku dan ibu dari
anak-anakku kelak, kau harus bersamaku hingga maut menjemput, kau bersedia?”
ucap GD
“ne, Ji Young-shi” ucap Mina yang langsung
meneteskan air mata harunya
GD tersenyum bahagia dan langsung memasangkan
cincin ke jari manis Mina, kemudian Mina juga memasangkan cincin ke jari manis
GD.
“gomawo Kim Mina-shi” ucap GD yang langsung
berdiri kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Mina dan mencium dahi yoeja
tersebut
“saranghae Kim Mina” ucap GD
“nado saranghae Kwon Ji Young” ucap Mina
tersenyum bahagia
GD kemudian berpindah berdiri disamping Mina
kemudian mencium bibir Mina dengan lembut.
*** The End ***
*) ‘Imja’
adalah panggilan dari seorang pria pada wanita yang dicintainya dimasa joseon,
mungkin cingudeul pernah dengar kata panggilan tersebut di drama-drama jenis
Saeguk / Sejarah Korea, contohnya di drama “Faith” (di episode-episode akhir
Choi Young memanggil Eun Soo dengan sebualan ‘Imja’) dan drama “Jackpot /
Daebak” (tokoh Baek Man Geum memanggil istrinya dengan sebutan ‘Imja’)
Epilogue :
“hey apa kalian harus menikah disaat aku
pergi” ucap seorang namja dengan suara lantang
“salah sendiri hyung mau pergi ke Jerman” ucap
namja dihadapannya dengan tawa mengejek
“aish kau ini, aku ke Jerman untuk syuting
film, aku bekerja Ji Young-ah!” ucap namja yang tak lain dan tak bukan adalah
Top
Ketiga member Big Bang yang lain hanya tertawa
kecil mendengar pernyataan Top.
“kalau begitu Top hyung ambil ijin dihari
pernikahan GD hyung dan Mina noona” ucap Taeyang menengahi
“ahhh aku tidak bisa, jadwal syuting disana
sangat padat, apa kau tidak bisa menundanya, hanya 2 bulan Ji Young-ah” ucap Top
dengan wajah frustasinya
“emmm bagaimana ya.... sebenarnya aku ingin
segera menikahi Mina dan memiliki anak yang lucu darinya” ucap Ji Young dengan
menopang tangan kedagunya
“kalau begitu suruh Mina pindah kerumahmu
lebih dulu, lakukan pesta pernikahan setelah aku pulang dari Jerman” ucap Top
dengan nada serius
“memangnya jika GD hyung bersedia menundanya
Top hyung akan memberi hadiah apa?” ucap Seungri
“Seungri benar, hyung akan memberi hadiah apa
hingga aku dan Mina harus menunda pernikahan kami?” ucap GD menatap Top
“aish kalian ini jinjja, baiklah kau ingin apa
dariku? Katakan” ucap Top mengalah
“emmm apa ya? Rumah, mobil, aku sudah punya,
emmm bagaimana jika hyung memberi kami paket bulan madu?” ucap GD
“kemana?”
“Yunani, aku ingin ke pantai Navagio di Zakynthos, lalu ke Lemnos dan tempat yang digunakan syuting Descendant of The Sun”
ucap GD enteng
“woah apa kau menjadi fans fanatik drama itu? Sekalian
saja kau minta berlibur bersama Song Joong Ki dan Song Hye Gyo noona” cibir Top
“apa kau bisa melakukannya?” ucap GD
“apa? Memberimu paket liburan ke Yunani?”
“iya itu dan juga perjalanan bersama Song Song couple?”
ucap GD yang membuat Top ternganga, sedang member lain hanya bisa menahan tawa
“aku hanya akan memberimu dan Mina paket liburan ke
Yunani, cukup itu” ucap Top tegas
“sudah terima saja hyung” ucap Daesung pada GD
“baiklah demi persaudaraan kita aku akan menunda pernikahanku
dengan Mina hingga Top hyung kembali, siapkan saja hadiahmu itu hyung” ucap GD
sembali menepuk pelan bahu Top
“noe jinjja, kau tenang saja aku akan segera kembali dan
membawa hadiahnya untukmu dan Mina” ucap Top dengan senyum manisnya
Dan kelima member Big Bang pun saling tertawa bahagia.
*****
Terima kasih untuk semua readers yang bersedia mampir
membaca FF ini, ditunggu RCL-nya untuk
support author bikin FF selanjutnya.
Catatan : sebenarnya aku gak tahu abang
GD suka sama DOTS apa enggak, dialog tersebut cuma sebagai pemanis epilogue aja
jadi jangan dianggap serius ya cingudeul :D
No comments:
Post a Comment