Wednesday, February 18, 2015

FF I Love 'Noona' (Mino Winner)






Title : I Love ‘Noona’
Author : Jungna
Genre : Family, Romance
Length : Oneshoot | Rating : PG-13
Main Cast : Song Min Ho (Mino Winner), Song Ji Hyo, Lee Nara (OC), Song Joong Ki
Support cast : Winner (all members)
Disclaimer : Seluruh cast selebriti murni milik Tuhan YME, keluarganya, agensinya dan diri mereka sendiri, saya cuma pinjem namanya aja. Sedangkan cast OC dan alur cerita murni milik saya sendiri^^
Mohon berikan kritik dan sarannya setelah selesai membaca FF gaje ini, terima kasih :D


Author POV
Kki jom burijima neo ttaeme nan maeilmaeil buranhae
Oneuldo bireo bireo ttan sarami neol chae gaji anke
Neon hangsang wae ireoke opparaneun sarami manheo
Chinhadan malman hagon wae dareun seolmyeongi eobseo
Eonni mannandamyeonseo jeonhwagineun wae kkeojyeoisse
Utgyeo jeongmal hwaneun wae nega naeneun geonde
……

Sekelompok  Boy Group bernama WINNER sedang menyanyikan salah satu lagu mereka berjudul “Don't Flirt” didepan ribuan fansnya dalam sebuah mini concert disebuah gedung di Seoul Korea Selatan. Ribuan fans bersorak dan melambaikan tangan mereka mengikuti alunan musik , tak terkecuali dua orang gadis yang berdiri tepat di depan salah satu sisi panggung. Dua orang gadis berambut panjang tergerai mengenakan jaket hitam dan tas punggung asyik  menggerakkan tangan dan badan mereka mengikuti irama lagu yang sedang dialunkan, namun tidak seperti fans lain yang datang, mereka mengenakan masker hitam serta kacamata hias dan mengenakan topi yang menutupi sebagian wajah mereka, membuat beberapa fans yang berdiri didekat mereka merasa aneh dengan penampilan mereka, namun karena mereka juga mengenakan bando bertuliskan ‘MINO’ dan juga menggenggam lighstick yang sama dengan fans lainnya maka mengurangi kecurigaan dari fans lain yang berada didekat mereka.
Author end

Mino POV
Kini waktunya aku yang tampil solo menyanyikan lagu “I’m Him”, tampil sendiri diatas panggung membuatku sangat gugup namun juga merasa bahagia karena aku bisa bergerak sesuka hati di panggung yang luas ini hanya untuk diriku sendiri. Kulihat ribuan fans yang menyorakkan namaku ketika aku baru memasuki panggung.
geulae naega gyaeda geulae naega gyaeda imma
geulae naega gyaeda geulae naega gyaeda imma (wol!)
geulae naega seda geulae daeseda imma
geulae naega seda geulae dae seda imma
What’s up gyaega yaeda du son ollyeo mullon gadeu
daiaboda tantanhan salm mwodeun gane sangsang isang

aku mulai berjalan mengelilingi setiap sisi panggung sambil mengalunkan lagu rap ini.
Sampailah aku pada sisi kanan panggung dan kulihat 2 orang gadis mengenakan bando namaku namun penampilan mereka cukup aneh dibanding fans lain yang datang, mereka mengenakan masker, kacamata dan topi yang menutupi sebagian wajah mereka membuatku tidak bisa melihat wajah mereka.
Sebenarnya aku sudah memperhatikan mereka sejak aku dan member lain menyanyikan lagu kedua, namun aku tidak bisa mendekat kearah mereka karena aku harus mengikuti pergerakan member lain. Kini karena aku tampil solo maka aku bisa mendekat ke arah mereka. Kulihat salah satu dari mereka terlihat terkejut dan menghentikan gerakannya sejenak sambil tetap memandangku, entah kenapa aku seperti mengenal gadis ini. Selang beberapa detik akhirnya aku tersadar jika aku harus berjalan ke sisi panggung yang lainnya, maka terpaksa aku menjauh dari tempat berdiri dua gadis aneh tadi dan menyelesaikan stage soloku ini.
Mino POV end

Author POV
Satu jam kemudian….
Mini concert Winner telah berakhir, ribuan fans yang datang menonton satu per satu mulai keluar meninggalkan gedung tidak terkecuali 2 orang gadis aneh tadi. Mereka berdua berjalan menuju sebuah lorong yang sepi kemudian keduanya melepas masker, topi, bando dan kaca mata yang mereka kenakan.
“yah unnie! ini sangat melelahkan, kenapa kita harus selalu menonton Winner dengan penampilan seperti tadi, rasanya sangat tidak nyaman” protes salah satu gadis berambut hitam panjang pada gadis dihadapannya yang berambut coklat panjang sebahu.
“ah diamlah, kenapa kau selalu protes?” jawab gadis berambut coklat dengan nada keras
“Ji Hyo unnie, kenapa kau tidak terang-terangan saja pada Minho kalau kau selalu menonton stage dan konser Winner, kenapa harus selalu menyamar seperti tadi?”
Ternyata gadis berambut coklat tadi bernama Ji Hyo.
Ji Hyo menghela nafasnya sedikit kesal dengan perkataan gadis dihadapannya.
“ah Lee Nara, bukankah aku sudah pernah mengatakan alasannya padamu, aku tidak ingin Minho menjadi manja padaku jika dia tahu noonanya ternyata selalu menontonnya” ucap Ji Hyo pada gadis berambut hitam yang dipanggilnya dengan nama Lee Nara.
“tapi mau sampai kapan, Mino selalu berpikir jika unnie tidak pernah memperhatikannya, lama kelamaan dia bisa menjadi semakin menjauh darimu unnie”
“aku tahu, tapi aku masih butuh waktu lagi, sampai aku yakin dongsaeng bungsuku Song Minho telah menjadi dewasa dan tidak kekanak-kanakan lagi”
“unnie___”
“sudahlah!  jika kau terus protes maka aku tidak akan merestuimu menjadi adik iparku, ini!__ berikan pada Minho, aku akan menunggumu diparkiran” ucap Ji Hyo sambil mengeluarkan sebuah kotak coklat dari tas punggungnya dan memberikannya pada Nara.
“baiklah, tunggu aku sebentar” Nara menerima kotak coklat itu kemudian berjalan pergi menuju ruang make up Winner.
Author POV end

Nara POV
Aku sungguh tidak mengerti jalan pikiran Ji Hyo unnie, kenapa dia selalu menyamar hanya untuk menonton penampilan adik kandungnya sendiri, bahkan adik kesayangannya itu tidak pernah menyadari jika satu-satunya noona-nya ternyata selalu menontonnya.
Tapi aku juga bisa mengerti sedikit tentang pemikiran Ji Hyo unnie, sejak kedua orang tuanya meninggal mau tidak mau dia harus berperan sebagai pengganti ayah dan ibu untuk kedua adik laki-lakinya Song Joong Ki oppa dan Song Min Ho atau sekarang lebih dikenal dengan nama Mino sejak dia berhasil bergabung dan debut bersama grup Winner.
Ji Hyo unnie berusaha untuk mendidik kedua adiknya dengan baik meski dia sangat sibuk dengan semua jadwal keartisannya. Ji Hyo unnie tidak terlalu khawatir pada Joong Ki oppa karena pria itu tumbuh menjadi pria baik, sopan dan dewasa, tapi Ji Hyo unnie selalu khawatir pada adik bungsunya Mino yang memang manja dan kadang-kadang terlalu kekanak-kanakan. Karena itulah Ji Hyo unnie berusaha sebisa mungkin tidak menunjukkan kasih sayang berlebihnya pada Minho agar adiknya itu tidak manja lagi.
Tanpa kusadari langkah kakiku berhenti karena telah sampai didepan pintu ruang make up Winner.
Aku mengetuk kemudian membuka pintu itu dan memasuki ruangan yang cukup luas itu. Kuedarkan pandanganku hingga menemukan sosok Minho yang sedang duduk disudut ruangan dengan wajah lelah dan sedikit mengantuk mungkin. Aku melangkah mendekatinya, sepertinya dia sedang mengecek ponselnya, mungkin menunggu telepon Ji Hyo unnie atau Joong Ki oppa.
“Song Min Ho-ah” ucapku sambil menepuk pelan bahunya.
Nara POV end

Mino POV
“Song Min Ho-ah” kurasakan sebuah sentuhan dibahuku bersamaan dengan suara seorang gadis yang memanggilku, aku menengok dan aku langsung tersenyum senang mendapati gadis dihadapanku sekarang, dia adalah Lee Nara noona, teman dari noona dan hyung-ku.
“Nara noona, kapan kau datang?” tanyaku padanya
“em sudah cukup lama kurasa” jawabnya dengan senyum khasnya, lalu aku mengamati jaket yang ia kenakan, jaket itu terasa mirip dengan jaket yang dikenakan 2 orang gadis aneh tadi di konser.
“jaket itu, noona___mungkinkah noona tadi yang mengenakan masker dan topi didepan panggung?” pertanyaanku membuatnya terkejut, terbukti dia membulatkan kedua matanya dan salah tingkah.
“em itu__ bagaimana kau bisa tahu?” tanyanya gugup, wajahnya saat ini sungguh lucu membuatku ingin memandanginya terus.
“tadi saat aku stage solo aku mengamati 2 gadis aneh dan salah satunya memakai jaket ini” ucapku sambil menunjuk jaket yang dikenakan Nara noona.
“benarkah? Jadi tadi kau sengaja mendekat ke arah kami?”
“iya, lalu siapa gadis satunya yang bersamamu noona?”
Nara noona diam tak langsung menjawab pertanyaanku, dia seperti sedang berpikir.
“em, dia temanku” ucapnya
“teman? lalu kenapa kalian berpenampilan aneh sampai harus mengenakan masker?”
“itu, em kami punya alasan yang tidak bisa kuberi tahu he he he” jawabnya sambil tertawa kecil
“ini untukmu, penampilanmu tadi sangat bagus, kau harus terus berlatih untuk selalu tampil terbaik” ucapnya sambil menyodorkan sebuah kotak coklat padaku.
“ah terima kasih noona, kau tidak perlu repot seperti ini, kau datang menontonku saja aku sudah senang, tidak seperti noonaku Song Ji Hyo yang sok sibuk” aku menerima kotak coklat pemberian Nara noona.
“hey kenapa kau berkata seperti itu, Ji Hyo unnie sebenarnya sangat menyayangimu, dia hanya belum punya waktu untuk menonton penampilanmu”
“benarkah? Lalu kenapa dia tidak menelepon atau hanya sekedar mengirimiku pesan? Menjengkelkan”
Mino POV end

Nara POV
Minho sepertinya sangat mengharapkan Ji Hyo unnie datang, ah benar juga kata Minho kenapa Ji Hyo unnie tidak mengiriminya pesan? Kasihan Minho.
Aku menepuk-nepuk bahunya pelan mencoba memberinya semangat.
“mungkin Ji Hyo unnie sangat sibuk, kau tahu kan jadwalnya akhir-akhir ini sangat padat, jangan berpikiran buruk pada kakakmu sendiri”
“iya noona” ucapnya singkat
“aku tidak bisa lama-lama karena temanku sedang menungguku diluar, aku pulang dulu ya Min Ho-ah” pamitku padanya sambil memberikan senyumanku padanya.
“owh, baiklah noona hati-hati, terima kasih coklatnya”
“sama-sama, sampai jumpa lagi”
Mino mennganggukkan kepalanya sambil melambaikan tangan kanannya, akupun membalas lambaian tangannya.
Akupun melangkah keluar ruangan, saat aku akan membuka pintu aku mendapati sosok Seung Yoon leader dari Winner yang baru masuk ke ruangan, kami saling berpandangan sejenak dan melempar senyum, setelah itu aku langsung keluar.
Nara POV end

Author POV
Seung Yoon mendekati Mino, “Nara noona membawa coklat lagi?”
“iya, apa kau mau?” ucap Mino sambil membuka kotak coklat pemberian Nara.
Seung Yoon mengambil salah satu coklat dan memakannya.
“kulihat tadi kau tersenyum pada Nara noona, apa kau menyukainya?” ucap Mino menyelidik.
“yah apa kau cemburu, aku hanya bersikap ramah padanya”
“benarkah?”
“tentu saja, Min Ho hyung apa kau menyukai Nara noona?”
“kenapa bertanya seperti itu?”
“kulihat wajahmu selalu berseri-seri setiap kali Nara noona datang berkunjung”
“kau ini sok tahu”
“aku hanya tidak ingin kau terluka, Nara noona 6 tahun lebih tua darimu hyung, dan mungkin saja dia sudah mempunyai kekasih”
“ah Seung Yoon, kau benar-benar sok tahu” ucap Mino kesal
“maaf” jawab Seung Yoon menciut.
Drrrrt….drrrrt……. ponsel Mino berdering, melihat nama yang tertera Minopun langsung mengangkat ponselnya.
“yoeboseyo Joong Ki hyung” sapa Mino antusias
“yoeboseyo uri dongsaeng” jawab suara pria disebrang
“apa hyung sedang istirahat?”
“iya, bagaimana konsermu hari ini? Berjalan lancar kan?”
“tentu saja, apa hyung baik-baik saja”
“iya aku baik-baik saja, kau harus jaga kesehatanmu Min Ho-ah”
“hem tentu aku akan menjaga kesehatanku”
“apa tadi Nara datang?”
“iya tadi Nara noona mengunjungiku setelah konser, dia bahkan memberiku sekotak coklat seperti biasanya” ucap Mino antusias
“kau sepertinya senang sekali”
“tentu saja, Nara noona sangat baik padaku”
“aku tahu, kau juga harus bersikap baik padanya”
“tentu saja hyung”
“apa Ji Hyo noona sudah menghubungimu?”
“menghubungi apanya, satu pesanpun dia tidak mengirimkannya, aku rasa dia lupa kalau hari ini aku ada konser”
“mungkin noona sedang sangat sibuk, kau tahu kan kalau noona sedang syuting Running Man seharian full dia tidak bisa dihubungi”
“yang aku tahu hari ini dia tidak ada syuting Running Man”
“bagaimana kau tahu?”
“em, beberapa hari lalu ketika aku pulang ke rumah tidak sengaja aku melihat jadwalnya”
“mungkin saja dia punya jadwal lain hari ini, nanti kau yang menghubunginya saja ya”
“ah tidak mau, kenapa harus aku yang menghubungi noona duluan, seharusnya kan dia yang menghubungiku memberiku semangat”
“kau harus belajar bersikap dewasa, kita hanya tinggal bertiga tanpa orang tua jadi kita harus menjaga hubungan persaudaraan kita dengan baik, Ji Hyo noona sebenarnya sangat menyayangimu hanya saja terkadang dia malas untuk menunjukkannya padamu, setiap akhir pekan kau harus tetap pulang ke rumah agar bertemu noona, apa kau mengerti”
“ya ya ya, baiklah baiklah hyung akan kulakukan”
“baguslah, kalau begitu sudah dulu ya, jaga dirimu”
“iya, hyung juga jaga kesehatanmu”
“oke”
Tutt…tutt… Mino dan Joong Ki sama-sama menutup sambungan telepon mereka.

Beberapa hari kemudian….
Mino pulang kerumah Song family dan sedang makan malam bersama Song Ji Hyo.
“apa Nara noona tidak kesini? Biasanya akhir pekan dia datang kesini” ucap Mino sambil menyantap makanannya.
“tidak, Nara sedang mengunjungi Joong Ki ke camp militer, semalam Joong Ki telepon dan bilang kalau dia demam, jadi tadi siang Nara kesana”
“Joong Ki hyung demam? Apa sekarang dia sudah baikan?”
“iya, tadi sore Nara menelepon katanya Joong Ki sudah baikan”
“kenapa Nara noona datang kesana, bukankah seharusnya noona saja yang kesana atau bisa juga menyuruh manajer Joong Ki hyung kesana”
“kau ini kenapa, Nara dan Joong Ki itu sudah berteman dekat sejak SMA dan sekarang mereka juga____” Ji Hyo menggantungkan kata-katanya.
“juga apa?” tanya Mino penasaran akan kelanjutan kata-kata noonanya.
“em___ maksudku mereka juga pernah berjanji untuk tetap saling bertemu meski Joong Ki sedang wamil, begitu”
“benarkah, apa mereka tidak lebih dari sekedar teman?”
“memangnya kenapa, apa kau cemburu? Kau tidak menyukai Nara kan?”
“tidak, tentu saja tidak” ucap Mino gugup
“baguslah, kuharap kau memang tidak menyukai Nara lebih dari teman”
“memangnya kenapa?”
“karena tidak boleh”
“iya, tapi kenapa?”
“em karena Nara itu 6 tahun lebih tua darimu”
“tapi dia cantik”
“kau ini! Kalau kubilang tidak boleh ya tidak boleh!” ucap Ji Hyo kesal sambil memukul jidat Mino dengan sumpit yang dipegangnya.
“yah noona sakit!!” keluh Mino mengusap-usap dahinya.
“makanya patuhi kata-kataku, jika tidak aku akan memukulmu lebih keras”
“yah noona, aku ini dongsaengmu sendiri, kau tidak boleh menyiksaku, kau sama sekali tidak punya sisi feminim, pantas saja sampai sekarang kau belum menikah, hubunganmu dengan Gary hyung saja tidak jelas”
“KAU BILANG APA!!!” ucap Ji Hyo dengan kemarahan yang sudah memuncak dan bersiap memukul Mino.
Mino yang melihat ekspresi noonanya langsung menciut.
“maaf, maaf, aku keceplosan bicara, maafkan aku noona” ucap Mino memohon.
Ji Hyo akhirnya menghela nafasnya dan kembali memakan makanannya.
Sesaat terasa sepi karena tidak ada pembicaraan lagi antara Mino dan Ji Hyo. Hingga akhirnya Mino berpikir untuk memulai pembicaraan kembali.
“apa noona marah?” ucap Mino takut-takut
“tidak, sudah lupakan saja, habiskan makananmu”
“nonaa…”
“apa?”
“minggu depan Winner ada stage special di inkigayo”
“owh, kalau begitu kau harus latihan dengan baik”
“hanya itu?”
“lalu apa lagi?”
“apa noona tidak akan menontonku?”
“em minggu depan sepertinya ada syuting Running Man, jadi tidak bisa”
“noona selalu tidak bisa, padahal Nara noona saja sering datang berkunjung dan menontonku” ucap Mino dengan mengerucutkan bibirnya.
Ji Hyo memandang wajah kesal Mino dengan rasa bersalah, tapi dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.
“bukankah Nara saja sudah cukup, kau suka kalau Nara datang mengunjungimu kan?”
“memang aku sangat senang ketika Nara noona datang, tapi aku juga ingin sesekali noona datang, orang lain mengira hubungan kita tidak terlalu dekat karena noona tidak pernah datang berkunjung seperti keluarga member lainnya, aku iri dengan mereka, jika saja Joong Ki hyung tidak sedang wamil mungkin dia akan datang sesering mungkin”
“maafkan noona” ucap Ji Hyo lirih. Mino memandang wajah Ji Hyo yang seperti menyembunyikan sesuatu.
“apa ada sesuatu yang noona sembunyikan dariku?”
“tidak ada, kau sok tahu sekali”
“benarkah?”
“benar, memang tidak ada”
Author POV end

Satu minggu kemudian di ruang tunggu inkigayo…
Mino POV
“ini, makanlah..aaaa” ucap Nara noona sambil menyodorkan sepotong sushi ke mulutku, tanpa pikir panjang akupun langsung melahap suapan sushi dari Nara noona. Hatiku rasanya sangat gembira, meskipun Ji Hyo noona tidak datang, tapi dengan kedatangan Nara noona rasanya ini sudah cukup, aku benar-benar merasa cukup dan tak ingin meminta apapun ketika Nara noona ada bersamaku. Aku tidak tahu apakah perasaanku ini bisa disebut ‘cinta’ ataukah ini hanya kekagumanku saja pada Nara noona, yang jelas setiap ada dia disampingku hatiku selalu merasa gembira dan juga berdebar-debar, dan aku juga selalu ingin terlihat baik dimatanya.
“noona bolehkah aku memakan sushinya juga?” tanya Taehyun yang tiba-tiba mencomot sepotong sushi dari kotak yang dipegang Nara noona.
“yah Taehyun-ah, ini semua untukku, kau harusnya meminta ijin padaku” tegurku pada si magnae kurus ini.
“apa gunanya, kau tidak akan memberikannya padaku, lagi pula bukankah yang membawa ini adalah Nara noona, iya kan noona”
“iya, kau bisa ikut memakan ini jika kau mau, jika masih kurang nanti aku bisa belikan lagi” ucap Nara yang dengan senyumannya mempersilahkan Taehyun ikut memakan sushinya.
“yah noona!!” aku mencoba protes tapi hanya ditanggapi Nara noona dengan senyum menawannya.
Sesaat kemudian Seung Yoon si leader yang umurnya lebih muda setahun dariku mendekati kami.
“Nara noona, bisakah aku bicara denganmu” ucap Seung Yoon yang membuatku terkejut.
“tentu saja, ayo!” jawab Nara noona yang langsung berdiri dan mengajak Seung Yoon keluar ruangan.
Aku terbengong melihat keduanya, kenapa Seung Yoon mau bicara pada Nara noona? Dan apa yang ingin dia bicarakan, dan juga kenapa Nara noona langsung mengiyakan permintaan Seung Yoon.
Aaaahhhhh…..aku tidak mungkin cemburu pada Seung Yoon kan? Dia tidak mungkin menyukai gadis yang aku sukai kan?
Aku jadi teringat perkataannya beberapa waktu lalu, dia berkata dia takut aku terluka karena mungkin Nara noona sudah punya kekasih. Owh!! Apa mungkin Seung Yoon dan Nara noona…… ah tidak! tidak! Tidak mungkin mereka berkencan, setahuku mereka hanya bertemu dan saling mengenal karena Nara noona sering datang mengunjungiku. Tidak mungkin jika Seung Yoon menusukku dari belakang.
“tidak mungkin___tidak mungkin” ucapku menggeleng-gelengkan kepalaku.
“kau kenapa hyung? Apa yang tidak mungkin?” ucapan Taehyun menyadarkan lamunanku
“ah owh itu, em tidak apa-apa”
“benarkah, hyung sepertinya sedang memikirkan sesuatu, apa karena Seung Yoon hyung pergi bicara dengan Nara noona?”
Aku memandang Taehyun lekat, mungkinkah Taehyun tahu sesuatu, dia kan sangat dekat dengan Seung Yoon karena mereka seumuran.
“em Taehyun-ah, apa kau tahu sesuatu tentang mereka?” tanyaku yang membuat Taehyun langsung menoleh memandangku.
“mereka? Maksudmu Seung Yoon hyung dan Nara noona?”
Aku menganggukkan kepalaku menanggapi pertanyaan Taehyun.
“em sebenarnya aku juga tidak tahu, tapi Seung Yoon hyung pernah berkata padaku kalau dia dan Nara noona punya suatu rahasia, rahasia yang harus dirahasiakan darimu”
Aku mengerutkan kedua alisku karena terkejut, “dariku?”
“iya darimu Minho hyung”
“rahasia apa?”
“aku tidak tahu, Seung Yoon hyung tidak mau mengatakannya padaku, dia bilang semuanya akan terungkap pada waktunya”
“apa maksudnya? Rahasia mereka bukan berkencan kan? Seung Yoon dan Nara noona tidak mungkin berkencan kan? Seung Yoon bilang Nara noona jauh lebih tua dariku, lalu jika dengan Seung Yoon bukankah jauh lebih tua lagi karena Seung Yoon lebih muda dariku?” ucapku panik sambil mengguncang-guncangkan tubuh kurus Taehyun.
“hyung!! Kau tidak apa-apa kan?” ucap Taehyun sambil berusaha melepaskan cekraman kedua tanganku pada bahunya.
Aku hanya terdiam tak menjawab, pikiranku sekarang sudah tidak jernih lagi, yang aku butuhkan sekarang hanya penjelasan dari Seung Yoon maupun Nara noona.
Mino POV end

Author POV
Seung Yoon dan Nara pergi ke tangga darurat untuk saling bicara.
“ada apa Seung Yoon-shi?” tanya Nara pada pria dihadapannya.
“noona, sampai kapan kita menutupi semuanya dari Minho hyung? Akhir-akhir ini Minho jadi lebih sering terlihat murung, aku ingin sekali mengatakan yang sebenarnya padanya, tapi aku takut Ji Hyo noona akan marah padaku” ucap Seung Yoon.
“tenanglah, Ji Hyo unnie akan mengatakan semuanya jika saatnya tiba, aku juga sama sepertimu, tapi aku percaya Ji Hyo unnie akan melakukan yang terbaik untuk Minho” ucap Nara tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Seung Yoon.
Seung Yoon pun menghela nafasnya dan tersenyum.
“baiklah, aku juga percaya pada Ji Hyo noona”
“ya sudah, ayo kita segera kembali, aku takut Minho berpikir tidak-tidak tentang kita”
“he he he benar juga, Minho hyung bisa saja berpikiran aneh-aneh tentang kita, ayo”
Keduanyapun langsung beranjak pergi.
Tidak lama kemudian Seung Yoon telah berada di ruang tunggu Winner sedang Nara menuju tempat studio inkigayo untuk menonton penampilan Winner.
“ayo semuanya bersiap, kita akan segera tampil” ucap Seung Yoon pada semua member Winner termasuk Mino yang masih berdiam diri dengan segala pikiran diotaknya.
Seung Yoon yang melihat Mino tak beranjak dari tempat duduknya langsung mendekati Mino.
“hyung!! Kau tidak apa-apa kan?” tanya Seung Yoon menyadarkan Mino dari lamunannya.
Mino tersadar dari lamunannya dan menatap Seung Yoon.
“kau tidak apa-apa kan hyung” ucap Seung Yoon kembali.
“owh, em, yah, aku tidak apa-apa” jawab Mino berusaha menetralkan pikirannya.
“ya sudah ayo kita menuju backstage sekarang”
Mino mengangguk namun sesaat kemudian dia mengedarkan pandangannya mencari sosok Nara.
“Nara noona, Nara noona dimana Seung Yoon-ah” tanya Mino
“Nara noona sudah di studio, dia bilang mau menonton dikursi penonton”
“owh begitu”
Beberapa menit kemudian para member Winner telah bersiap dibackstage Inkigayo dan melakukan interview singkat dengan MC Inkigayo sebelum mereka naik ke atas panggung untuk menampilkan lagu Empty dan Don’t Flirt.
Author POV end

Mino POV
Setelah melalui hari yang cukup melelahkan, akhirnya aku dan para member bisa pulang ke dorm untuk istirahat. Saat ini aku duduk didepan tv bersama Seung Hoon hyung dan Jin Woo hyung menonton drama tengah malam. Aku jadi teringat kejadian tadi sore ketika Seung Yoon menemui Nara noona dan rasa penasaranku muncul kembali.
“Seung Yoon dimana hyung?” tanyaku pada kedua member yang lebih tua dariku ini, merekapun bersamaan menoleh kearahku.
“mungkin dikamarnya” jawab Jin Woo hyung.
Akupun beranjak dari tempat dudukku dan melangkah pergi.
“kau mau kemana?” tanya Seung Hoon hyung menghentikan langkahku.
“menemui Seung Yoon, ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya”
“apa tentang kejadian tadi sore?” tanya Seung Hoon hyung yang membuatku menoleh kepadanya.
“apa hyung tahu sesuatu?” tanyaku penasaran
“aku tidak tahu apa-apa, aku hanya merasa ada sesuatu diantara Seung Yoon dan Nara noona, bagaimana menurutmu hyung?” ucap Seung Hoon hyung yang bertanya pada Jin Woo hyung, pandanganku juga beralih pada member tertua kami ini berharap dia memberikan sedikit petunjuk.
“em, kurasa memang begitu, lebih baik kau memang tanyakan saja pada Seung Yoon” jawab Jin Woo hyung yang ditanggapi anggukan oleh Seung Hoon hyung.
Akupun melangkah pergi menuju kamar Seung Yoon.
Aku mengetuk kamar Seung Yoon dua kali lalu membuka pintunya, ternyata Taehyun juga ada disini.
“ada apa hyung?” tanya Seung Yoon padaku
“aku ingin bicara sebentar denganmu” ucapku sambil memandang ke arah Taehyun yang langsung beranjak berdiri.
“kalau begitu aku keluar dulu hyung” ucap Taehyun yang ditanggapi anggukan olehku dan Seung Yoon.
Taehyun pun pergi keluar dari kamar Seung Yoon, aku kemudian duduk disamping Seung Yoon yang telah duduk ditepi ranjangnya.
“ada apa hyung, sepertinya serius” tanya Seung Yoon memandang wajahku.
“em, itu___aku__ em” aku bingung harus memulai darimana, bagaimanapun aku merasa takut jika jawaban Seung Yoon adalah hal yang kupikirkan.
“ada apa, kenapa hyung bingung seperti itu, katakan saja, apa hyung butuh sesuatu dariku?” ucap Seung Yoon menepuk bahuku pelan.
“em, aku ingin bertanya soal___” ah bagaimana jika Seung Yoon benar-benar berkencan dengan Nara noona.
“soal apa, katakan saja hyung, aku akan menjawabnya”
“tadi__ tadi sore kenapa kau bicara berdua dengan Nara noona?” tanyaku akhirnya memberanikan diri
“owh itu, ada sesuatu yang harus kutanyakan padanya” jawab Seung Yoon tersenyum
“soal apa, kenapa harus pergi berdua?”
“hyung, apa kau cemburu? Kau tidak berpikir yang tidak-tidak tentang aku dan Nara noona kan?”
“cemburu? Apa maksudmu? Memangnya kau punya hubungan dengan Nara noona? kenapa aku harus cemburu?”
“he he he, santai saja hyung, aku tahu kau menyukai Nara noona, tenanglah, aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Nara noona”
“sungguh?”
“sungguh, kau bisa pegang kata-kataku” ucap Seung Yoon sambil mengacungkan dua jari tangan kirinya. Sesaat aku menelisik wajah Seung Yoon dan aku memang tidak merasakan adanya kebohongan dari kata-katanya.
“baiklah aku percaya padamu”
Mino POV end

Author POV
Mino dan Nara sedang makan siang bersama disebuah restaurant.
“noona, ini untukmu” ucap Mino memberikan sebuah gelang tali pada Nara.
“kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Nara sembari menerima gelang dari Mino.
“kemarin lusa aku ada acara di Jepang dan saat aku bersama teman-temanku jalan-jalan, aku menemukan penjual gelang dan kupikir ini cocok untuk kuberikan sebagai oleh-oleh untuk Nara noona”
“wah terima kasih Minho-ah, kau sangat manis”
“aku manis? Kupikir aku ini tampan bukan manis” canda Mino yang membuat Nara tak bisa menahan tawanya.
“kau narcis sekali, tidak beda jauh dengan hyungmu” ucap Nara.
“Joong Ki hyung? Lalu menurut noona siapa yang lebih tampan? Aku atau Joong Ki hyung?”
“kenapa kau melemparkan pertanyaan seperti itu, jika aku menjawab Joong Ki oppa lebih tampan maka kau pasti sedih, begitu juga jika aku bilang kau lebih tampan maka Joong Ki oppa juga mungkin akan marah, jadi aku akan bilang bahwa kalian sama-sama tampan”
“woah noona kau benar-benar bersikap adil, baiklah tidak apa-apa aku mengerti”
Nara tersenyum mendengar ucapan Mino, “oh iya Minho-ah, kau memberiku oleh-oleh gelang lalu kau memberi Ji Hyo unnie apa?”
“ah Ji Hyo noona, aku membeli sesuatu juga untuknya tapi kurasa aku belum bisa memberikannya”
“kenapa?”
“noona tahu sendiri kan kalau Ji Hyo noona itu super sibuk sampai tidak sempat meneleponku walau hanya semenit” ucap Mino menunduk lemas.
Nara memegang tangan kanan Mino yang tergeletak diatas meja, membuat siempunya terkejut.
“Minho-ah, apapun yang terjadi kau hanya perlu meyakini satu hal yaitu bahwa noonamu Ji Hyo sangat sayang padamu bahkan lebih dari yang kau tahu, percayalah padaku”
“kenapa noona berkata seperti itu? Apa ada sesuatu yang tidak kutahu?”
Nara terdiam mendengar pertanyaan Mino.
“noona! Ada apa? Kenapa kau diam?”
Nara melepas pegangan tangannya pada Mino dan mencoba tersenyum, “tidak apa-apa, jika waktunya tiba kau pasti akan mengerti Minho-ah”
“kau aneh noona”
“tidak ada yang aneh, em aku harus kembali ketempat kerjaku, kau mau sekalian ku antar pulang?”
“tidak usah, aku bisa naik taksi saja noona”
“baiklah, kalau begitu aku pergi dulu ya”
“iya, hati-hati noona”
“oke”
Nara pun langsung pergi meninggalkan Mino.
Sesampainya diluar restaurant, ponsel Nara berdering dan gadis itupun langsung mengangkat ponselnya sambil berjala menuju mobilnya.
“halo oppa…” sapa Nara pada sang penelepon
“apa kau sudah makan siang?” tanya si penelepon yang ternyata adalah Song Joong Ki.
“iya sudah, aku habis makan siang bersama Minho, apa oppa sudah makan?”
“iya aku sudah makan, kau makan bersama Minho? Kenapa akhir-akhir ini kau sering keluar berdua dengannya?”
“yah apa oppa cemburu? Hey dia itu adikmu oppa, wajar jika aku pergi bersamanya, kami hanya sekedar makan dan ngobrol, sepertinya dia merindukan Ji Hyo unnie”

SKIP….

Beberapa hari kemudian…
@ rumah Song family
Ji Hyo sedang mencuci piring dan peralatan makan lainnya didapur. Pintu depan terbuka tanda ada orang yang masuk kedalam rumah. “aku pulaaaang!!” ucap sebuah suara pria yang ternyata adalah Mino.
Ji Hyo yang mendengar suara kedatangan Mino, langsung membereskan cuciannya dan bergegas menemui adik bungsunya itu.
“kau pulang Minho-ah, apa kau tidak ada jadwal hari ini?” ucap Ji Hyo senang
“hari ini hanya ada jadwal latihan di YG, jadi setelah latihan selesai para member diperbolehkan pulang” ucap Mino yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah.
“apa kau sudah makan, sebaiknya kau ke kamarmu dan ganti baju dulu”
“aku sudah makan tadi bersama member lain, baiklah aku ganti baju dulu” Mino pun berdiri dan melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya.
Sesaat setelah Mino menuju lantai 2, tiba-tiba Ji Hyo teringat sesuatu dan langsung menyusul Mino.
Mino sampai didepan kamarnya, tapi  dia mengurungkan niatnya masuk kemarnya karena dia baru saja melihat Nara yang baru keluar dari sebuah kamar dan kamar itu adalah kamar Song Joong Ki. Mino dan Nara berdiri terdiam karena sama-sama terkejut dengan pertemuan itu.
“Nara noona… kau___kau__kenapa keluar dari kamar Joong Ki hyung?” tanya Mino dengan tangan kanannya yang menunjuk ke pintu kamar Joong Ki.
“owh em aku___aku__ tadi____”
“Nara tadi kusuruh menaruh baju Joong Ki yang baru ku setrika” Ji Hyo datang tepat waktu dan langsung memotong perkataan Nara.
“owh begitu, kenapa noona sembarangan menyuruh Nara noona melakukan tugasmu!” ucap Mino sedikit kesal pada Ji Hyo
“biarkan saja, lagi pula Nara tidak keberatan weeee” jawab Ji Hyo menjulurkan lidahnya
“aishhhh!! Nara noona kau jangan mau disuruh-suruh Ji Hyo noona”
“tidak apa-apa, itu hanya hal kecil lagi pula kalian sudah seperti keluargaku sendiri” jawab Nara
“Nara noona… kau memang benar-benar gadis baik”
“sudahlah, ayo Nara kita kebawah” ajak Ji Hyo yang langsung menggandeng tangan Nara turun ke lantai 1.
Mino pun akhirnya melangkah memasuki kamarnya untuk berganti baju.

Sesampainya di lantai 1, Nara langsung mengambil tasnya yang ada didapur.
“unnie, sebaiknya aku pulang sekarang ya” pamit Nara pada Ji Hyo
“baiklah, tadi aku takut sekali karena Mino memergokimu keluar dari kamar Joong Ki” ucap Ji Hyo sambil mengelus-elus dadanya
“aku juga, tadi aku bingung mau menjawab apa, untungnya unnie datang dan menyelamatkanku, terima kasih unnie”
“tidak masalah, kita harus merahasiakan ini sampai Joong Ki pulang dan menjelaskan pada Minho”
“tapi unnie… apa memang harus begitu, apa yang dipikirkan Joong Ki oppa dan unnie itu benar bahwa Minho menyukaiku lebih dari sekedar teman?”
“ah aku juga sebenarnya berharap itu tidak benar, tapi___aku sudah mengenal Minho sejak lahir, aku tahu persis segala bentuk ekspresi wajahnya, termasuk tiap kali dia bertemu denganmu ekspresinya bukalah ekspresi pria yang senang karena bertemu dengan temannya tapi itu adalah ekspresi senang yang lebih daripada itu, dan Joong Ki juga merasakan nada suara Minho yang berbeda setiap dia menceritakan tentangmu, ah pokoknya kau tidak usah khawatir aku akan mengurusnya” Ji Hyo menepuk-nepuk bahu Nara
“baiklah, aku pulang dulu unnie sampai besok”
“iya, hati-hati”

--------------------

Satu bulan kemudian……
@ rumah Song family
“noonaaaa! Jaket kulit hitam kesayanganku dimana?” tanya Mino pada Ji Hyo yang sedang duduk santai didepan tv
“jaket kulit hitam? Em dimana ya?” Ji Hyo bingung karena dia juga lupa menaruhya dimana
“yah noona ini pelupa sekali, aku mau memakainya sekarang aku ada janji dengan Seung Yoon” ucap Mino kesal
“ah tunggu…tunggu, sepertinya aku sudah mengambilnya dari loundry kemarin bersama jaket Joong Ki yang dia titipkan pada manajernya ketika mengunjungi Joong Ki, aha!! Kurasa jaketmu ikut aku taruh dilemari Joong Ki”
“yah bagaimana bisa jaketku ikut dimasukkan kesana, ah noona benar-benar” Mino yang kesal langsung melangkah menuju kamar Joong Ki.
Seperti kejadian sebelumnya, ketika Mino telah melangkah ke lantai 2, Ji Hyo langsung teringat sesuatu dan langsung menyusul Mino ke kamar Joong Ki.

Mino masuk ke kamar Joong Ki dan langsung membuka lemari pakaian hyungnya mencari jaketnya. Setelah beberapa saat dia mencari akhirnya Mino menemukan jaketnya dan langsung mengeluarkannya dari lemari kemudian bergegas memakainya. Saat sedang memakai jaketnya, tiba-tiba mata Mino menemukan sesuatu di meja komputer Joong Ki.
Mino langsung melangkah menuju meja komputer itu dan mengambil salah satu kertas yang bertumpuk di meja komputer Joong Ki.
Tepat saat itu Ji Hyo telah ada dibelang Mino dan terkejut karena Mino telah menemukan sesuatu yang tidak seharusnya ditemukan Mino saat ini.
Mino meneliti kertas itu lalu membacanya yang ternyata adalah undangan pernikahan, dan di undangan itu tertulis nama ‘SONG JOONG KI & LEE NARA’.
Mino terlalu tekejut hingga dia tidak bisa mengeluarkan kata-katanya.
Ji Hyo yang mengerti perasaan dongsaengnya langsung memegang lengan Mino, “Minho-ah itu__ em sebenarnya Joong Ki akan mengatakannya sendiri padamu besok ketika dia libur, aku juga sebenarnya___”
“kenapa? ___kenapa hyung dan noona menyembunyikan ini dariku, bahkan Nara noona juga tidak mengatakan apapun, kalian___kalian bersengkokol dibelakangku kan? Kenapa? Bagaimana bisa kalian menyembunyikannya dariku? Apa Joong Ki hyung dan Nara noona sebenarnya telah berkencan lama dan aku tidak tahu? Jawab aku noona” ucap Minho menahan amarahnya dengan mencengkeram kedua bahu Ji Hyo kuat.
“tidak, bukan begitu Minho-ah, mereka baru berkencan 4 bulan yang lalu” jawab Ji Hyo berusaha menenangkan amarah Mino.
“4 bulan? Lalu kenapa secepat ini akan menikah, apa noona tahu kalau aku__aku___”
“menyukai Nara? Aku tahu Minho-ah, aku bisa merasakan kau menyukai Nara, tapi Joong Ki sudah menyukai Nara sebelum kau Minho-ah, Joong Ki menyukai Nara sejak SMA tapi Joong Ki tidak pernah punya keberanian menyatakannya karena takut kehilangan Nara sebagai temannya, karena itu meski Nara juga menyukai Joong Ki, mereka tetap hanya berhubungan sebatas teman dekat, hingga 4 bulan yang lalu orang tua Nara akan menjodohkannya dengan seorang pria dari Busan tapi Nara tidak menyukainya, lalu Nara pergi mengunjungi Joong Ki dan menyatakan perasaannya pada Joong Ki dan dengan senang hati Joong Ki menerima Nara menjadi kekasihnya, lalu sebulan yang lalu ketika ada jatah libur Joong Ki pergi ke rumah Nara dan melamarnya, aku juga baru diberi tahu keesokan harinya, selain aku, Joong Ki juga tahu kalau kau mulai menyukai Nara lebih dari teman karena itu dia memintaku dan Nara untuk tidak mengatakan apa-apa padamu karena Joong Ki yang akan mengatakannya sendiri padamu, Minho-ah maaf” Ji Hyo memeluk adik bungsunya itu dengan erat.
Mino hanya terdiam dan tak berkata apapun karena hatinya saat ini sungguh hancur.
Tidak lama kemudian Mino melepas pelukan Ji Hyo dan pergi keluar, Ji Hyo mengejar Mino namun tidak dihiraukan oleh adiknya itu. Mino pergi dari rumah berlari menyusuri jalan tanpa arah tujuan, tanpa menyerah Ji Hyo juga terus mengikuti Mino.
Hingga sampailah mereka di sebuah pertigaan jalan, tanpa melihat lampu jalan Mino menyebrang jalan begitu saja dan tanda disadarinya sebuah mobil hampir menabraknya, Ji Hyo yang berada tepat dibelakang Mino reflek berteriak “MINHO-AAAAH!!” lalu mendorong tubuh Mino sekuat tenaga hingga Mino tersungkur ke tepi jalan, dan akhirnya tubuh Ji Hyo yang tertabrak mobil.
.
.
.
.
.
.
1 bulan kemudian….

“noona! Aaaaaa” ucap Mino menyodorkan sepotong kue pada Ji Hyo yang teduduk disebuah kursi roda dan kaki kirinya masih terbalut perban bekas operasi karena tulang kaki kirinya patah akibat kecelakaan yang menimpanya sebulan lalu saat menyelamatkan  Mino.
“kau ini apa-apaan, aku bisa makan sendiri” tolak Ji Hyo
“hey noona ayo makan saja, hari ini hari keberuntunganmu karena seorang Song Mino Winner menyuapimu kue pernikahan, ayo makanlah”
“dasar narcis!!” ucap Ji Hyo yang kemudian menyerah dan memakan suapan makanan dari adik bungsunya.
Dari belangkang mereka muncullah sepasang pengantin yang baru saja menikah sejam yang lalu, mereka mendekati Ji Hyo dan Mino.
“unnie…kau ingin aku ambilkan makanan lain?” ucap pengantin wanita
“tidak usah Nara-ah, lihatlah Mino sudah mengambilkan banyak makanan bahkan menyuapinya padaku, kau dan Joong Ki lebih baik menemui tamu-tamu yang lain”
“kami sudah menemui mereka dari tadi, aaaah rasanya capek sekali” ucap pengantin pria yang tak lain dan tak bukan adalah Song Joong Ki.
“apa benar-benar melelahkan hyung?” tanya Mino
“iya melelahkan tapi juga sangat membahagiakan, kau pasti akan merasakannya jika kau menikah kelak” jawab Joong Ki tersenyum sambil menepuk bahu Mino
“aish itu masih sangat lama hyung, aku mau konsen pada karir idolku lebih dulu, kalian tahu kan Winner saat ini sedang naik daun dan kelak kami pasti bisa seperti Big Bang sunbe atau mungkin melebihi mereka ha ha ha” ucap Mino percaya diri yang ditanggapi tawa dari tiga orang dihadapannya
“Minho-ah….senang sekali melihatmu tertawa bahagia seperti itu, meski kadang kau terlalu narcis tapi aku percaya apa yang kau ucapkan tadi kelak bisa jadi kenyataan, dan Ji Hyo unnie!.... mulai sekarang kau tidak perlu menyamar jika menonton stage Minho!” ucap Nara menatap Ji Hyo.
“menyamar? Ji Hyo noona? Kapan? Kenapa?” tanya Mino bingung atas ucapan Nara.
“apa Seung Yoon belum memberitahumu soal Ji Hyo unnie?” tanya Nara menatap Mino
“Seung Yoon? Dia tidak mengatakan apapun, memangnya apa yang terjadi, apa kalian punya rahasia lagi yang tidak kutahu, kuharap itu bukan sesuatu yang menyakiti hatiku lagi”
“jadi kau belum tahu, unnie….bolehkah aku memberitahu Minho sekarang?” Nara menatap Ji Hyo meminta persetujuan yang kemudian ditanggapi sebuah anggukan oleh Ji Hyo.
“begini Minho-ah, sebenarnya selama ini Ji Hyo unnie sering menonton stagemu bersama Winner kecuali stagemu diluar negeri, bahkan ketika kau masih berjuang bersama trainee lain di acara WIN, Ji Hyo unnie selalu menontonnya meski harus streaming karena unnie berada di lokasi syuting, tapi Ji Hyo unnie selalu menyamar ketika menontonmu, dia tidak mau kau tahu kalau unnie menontonmu karena unnie berpikir jika kau mengetahuinya maka kau akan menjadi semakin manja padanya, mungkin bagimu pemikiran Ji Hyo unnie tidak masuk akal tapi unnie hanya berusaha mendidikmu menjadi seorang pria yang mandiri, Minho-ah kau dan Joong Ki oppa sangat beruntung memiliki noona sebaik Ji Hyo unnie, dan aku juga beruntung karena sekarang aku sudah jadi adik iparnya, Ji Hyo unnie saranghae” Nara membungkan badannya untuk memeluk Ji Hyo.
Mendengar penjelasan Nara, Mino langsung berlutut dihadapan Ji Hyo, menggenggam kedua lutut noona-nya, kedua bola matanya sudah terdapat cairan bening yang beberapa detik lagi akan jatuh membasahi pipi mulusnya.
“noona….benarkah yang dikatakan Nara hyungsu (kakak ipar)?”
Ji Hyo menganggukkan kepalanya, Nara perlahan melepas pelukannya untuk memberi keleluasaan pada Ji Hyo.
“maafkan noona karena tidak pernah mengatakannya padamu, noona sangat mencintaimu Minho-ah, noona juga sangat bangga padamu” ucap Ji Hyo yang telah meneteskan air matanya dengan senyuman yang diberikannya pada Mino, melihat Ji Hyo yang menangis sontak Mino langsung memeluknya dengan erat.
“tidak, noona tidak boleh minta maaf karena akulah yang harusnya minta maaf, maafkan aku noona karena selalu berpikiran buruk pada noona, aku juga sangat mencintaimu noona, I love you noona” Mino semakin mempererat pelukannya dan kedua tangan Ji Hyo mengelus dan menepuk-nepuk punggung Mino yang mulai menangis tersedu.  Nara dan Joong Ki pun ikut meneteskan air mata namun keduanya saling tersenyum karena semuanya berakhir bahagia.

***The End***


Woaaaah akhirnya aku bisa juga bikin FF dengan cast Mino Winner. FF ini aku buat terispirasi setelah melihat penayangan SBS gayo daejun 2014 dimana Mino dan Song Ji Hyo unnie jadi MC bersama Young Hwa, L, Baro dan Nickhun. Setelah lama cari inspirasi akhirnya terbuatlah FF gaje ini. FF ini juga aku dedikasikan untuk menyambut kepulangan Song Joong Ki oppa dari wamilnya bulan Mei 2015 mendatang. So thanks banget buat para reader yang menyediakan waktunya buat baca FF ini :D

No comments:

Post a Comment